Duapuluhtiga

2.2K 115 1
                                    

*flashback on*

"Angkat kepala lo!" Bentak Aldo. Akhirnya orang itu pun mengangkat kepalanya. Leo sangat kaget ketika melihat siapa orang yang mencelakainya.

"D-Dea?!" Ucapnya tak percaya. Ya orang itu adalah sahabatnya Deandra Goldia.

"A-apa maksud lo?" Tanya Leo yang telah mulai meneteskan air mata.

"Mau gue?!" tanya Dea dengan nada sinisnya yang baru pertama kali ia dengar.

"Asal lo tau ya! Semua orang cuma mau bela lo! Mana ada orang yang mau bela gue?! Lo selalu ambil semuanya dari gue! Semua masalah yang salah gue!"

"Kapan lo yang salah hah?!" Bentak Dea.

"Lo itu emang pantes menderita! Semua orang cuma sayang sama lo! Kapan orang orang sayang sama gue?! Kapan orang orang peduli sama gue hah?!" Bentak Dea berturut turut yang jelas tidak dimengerti oleh Leo.

"Maksud lo apaan sih De? Gue perasaan biasa aja. Mana ada sih gue salah terus lo yang dimarahi? Nggak pernah kan? Apa lagi pas lo bilang semua orang sayang sama gue? Sayang darimana?! Lo cuma nggak pernah tau dan nggak pernah mau tau tentang lika liku hidup gue!" Balas Leo yang ikut membentak. Aldo yang berada di dekatnya langsung memeluknya erat.

"Lo dapet kasih sayang orang tua, sedangkan gue apaan? Lo bisa deket sama Aldo, Ricky, Gio, sedangkan gue apa?! Gue yang ngefans sama mereka berusaha sedemikian rupa dan nggak berhasil tapi lo dengan mudahnya deket sama mereka!" Leo terdiam seribu bahasa. Seorang Deandra Goldia, seseorang yang ia anggap sahabat terbaiknya ternyata berhati busuk dengan rela mencelakai sahabatnya sendiri hanya dengan masalah yang tidak jelas seperti ini.

Leo langsung saja pergi dan berlari dari ruangan itu menuju taman belakang yang sempat dilaluinya tadi. Ia duduk sambil memeluk lututnya. Ia terus saja menangis hingga tiba tiba sebuah suara asing berbicara dengannya.

"Kenapa lo?" Tanya orang itu lenbut. Otomatis Leo mengangkat wajahnya unti berjaga jaga apakah orang yang berada di sekitarnya itu orang baik atau bukan. Bukannya menjawab pertanyaan orang itu, Leo masih saja tetap diam.

"Nama lo siapa?" Tanya orang itu.

"Leo" jawabnya singkat.

"Oh, kenalin gue Rega Raitama" sahut orang itu tanpa ditanya.

"Lo kelas berapa" tanya orang itu lagi.

"Dua belas" sahut Leo.

"Oh, berarti lo lebih tua ya! Gue masih kelas sepuluh" tak lama kemudian hening yang melanda mereka hingga Aldo menemukan Leo dan membawanya ke mobil.

*flashback off*

"Udah lah Yo, orang kaya gitu nggak usah ditangisi" hibur Ricky.

"Itu tandanya dia bukan sahabat sejati dek" tambah Aldo.

"Iya udah deh Yo, daripada lo nangis mulu mending kita jalan jalan aja deh hilangin masalah sementara. Refreshing" timpal Gio. Kedua orang yang lainnya mengangguk dan akhirnya Leo juga ikut mengangguk.

Kini mereka telah sampai di salah satu mall disana. Jauh jauh ke London, eh akhirnya perginya ke mall juga.

Mereka langsung turun dari mobil ketika mobil telah terparkir di halaman parkir dengan sempurna. Tangan Ricky dengan setia selalu merangkul pundak Leo kemanapun mereka berjalan. Keciali toilet ya hehe.

"Makan dulu yokkk, gue laper nih" seru Gio.

"Makan mulu lo" cibir Aldo.

"Bodo amat" sahut Gio cuek.

"Yaudah, kita mau makan dimana nih?" Tanya Ricky menengahi. Gio spontan langsung mengeluarkan cengiran kuda khasnya.

"Udah deh, kesana aja tuh" ucap Aldo sambil menunjuk sebuah restaurant yang padat.

"Emang lo pernah makan disana?" tanya Gio. Sekarang gantian Aldo yang mengeluarkan cengiran khasnya.

