8 ) Hyukjae

186 23 1
                                    



Kayaknya, kalau aku nggak jadi komisaris kepolisian seperti sekarang ini, aku bakal jadi aktor.

Maksudku—dude, aktingku keren banget loh.

Oke, itu memang pendapatku sendiri, sih, karena sayangnya sampai saat ini nggak ada yang memuji kualitas aktingku. Tapi serius, aktingku benar-benar keren. Buktinya satpam rumahnya Taehyung saja berhasil aku kelabui.

Mudah saja, aku mengaku datang dari kepolisian Seoul untuk menanyakan beberapa hal terkait kasus kematian pacarnya Taehyung. Iya sih, secara teknis kasus itu dipegang oleh kepolisian Mokpo, tapi karena aku yakin seratus persen satpam rumahnya Taehyung ini nggak tahu apapun soal kasus itu aku bisa memastikan mereka nggak akan curiga.

Dan benar saja, aktingku sebagai komisaris kepolisian yang mengadakan kunjungan mendadak bersama Hyunjae berjalan dengan mulus.

Aku memang nggak menanyakan hal-hal yang berat kepada satpam itu sih—karena aku yakin banget dia nggak bakal bisa menjawabnya, sekedar basa-basi seperti 'sudah berapa lama anda bekerja untuk tuan Kim Taehyung?', pokoknya yang kayak gitu lah. Hyunjae juga memainkan perannya sebagai asistenku dengan cukup baik. Toh, yang dia lakukan selama aku bertanya-tanya kepada si satpam cuman berpura-pura mengetik di komputer tabletnya—padahal sebenarnya dia tengah melacak pergerakan Donghae, Jimin dan pamannya Donghae yang lagi berada di Namsan Tower sana.

Cewek hacker itu benar-benar jenius.

Percakapanku dan si satpam terhenti saat sebuah pesan masuk kedalam ponselku—dan tampaknya masuk ke komputer tablet punya Hyunjae juga, soalnya segera setelah dia menerima pesan itu Hyunjae menatapku dengan tatapan terkejut.

Tanpa perlu membaca pesannya pun aku langsung tahu, sesuatu yang buruk baru saja terjadi.

Jadi, dengan alasan mendapat panggilan mendadak dari kantor pusat, kami berpamitan kepada si satpam yang ternyata cukup ramah itu. Kami memang keluar melewati pagar dan segera setelah si satpam menutup pagar itu, kami berjalan dengan kecepatan mirip the Flash menuju belakang rumah untuk menyusul Dara dan ayahnya Donghae.

Awalnya aku menyuruh Hyunjae untuk menunggu di mobil—tapi seperti biasa, cewek itu ngotot ingin mengikutiku dengan alasan 'nggak mau ketinggalan bagian serunya' jadi yah, aku nggak bisa menolaknya.

Kami masuk lewat pintu belakang dengan cukup mudah dan nggak perlu repot-repot mencari Dara dan ayah mertuanya itu, kami langsung menemukan mereka tengah bergulat melawan seorang cowok dengan badan besar mirip John Cena, tapi yang ini mukanya nyeremin.

Aku bisa memastikan bahwa si John Cena dengan muka nyeremin itu adalah orang jahat.

Tanpa pikir panjang aku langsung ikutan menghajar si John Cena kawe super itu, membuat ayahnya Donghae yang memang sudah terlihat cukup kewalahan mundur dan langsung bergabung dengan Hyunjae yang tengah menyaksikan pertarungan ini sambil memasang wajah cemas.

Dengan serangan yang datang dari dua arah begitu, si John Cena kawe super terlihat kebingungan dan perlawanan yang diberikannya pun mulai asal-asalan. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan yang ada, dengan sekali tendangan dari kakiku yang ternyata jenjang mirip member girlband ini aku menyerang kepalanya, membuat si John Cena kawe super langsung berputar dan terjatuh mencium lantai.

Wow. Aku berhasil membuatnya pingsan dengan satu tendangan!

Kayaknya, selain jadi aktor aku juga bisa jadi atlet bela diri, nih.

"Nice kick." kata Dara dengan napas ngos-ngosan.

Aku menyunggingkan senyuman lebarku tapi sedetik kemudian aku buru-buru merubah ekspresi wajahku. "Thanks, dan sekarang kita harus pergi. Nyawa pacarmu mungkin dalam bahaya."

The FinaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang