Dan disinilah Olive sekarang, duduk di sofa dan terjebak dalam dunia yang gelap dan suram. Olive hanya bisa memandang acara tv dengan tatapan kosong. Bukan maksudnya untuk menunggu Alberth namun berlama-lama di dalam kamar membuat nya semakin memikirkan Alberth.
Kini Olive telah berakhir di keadaan yang ia tidak tau apakah mempunyai jalan keluar.
Olivia POV
Ini sebenarnya menyakitkan, aku selalu saja memikirkan nya membuat ku tidak berselera makan. Aku selalu memikirkan apakah dia makan dengan baik, apakah dia menjaga kesehatan nya. Aku selalu saja memikirkan nya.
Aku benar-benar ingin dia kembali, memeluknya, membiarkan nya menangis dan menyeka air mata nya. Meskipun ini salah ku, aku akan tetap melakukannya.
Brak!
Aku mendengar suara pintu utama yang dibuka secara kasar. Aku menoleh kearah sumber suara dan menemukan Alberth yang berdiri agak lunglai. Panampilannya sangat kacau. Aku yakin dia mabuk. Saat aku baru saja ingin menghampiri nya, tiba-tiba muncul seorang wanita dengan baju yang menurut ku kekurangan bahan.
Dia sedikit mabuk lalu Alberth merangkul wanita itu masuk. Aku yang menyaksikan nya membuat air mata ku tak bisa dihentikan.
"Ayo sayang.. Kamar ku disana" racau Alberth berjalan masuk dengan gaya kas orang mabuk dengan wanita itu di rangkulannya.
Kamar?
Mau apa mereka?Alberth berjalan melawati ku. Seakan aku sama sekali tak dilihat nya atau bahkan menganggap ku tidak ada. Aku tidak mengenal siapa wanita itu, tapi mereka berdua berhasil membuat ku jadi gila.
Aku tau apa yang akan mereka lakukan dan itu dirumah! Dikamar kami! Astaga. Alberth benar-benar sudah gila.
"Kak...." lirih ku saat Alberth melewati ku. Alberth hanya menatap ku sebentar lalu dia melanjutkan jalan nya.
Saat mereka berdua menghilang di balik pintu. Aku langsung saja menghempaskan tubuhku kesofa, menangis sekeras mungkin. Alberth benar-benar menganggap ku mainan. Dia mebuang ku. Seberapa lama kah aku akan bertahan dengan sikap Alberth yang seperti ini.
Hal yang paling sulit bagi ku adalah bukan tentang apa yang dia lakukan pada ku tapi, itu tentang ketidakmampuan ku untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya dan rasa tidak aman yang datang bersama ketidaktahuan membuat ku lupa akan diri ku.
Yang hanya bisa ku lakukan adalah menangis. Membutuhkan sebuah rangkulan dan telinga. Kebisuan akan tangisan seakan membuat ku hidup dalam dunia yang bahkan tumbuhan pun tidak ingin mendengar suara ku meski itu hanya sebuah isakan. Aku menyedih kan.
💦kediaman Firbucht
"Bunda... Ada yang ingin aku bicarakan" seru Anto memasuki kamar Bunda nya.
"Katakanlah.." seru Rose.
"Aku tidak yakin bisa mengatakan ini Bun..." seru Anto.
"Memang aja ada apa? Jangan buat Bunda taku nak..." seru Rose khawatir.
"Ini mengenai Abang Bun..."
"Bunda tau.. Abang mu pasti berbuat kesalahan lagi..entah apa yang membuat nya berubah. Padahal istri nya sangat baik. Bunda benar-benar tidak abis fikir" seru Rose.
"Dia sudah melewati batas Bun..." lirih Anto.
"Memang nya apa yang dia lakukan"
"Dia sudah 2 hari tidak pulang, Olive dirumah sendirian dan dia... Dia sangat kurus karena tidak berselera makan. Aku sudah mencari nya kemana-mana tapi aku tidak menemukan nya". Jelas Anto
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Yang Kurindu (EDITING)
Novela Juvenil"Aku ini istri mu" "aku tidak menganggap nya begitu" "aku capek kak" "terserah kau saja" ...... pemain yang hebat. disaat aku bersusah payah membesarkan anak kita. kau malah asik bermain dengan jalang sialan mu itu. aku berusaha menjadi istri yang...