"Lo mau makan disana kan Yo?" Tanya Ricky tak menghiraukan adu cengiran yang terjadi pada kedua sahabatnya itu. Leo hanya mengangguk pelan.

"Udah deh buruan" protes Gio yang entah sejak kapan berhenti beradu cengiran.

"Iya deh iya" ucap Ricky, lalu mereka bersama sama berjalan menuju restauran itu.

Keadaan restauran memang padat, namun untungnya mereka tidak harus mengantri untuk memasuki restauran itu. Mereka duduk di salah sati meja yang terletak di ujung ruangan.

"Lo mau makan apa Yo?" Perhatian Ricky pada Leo.

"Lasagna?" Ucap Leo dengan nada sedikit bertanya.

"Lasagna apa?"

"Lasagna daging deh" sahut Leo.

"Oke, Leo lasagna daging, gue lgsana ayam" ucap Ricky.

"Enakan lasagna daging loh Cky" pendapat Leo.

"Tapi gue udah terlanjur suka sama lasagna ayam duluan Yo" balas Ricky sambil terkekeh.

"Lasagnanya pakai tambahan keju?" Tanya pelayan disana. Spontan Ricky dan Leo sama sama mengangguk antusias dengan mata berbinar. Kedua orang dihadapannya hanya menggeleng gelengkan kepala.

Sambil menunggu pesanan tiba, mereka larut dalam obrolan dan gelak tawa yang selalu muncul diantara mereka. Tawa mereka berhenti ketika salah satu pelayan datang dengan pesanan mereka masing masing.

"Satu lasagna ayam dengan ekstra keju, satu lasagna daging dengan ekstra keju, satu porsi thai beef salad, satu porsi steak, dan empat lemon tea. Ada yang kurang?" Ucap pelayan itu ramah.

"Enggak" sahut Gio.

"Oke, kalau gitu saya permisi. Jika ingin ada tambahan bisa panggil saya atau teman saya, permisi" ucap pelayan itu lalu meninggalkan mereka. Tanpa ba bi bu lagi, mereka langsung menyantap makanan mereka masing mading.

"Ni Yo cobain lasagna ayam enak loh" ucap Ricky sambil mengarahkan sendok yang berisi lasagna ayam kepada Leo.

"Ih nggak mau ah, enakan juga lasagna daging" ucap Leo yang masih asik dengan lasagna miliknya. Tanpa diduga oleh Leo, Ricky langsung menarik dagunya dan menyodorkan lasagna daging ke hadapannya.

"Aaa..." ucap Ricky. Mau tidak mau, Leo membuka mulutnya.

"Hmmm... enak" ucap Leo dengan mata yang berbinar.

"Tapi lasagna daging juga enak loh Cky" ucap Leo sambil menyodorkan lasagna miliknya juga.

"Enggak ah, enakan punya gue" kekeuh Ricky.

"Idih, gitu gue lo paksa makan lasagna lo. Tap lo nggak mau makan lasagna gue" cibir Leo.

"Yaudah deh, mana" ujar Ricky akhirnya.

"Apanya?" Tanya Leo yang mulai lola.

"Astaga, menurut lo apa?" Heran Ricky dengan Leo yang suka mendadak lola.

"Ya mana gue tau, kan yang ngomong lo bukan gue" sahut Leo dengan polosnya. Ketiga orang lainnya langsung menggeleng gelengkan kepala masing masing.

"Aduh dek, kali punya virus lemot jangan dipelihara dong" ucap Aldo.

"Virus lemot apanya sih kak?" Tanya Leo yang stay lola.

"Lah lu dari tadi orang ngomong lu tanya in ngomong apa, lama lama capek Yo yang ngomong sama Lo" ucap Gio blak blakan. Bukannya marah, Leo malah cengengesan.

"Yaudah, jadi lo tadi minta apaan?" Tanya Leo pada Ricky.

"Lasagna lo" jawab Ricky singkat.

"Nih" ujar Leo sambil menggeser piringnya.

"Aaa" ucap Ricky dan entah apa yang merasuki Leo hingga ia dengan tanggap memasukan sesuap lasagna ke mulut Ricky.

"Enak" gumam Ricky yang masih dapat di dengar Leo.

"Gue mau lagi dong" ucap Leo. Dan akhirnya terjadilah acara suap suapan diantara mereka. Sedangkan Aldo sibuk mengabadikan hal itu dalam handphone pribadinya, dan Gio hanya diam saja #jhopejadilaler6

Tbc.

Jangan luoa voments
Sorry kalau typo

Just A Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang