[Chapter 2] Menuju Kebebasan

7.3K 969 334
                                    

Burung camar terlihat terbang menyisiri langit yang luas. Dibawah lagit tersebut, seluruh pasukan berlambang 'Sayap Kebebasan' itu sudah bersiap dengan kuda pacu mereka didepan gerbang yang menuju ke alam bebas.

Seperti yang dikatakan Erwin, dia tidak main-main dengan keselamatan prajuritnya. Buktinya, [Y/n] hanya bisa melongo saat Erwin memerintahkan dirinya bergabung dengan regu khusus.

Awalnya, Levi menolak mentah-mentah perintah Erwin. Pria undercut itu beralasan jika ada 'bocah' lain yang masuk kedalam regunya, itu hanya akan membuatnya kerepotan. Dia bahkan sempat melemparkan tanggung jawab itu kepada Hanji.

Tapi apalah dikata, Erwin selalu bisa mengalahkan semua argumen Prajurit Terkuat Umat Manusia itu. Dengan 'cukup' terpaksa, dia membiarkan gadis bertampang polos-polos-kikuk itu bergabung dengannya.

Sedangakan [Y/n], dia hanya mengikuti perintah dari Erwin tanpa banyak bicara. Sebenarnya, [Y/n] memang sedikit keberatan jika harus tergabung dengan pria yang memiliki kesan pertama yang buruk padanya. Tapi, disisi lain dia juga tidak berani berperang diluar lingkup kelompok khusus itu karena dia takut dimakan oleh Titan.

"Tidak buruk juga..." tanpa terasa, bibir [Y/n] menggumamkan kalimat itu.

"Oi, bocah, jangan berbicara sendiri! Fokus dan berhenti melamun!"

[Y/n] seketika terperanjat mendengar suara yang terasa menikamnya itu. Tanpa menoleh pun, dia tahu siapa yang mengatakan hal itu.

"B-baiklah, Captain." Cicitnya pelan sambil menunduk. Dan sekarang baru disadarinya, rambut dari kudanya itu terlihat cukup berantakan.

Pikirannya kembali kosong walau Levi sudah menyuruhnya untuk tidak melamun. Jarinya menyisir pelan surai coklat muda kudanya itu. Bibirnya sedikit mengerucut sehingga itu membuatnya sedikit... err... imut?

Levi mendecih kesal melihat kelakuan [Y/n] yang terkesan mengacuhkannya.

"Inilah alasan kenapa aku tidak ingin menambah bocah di regu khusus ini." Sindirnya, berharap agar gadis itu bisa mendengarnya. Diliriknya sedikit ke arah gadis itu. Dia masih memainkan surai kuda --yang entah dimana letak keseruannya-- tanpa merespon sedikitpun ucapan Levi.

'Dia ini memang tidak peka atau apa?' Batin pria undercut itu.

Ditengah keseruan [Y/n], dia merasa ada sebuah tangan yang menepuk pundaknya pelan.

Ditolehkannya kepala untuk menatap orang yang yang menepuk pundaknya. Dilihatnya seorang wanita berambut oranye tersenyum kepadanya.

"Jangan menanggapnya serius, ya? Dia memang seperti itu." Ucapnya pelan.

[Y/n] hanya mengangguk menanggapi ucapan prajurit wanita itu.

"Gerbang akan dibuka!"

Seruan itu membuat semua pasukan bersiaga. Erwin, selaku pemimpin mereka mulai menghitung mundur. Dan tepat saat hitungan terakhir, gerbang menuju alam bebas terbuka dan para prajurit memacu kudanya secepat mungkin.

Gadis bersurai [H/c] itu juga ikut memacu kudanya melewati gerbang pembatas itu. Terpaan angin membelai pelan wajahnya, dan cahaya menyapa manik [E/c] nya. Dirinya tersenyum tipis, baginya Commander ada benarnya, dunia luar tidak semenakutkan yang dibayangkannya.

"Kebebasan, aku akan datang."

********

'Aku ingin pulang!'

Entah sudah berapa kali batin gadis bersurai [H/c] itu menjerit. Yang bisa dilakukannya hanyalah memacu kudanya secepatnya tanpa berani menoleh kebelakang.

Triangle Love? No, This Is Square! [Levi x Reader x Eren x Erwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang