Part 9

7.6K 214 1
                                    

Happy read ~~

.....

2 bulan kemudian...

💦kafe favorite

Olive menunggu kedatangan Alberth. Kemarin adalah hari kelulusan Olive, dia masuk dalam 10 besar disekolah. Dengan jumlah nilai matematika yang sangat bagus. Ini semua berkat Alberth.

Minggu depan, mereka akan memhgelar pernikahan tepat dihari Anniversary meraka.

Olive duduk menunggu Alberth dengan terus melihat cincin dijari manis nya kemudian dia mencium cincin itu sambil tersenyum.

"Yang ngasih nggak di cium juga?" tanya Alberth tiba-tiba datang. Olive merona. Alberth duduk didepan Olive.

"Apaan sih kak-" balas Olive. Ini pertama kalinya ia memanggil alberth dengan sebutan 'kak'. Tujuannya hanya agar mereka tambah dekat aja. Raut wajah Alberh berubah bingung.

"Kenapa? Kamu Enggak suka aku panggil Kakak?" tanya Olive tajam.

"Nggak! Kamu beda aja hari in" seru Alberth.

"Bukan hari ini, tapi seterusnya. Aku akan panggil kamu kakak. Karena kamu calon suami ku. Mengerti?!" tanya Olive.

"Oke. Baiklah sayang" seru alberth.

.....
Keesokan harinya.
💦kediaman Mahendra

"Olive...." teriak Taya dari bawah.

"Naiklah.. Gue ada dikamar" balas Olive dari atas.

Taya naik menuju kamar Olive.

"Lo lagi apa?" tanya Taya

"Ini, gue lagi buat kayak daftar nama gitu buat anak gue" jawab Olive senyum-senyum.

"Apaan. Nikah juga belum. Sudah pikirin anak! Dasar" seru Taya menjitak kepala Olive.

"Eh! Kalau nikah bagus Enggak?" tanya Taya

Olive menghentikan aktifitas nya yang sedang mencoret-coret buku lalu menatap manik Taya dalam.

"Tergantung sih, kalau lo anggap itu serius pasti hati lo juga akan senang" jelas Olive menggambarkan perasaan nya saat ini. Berharap minggu depan itu menjadi besok.

"Ooh..." seru Taya mengangguk. "Eh! Lo tinggal dimana nanti kalo kamu udah nikah?" Tanya Taya

"Hhmm.. Belum di pikir sih, tapi mungkin akan tinggal di aparterment nya Alberth. Tapi nggak tau juga" seru Olive menedikkan bahu.

"Hai... Istriku" seru Alberth yang tiba-tiba saja berada di ambang pintu. Olive yang menoleh hanya tersenyum. Alberth masuk dan duduk di pinggir ranjang dekat dengan Olive yang duduk ditengah ranjang dan Taya yang berada di depannya.

Alberth kemudian mencium kening Olive, turun kemata lalu berhenti di hidung. Taya yang melihat adegan didepannya langsung memutar bola matanya.

"Tidak usah di pamer bisa kan? jomblo nih!" sewot Taya dengan wajah iri. Alberth dan Olive hanya terkekeh.

"Apa itu?" Taya Alberth karena melihat sebuah buku ditangan Olive. Olive kemudian menyembunyikan buku itu di bawah bantal.

Alberth ingin mengambil buku itu namun olive malah semakin menjauhkanya. Alahasil mereka berdua berebut buku hingga Olive terjegkang kebelakang karena Alberth menahan tangan Olive, ia pun jatuh menimpa Olive, dengan satu tangannya menumpu dengan sikut karena tidak ingin menindih Olive sepenuhnya. Hidung mereka bersetuhan. Mata mereka bertemu. Diam.

Luka Yang Kurindu (EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang