Tigapuluhlima (end)

2.8K 117 4
                                    


"Halo, batalkan tuntutan Rivaldo Frazel kepada Devandro Nathanael dan tangkap Deandra Goldia" semua orang di ruangan itu kecuali Leo memandang Azel tak percaya.

"Leo yang minta" ucap Azel santai. Semua tatapan tak percaya itu beralih ke Leo. Leo hanya membalaskan senyuman manisnya.

"Thanks" ucap Devan.

"Oh iya, ngomong ngomong... kalo soal mama gue?" Tanya Leo ragu ragu.

*flashback On*

"Pa" panggil Aristka. Saat ini mereka telah berada di dalam mobil.

"Kenapa ma?" Tanya Arsen yang masih fokus menyetir.

"Sebenernya.... Leo itu b-bukan a-anak k-kamu" ucap Aristka dengan terbata.

"Apa?!" Pekik Arsen syok namun tetap serius menyetir.

"Leo itu a-anak A-ardo" ucapnya dan

Brukk

Arsen dengan sengaja membanting setir ke arah kiri yang mengakibatkan Aristka terluka parah sedangkan dirinya hanya merasakan sakit pada tangan kirinya.

Tiba tiba seorang pengendara motor ninja berwarna putih berhenti disamping mobil itu.

"Pa-eh om, mau saya bantu?" Tawar sang pengendara motor itu.

"T-tolong antar saya ke rumah sakit ya Cky" ucap Arsen.

"Boleh om, tapi bapak bisa naik ke motor kan?" Tanya Devan ramah.

"Bisa kok"

*flashback off*

"Pas itu gue nggak tau kalau ada satu korban lagi."

"Gue baru tau pas papa lo nyuruh gue ngaku akan hal yang sebenernya nggak gue lakuin"

"Kenapa lo mau bilang kali kayak gitu?" Tanya Ricky tajam.

"Waktu itu gue gue masih salah sangka sama Leo" ucap Devan merasa bersalah.

"Kenapa lo mainin hatinya Leo waktu itu?" Tanya Aldo lagi. Sedangkan Azel hanya mendengarkan karena tidak mengerti apa apa.

"Gue minta maaf banget ya, waktu itu, itu seratus persen rencana Dea bukan gue. Entah, gue rasa gue terlalu bodoh hingga nurutin dia terus" ucap Devan dengan penuh penyesalan.

"Gapapa deh, yang penting lo nggak ngulangin lagi ya" ucap Leo tulus.

"Thanks ya Yo, ehm.. ngomong ngomong gue boleh temenan sama kalian lagi kan?" Tanya Devan ragu ragu.

"Kenapa enggak?" Ucap Azel sambil tersenyum.

"Lo mau tinggal disini juga nggak?" Tawar Ricky.

"Eh, enggak deh. Habis ini gue kayaknya mau balik lagi ke Indo" ucap Devam sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Oh, okey. Kapan kapan main lagi ya" ucap Aldo.

***

"Cky" panggil Leo yang menyenderkan kepalanya pada pundak Ricky.

"Hm" jawab Ricky hanya dengan gumaman.

"Gimana waktu itu"

"Waktu itu kapan?" Tanya Ricky bingung.

"Pas ketemu sama Rega" Leo merasakan tubuh Ricky menegang.

"Yaudah deh, gau-"

"Aku bakal cerita" potong Ricky langsung.

*flashback on*

"Hai Reg" sapa Ricky ketika melihat Rega jalan kearahnya.

"Oh, hai kak. Udah lama nunggu ya?" Tanya Rega merasa tidak enak.

Just A Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang