[Chapter 3] Saved

6.1K 921 206
                                    

=====
Oke, kali ini author notenya ada di awal... (di akhir juga ada sih sebebarnya.)
Gini nih, tadi kan Shirai habis ngepublish ini langsung nulis di massenger board buat pemberitahuan/? Apdet. Nah, waktu itu ada salah satu reader ngomen kalau ternyata di wattynya belum update!

Ya tuhan... jantung Shira seketika berdetak cepat. Inikah yang namanya cinta? /plak/ /basi/

Jadi, Shira langsung ngacir ke story ini. Habis itu main publih-unpublish chapter ini berkali kali... :'v ---> /ketahuan kuker/.

Nah, kalau chapter ini masih belum bisa dibuka, coba refresh watty kalian. Atau log out dulu, baru log ini. Tapi Shira yakin, kalau kalian udah ngebaca ini berarti watty kalian waras-waras aja... /plok

Nah, udah ya, Happy reading! ^^
=====

Commander Erwin memutuskan untuk menghentikan ekspedisi hari itu juga. Mereka semua berkumpul di sebuah tanah lapang dan bersiap untuk melakukan perjalanan kembali kedalam tembok.

"Hei, apakah kalian melihat Captain Shorty?" Seru seseorang dengan rambut ponytail.

Semuanya menggeleng tanda tidak tahu. Tapi, ada seorang gadis yang angkat bicara tentang Captain 'shorty' itu.

"Tadi aku sempat bersama dengan Captain saat mengejar Eren dan Female titan." Ucapnya datar.

Semua orang menoleh ke arahnya, seakan meminta penjelasan lebih. Gadis itu langsung mengalihkan sorot matanya kearah pemuda yang tengah terbaring tidak sadarkan diri dihadapannya.

"Tapi setelah kami berhasil menyelamatkan Eren, dia pergi entah kemana."

Ya, gadis itu adalah Mikasa Ackerman.

Semua orang menatap Mikasa dengan tatapan menyelidik.

"Apakah kau tahu dimana Levi berada sekarang?" Erwin bertanya dengan nada yang agak tajam. Alih-alih menjawab, Mikasa hanya menggeleng pelan tanpa menatap wajah sang Commander.

Semuanya kembali terdiam.

"Hei, aku baru menyadari bahwa cadet manis itu juga tidak ada disini." Hanji tiba-tiba memecahkan kesunyian. Semuanya menatap kearah Hanji. Mungkin mereka kurang faham siapa yang dimaksud Hanji dengan 'Cadet manis'.

"Hanji, apa maksudmu?" Tanya Erwin yang sekarang tengah menatap penasaran sekaligus meminta penjelasan(?) kepada Hanji.

"Hei, kau melupakan cadet manis yang bersama Levi diruang makan tadi malam?!" Hanji berucap antusias. Erwin mengernyit mendengar ucapan Hanji, perlahan, dia mulai faham siapa yang dimaksud Hanji dengan 'Cadet Manis' itu.

"Kau benar, [Y/n] juga tidak ada disini." Erwin berjuar sembari manik birunya mencari sosok gadis mungil itu. Dia tidak mendapati [Y/n] berada dalam jangkauan pandangannya.

Pria berambut pirang itu menatap cemas kearah hutan. Entah kenapa, dia mulai memikirkan keadaan gadis itu.

'Kuharap dia selamat.'

Hanya kalimat itu yang sedari tadi ducapkan Erwin berulang kali dibenaknya. Hanji yang sedari tadi memanggilnya pun seakan tidak dipedulikannya. Dia terlalu sibuk memikirkan keselamatan [Y/n].

Setelah cukup lama berdiam, Erwin beranjak menuju kudanya. Seruan penasaran Hanji dan Mike diabaikannya.

"Erwin, kau ingin kemana?" Mike bertanya entah untuk yang keberapa kalinya. Erwin yang sudah bersiap menaiki pelana kudanya itu menoleh kearah Mike.

Triangle Love? No, This Is Square! [Levi x Reader x Eren x Erwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang