29 | Yuri

102 15 0
                                    


Untungnya, ketika lampu mati, aku masih memegang ponsel jadul milik Hyukjae, jadi aku dapat menggunakan setidaknya cahaya dari layar ponsel yang remang-remang untuk penerangan.

Dua orang berseragam polisi masuk ke kamarku tidak lama setelah itu, mengatakan bahwa mereka sudah diperintahkan oleh Hyukjae untuk menjagaku barangkali ada sesuatu terjadi. Mereka juga mengatakan masih ada tiga orang polisi lagi diluar kamarku yang sedang berjaga, dan aku cukup terharu karena Hyukjae sudah rela repot-repot menyiapkan ini semua untukku.

Tapi, biarpun begitu, aku tetap saja merasa tidak tenang karena listriknya masih mati dan aku tidak tahu apa yang terjadi diluar sana. Begitu aku mendengar dua orang polisi yang berjaga di kamarku itu berbicara sesuatu tentang lift yang rusak dan Hyukjae didalamnya, aku menjadi semakin gelisah.

Dan sekarang, kegelisahanku semakin menjadi-jadi karena Donghae datang membawa kabar bahwa Hyukjae menghilang.

"Si brengsek itu maunya apa sih?!" serunya, ketika aku, Donghae, Dara dan Hyunjae tengah berkumpul di kamar rawatku.

"Pertama dia menculik Yuri, sekarang Hyukjae yang menghilang. Aku benar-benar nggak ngerti!"

"Hae, tenang dulu." Dara meraih pundak kakakku kemudian menepuk-nepuknya pelan.

"Dara benar," timpalku. "Mendingan sekarang kita pikirkan rencana selanjutnya. Kamu ada bayangan nggak, gimana kira-kira cara Hyukjae bisa menghilang di ruang tertutup begitu?"

Dengan wajah merengut dan napas memburu, Donghae tampak berpikir sebentar.

"Langit-langit lift terbuka waktu aku masuk. Aku yakin Taehyung membawa Hyukjae pergi lewat sana." jawabnya.

"Berarti dia manjat keatas, dong? Kan lift-nya mati, nggak mungkin dia bisa kabur dengan mudah." kali ini Hyunjae yang menimpali.

"Kalau perkiraanku benar, dia sudah memperhitungkan semuanya matang-matang. Melumpuhkan Hyukjae dan membawanya kabur lewat langit-langit lift pasti makan waktu lama, kan?" tanya Dara, dan aku merinding membayangkan Hyukjae yang saat ini besar kemungkinan telah berhasil dilumpuhkan Taehyung.

Ya tuhan, kumohon, jangan biarkan sesuatu yang buruk terjadi padanya.

"Yang jelas, Hyukjae dan Taehyung masih ada di gedung ini." ujar Donghae, sembari menyandarkan punggungnya pada dinding, kedua tangannya terlipat didepan dada.

Donghae benar. Taehyung tidak mungkin bisa keluar dari sini karena sudah ada belasan polisi yang menjaga perimeter sekitar gedung. Itu artinya dia terjebak disini, dan kalau dia tidak memiliki persiapan yang matang, dia pasti panik banget saat ini.

Masalahnya, aku yakin sekali Taehyung sudah menyiapkan semuanya. Aku yakin dia sudah tahu betul resiko yang akan didapatkannya, situasi yang mungkin saja terjadi, dan dia sudah siap menyambut semua itu dengan senang hati.

Percayalah, aku tahu betul selicik apa cowok gila itu.

Dan aku jadi semakin takut akan rencana gila apa yang tengah dia siapkan untuk kami semua.

Sebuah ketukan di pintu kamar membuat kami berempat terkejut dengan gaya yang kompak. Donghae, yang kebetulan berdiri paling dekat dengan pintu, langsung bersiaga kemudian membuka pintu itu dengan gerakan yang sangat pelan. Aku dapat mendengarnya menghela napas lega ketika mengetahui siapa yang datang.

"Berita buruk, listriknya sengaja dipadamkan." ujar paman, persis ketika dirinya masuk kedalam ruangan. "Ada yang memasang semacam alat khusus untuk memadamkan listrik itu, tim teknisi tengah berusaha mengatur ulang alat itu supaya listrik cepat nyala."

The FinaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang