[ Chapter 25 ] Divination

785 122 21
                                    

Mata [Y/n] benar-benar tidak bisa lepas dari sosok titan yang tepat berada di bawah mereka. Walau tembok begitu tinggi dan cahaya matahari semakin meredup, ia jelas masih bisa menggambarkan bagaimana sosok titan itu.

"Kau sudah melihatnya?" Suara Zeke membuyarkan lamunannya.

"Maksudmu, titan yang membawa barel di bawah sana?" Gadis itu masih mencoba memastikannya. Benaknya menolak percaya bahkan ketika Zeke mengangguk menanggapi pertanyaannya.

Ekspresi gadis itu benar-benar bingung. Di matanya, titan yang membawa barel-barel itu terlihat tidak jauh berbeda dari raksasa abnormal lain.

"Itu Cart titan. Kami biasa menggunakannya sebagai pembawa logistik." Penjelasan dari Zeke seolah membuat otaknya beku. Sekalipun tidak terpikir olehnya bahwa akan ada orang yang menggunakan titan sebagai 'kereta' pengangkut barang.

"Jadi, dia juga titan shifter seperti kalian?" [Y/n] membalikkan badannya, menghadap ketiga rekannya itu kembali dengan ekspresi bingung bercampur penasaran.

"Benar." Jawaban singkat itu keluar dari mulut Zeke. Si gadis hanya memangut berkali-kali tanda mengerti.

Dari yang ia tahu, ada 9 jenis kekuatam titan yang diwariskan turun-temurun. Zeke yang memberitahunya, bahkan pria berkacamata itu dengan lugas menjelaskan apa saja keistimewaan setiap raksasa tersebut.

Sejauh ini, [Y/n] sudah melihat 6 dari 9 diantaranya. Dan bisa saja menjadi 7 jika kekuatan Eren dihitung dua. Jaw titan dan War Hammer saja yang belum sempat ia lihat. Ya... Itupun jika nanti ia cukup beruntung dan memiliki hidup panjang.

"Kenapa kalian tidak mengajaknya bergabung kemari?" Gadis bersurai [E/c] itu berceletuk sembari sesekali kembali melongok mencari keberdaan si cart titan.

Tawa datar terdengar keluar dari mulut Zeke. "Dia tidak akan mau. Keluar dari wujud raksasanya saja ia enggan." Tuturnya.

[Y/n] kehabisan kata-kata. Entah hanya dirinya atau kelakuan orang-orang di luar tembok memang patut dipertanyakan? Ah, persetan, yang penting sekarang ia harus fokus pada rencana mereka.

Sebentar, rencana mereka.

Mengetahui fakta bahwa ada titan shifter lain yang berada di pihak mereka, gadis itu mendadak terpikirkan rencana yang baru. Sudah terlambat jika ia mengatakan akan merombak seluruh rencananya saat ini.

Tapi bukan berarti [Y/n] tidak bisa memoles rencana itu lagi, bukan?

"Apa dia bisa kita ajak bekerjasama?"

Pertanyaan singkat itu sontak membuat ketiga lelaki itu menoleh. Sosok [Y/n] yang membelakangi redup jejak mentari itu memasang ekspresi serius.

"Tentu, tapi kenapa kau mendadak menanyakan ini?" Berthold menimpali.

[Y/n] terdiam sesaat. Otaknya perlahan menggali ide-ide cemerlang yang ia sebut sebagai "rencana". Mengabaikan rekannya, gadis itu mulai tenggelam dalam pemikirannya sendiri.

"Ada apa? Kenapa dia mendadak diam seperti itu?" Zeke berbisik kepada Rainer. Jelas raut kebingungan terpatri di paras si pria bermarga Yaegar tersebut.

Rainer mengendikkan bahu. "Mungkin sedang 'meramal' sesuatu?" Jawabnya tidak yakin.

Entah sudah berapa lama, keempat orang itu benar-benar membisu. Zeke tentu saja memperhatikan gadis itu— sambil menahan nafas tentunya. Entah kedua rekannya itu menyadari atau tidak, binar manik gadis itu perlahan menghilang. Tatapannya menjadi mati, meninggalkan kesan seolah gadis itu hanyalah tempurung kosong.

Triangle Love? No, This Is Square! [Levi x Reader x Eren x Erwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang