Guru bernama Andre itu langsung tersenyum canggung atas keributan murid muridnya.
"Ekhm, kalian bisa menempati tempat yang kosong" ucap guru itu. Sialnya, tidak ada tempat duduk kosong yang masih kosong dua. Semua telah ditempati masing masing satu orang.
"Kamu mau duduk dimana?" Tanya Ricky lembut pada Leo.
"Kita yang depan belakangan aja ya!" Seru Leo bersemangat. Ricky membalasnya dengan acungan jempol yang menandakan ia menyetujuinya.
Leo lebih memilih duduk dibelakan Ricky daripada di depannya. Alasannya cuma satu, ia ingin memandangi Ricky terus menerus. Memang terkesan alay, namun itulah dirinya yang selalu memandangi orang yang ia cintai.
Sedangkan Aldo memilih duduk di samping perempuan yang terlihat pendiam itu. Sedangkan Gio berada di samping perempuan yang memandangnya tajam entah karena apa.
Pelajaran terasa lama bagi Leo. Bagaimana tidak? Perempuan yang duduk di samping Ricky malah asik asikan menyenderkan kepalanya pada pundak Leo. Bahkan tak jarang Ricky menepisnya, namun perempuan itu tak henti hentinya mengulangi perbuatan yang membuat hati Leo semakin panas rasanya.
Kringgg kringgg
Akhirnya bel yang ditunggu tunggu oleh Leo datang juga. Ia mengacuhkan Ricky yang memanggilnya dan langsung berjalan menuju Aldo dan memeluknya erat. Aldo yang bingung akan sikap adiknya itu langsung menoleh ke arah Ricky dan mendapati seorang perempuan yang duduk di sebelah Ricky tadi menggelayut manja pada lengan Ricky. Sedangkan Ricky sendiri sedang berusaha melepaskan tangan perempuan itu.
Aldo langsung membawa Leo mendekati Ricky, sedangkan Gio hanya mengikutinya dari belakang.
"EKHEM!" Dehem Aldo yang sengaja dikeraskan hingga menghentikan aksi perempuan itu.
"Ish yang ini juga ganteng" gumam siswi itu yang masih dapat didengar oleh mereka berempat karena kondisi kelas yang sepi. Tanpa diduga, dengan tiba tiba anak itu langsung mendorong tubuh Leo dan memeluk Aldo.
Untung saja ada seorang laki laki yang kebetukan lewat dibelakang Leo dan berhasil menahan Leo agar tidak terjatuh.
"Gila" desis Gio tajam yang ditujukan pada perempuan itu. Sedangkan Leo sempat bertatap tatapan dengan Leo namun akhirnya dibuyarkan oleh Ricky yang langsung menariknya menuju pelukkannya. Pria itu terkekeh pelan melihat tingkah Ricky.
"Dave" ucap pria itu sambil mengulurkan tangannya ke depan Leo. Bukan Leo yang menjabat tangan anak bernama Dave itu, melainkan Ricky.
"Ricky" sahut Ricky ketus. Lagi lagi Dave terkekeh.
"Mau kemana?" Tanya Dave ketika melihat ke empat orang itu hendak melangkah pergi setelah Aldo berhasil melepaskan diri dari tubuh nenek lampir itu.
"Bukan urusan lo" ucap Ricky ketus. Aldo, Leo, dan Gio otomatis langsung menoleh karena merasa aneh dengan Ricky.
"Lo kenapa Cky? Kayak orang lagi cemburu aja" ucap Aldo.
"Emang" ucap Ricky lebih ketus dari sebelumnya.
"Cemburu sama-- oh lo cemburu sama Dave gara gara nolongin Leo? Astaga HAHAHA" Gio langsung tertawa lepas disertai kekehan oleh Aldo, Leo, dan Dave.
"Jadi, gue boleh ikut kalian nggak?" Tanya Dave ketika gelak tawa itu mulai meredah.
"Boleh lah, kenapa enggak? Iya Kan Cky?" Goda Gio lagi.
"Au ah serah" ucap Ricky sewot lalu menarik Leo pergi dan hal itu jelas membuat teman temannya tertawa. Seorang Ricky yang begitu cuek pada perempuan, kini malah begitu possesive pada Leo yang kini berstatus sebagai pacarnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Bad Boy
Teen Fiction#551 in teen fiction (06/07/17) [COMPLETE] Ketika seorang bad boy dapat menghilangkan seluruh sifat bad boynya hanya karena seorang gadis yang begitu berharha baginya. (6 Oktober 2016- 24 November 2016)