[Chapter 1] Pertemuan Yang Tidak Terduga

13K 1.2K 833
                                    

Prajurit pelatihan angkatan ke 104 telah dinyatakan lulus. Semua orang telah menentukan organisasi yang akan mereka ikuti. Tapi tidak untuk seorang gadis yang satu ini.

Dengan fisik yang lemah dan postur tubuh yang mungil, dia terlihat sangat rapuh. Bahkan, prajurit seangkatannya sering bertanya-tanya bagaimana cara gadis ini bisa masuk pelatihan prajurit.

Sebenarnya gadis ini memiliki otak yang sangat cemerlang dan potensi kecerdasannya seakan-akan melebihi kecerdasan seorang Armin dari angkatan yang sama. Dia juga memiliki prediksi akurat seakan akan dirinya telah melihat masa depan sebelum mengatakan prediksinya. Karena itu, orang orang juga menyebutnya sebagai "peramal dari angkatan 104".

Tapi, dirinya benar-benar tidak pernah dianggap ada. Hanya sedikit orang yang mengenalnya. Ah, bukan, maksudnya hanya sedikit yang mengakui keberadaannya.

Ketika kelulusan, semua orang seketika menatap terkejut kearahnya. Mereka menatap tidak percaya.

Seorang gadis lemah, mungil, dan penakut. Berdiri dengan tegak disaat para prajurit dari Scout Legion merekrut anggotanya.

Tangan kanannya mengepal kuat diatas dada kirinya. Merasakan detak jantung yang berpacu sangat cepat.

Saat itu jugalah, [F/n] [L/n], gadis yang selalu diabaikan telah menjadi seorang prajurit yang rela mati untuk menjalankan ekspedisi.

*****

Hari pertamanya di Scout Legion benar-benar membuat separuh nyawanya melayang. Dia memang sangat unggul dalam hal teori, bahkan dia bisa menyaingi Armin dalam hal itu.

Tapi, untuk hal fisik, dia tidak lebih bagaikan kentang naas yang dilahap Sasha setiap harinya.

Lupakan tentang berlari dibawah terik matahari.

Memakai 3DMG saja, dia masih amatir. Bahkan, dia selalu dimarahi Keith habis-habisan karena hal itu.

Pernah sekali dia hampir mencekik dirinya sendiri karena terlilit oleh alat itu.

Saat ini, gadis itu hanya bisa berjalan terseok-seok menuju kamar asramanya. Yang dia pikirkan hanyalah berbaring dan beriatirahat, lalu tidur sepulasnya.

Walaupun sekarang adalah jam makan malam, [Y/n] lebih memilih memberikan makan malamnya untuk Sasha. Lagipula, dia tidak memiliki nafsu makan sama sekali hari ini.

Saat perjalanannya menuju asrama, tanpa sengaja dia bertemu dengan seorang pria yang berpapasan dengannya. Langkah [Y/n] langsung berhenti dan badannya seketika bergidik ketakutan.

"Hei, bocah! Apa yang kau lakukan disini? Semua orang berada di aula untuk makan malam!"

Seketika, [Y/n] menelan salivanya mendengar tutur kata orang itu. Dia tidak berani mendongak menatap wajah pria itu.

Karena dia tahu, orang ini adalah korporal muda berwajah teflon yang tidak memiliki belas kasih.

Jika ingatannya benar, Mikasa; teman sekamarnya pernah memberi tahunya bahwa pria ini memukuli Eren secara brutal di pengadilan.

"T-tidak, Captain--- maksudnya, s-saya sudah menghabiskan makan malamku. Jadi, saya kembali kesini."

[Y/n] menjawab dengan suara yang bergetar. Dirasanya, ada sebuah tatapan tajam yang menghujamnya bertubi-tubi.

Andaikan bisa, dia sudah menggali tanah sedalam-dalamnya dan mengubur diri disana. Tapi itu mustahil.

Tiba-tiba,

"[Y/N]!!! Ah, kau melewatkan makan malammu! Tapi tenang, jatahmu sudah aman didalam perutku."

Damn!

Triangle Love? No, This Is Square! [Levi x Reader x Eren x Erwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang