Part 37

11.3K 266 4
                                    

"Hei, apa yang kau lakukan?!" tanya Olive

"Aku merindukan mu" kata Sosok pria pria itu.

Astaga! Suar itu? Olive sangat mengenalnya. Mungkin kah dia............. Alberth?

....

"Lepaskan Aku! " kataku meronta dipelukan nya.

"Apa ini anak ku? " tanya Alberth. Aku terus saja meronta. Tapi kekuatan nya menandingi ku.

"Aku mohon lepaskan aku! " kata ku dengan terisak.

"Aku masih suami mu dan aku sangat merindukan mu"

"Berhentilah bermain-main dengan perasaan mu!  Kau bisa menyakiti ku! " bentak ku dan melepas pelukan nya dan akhirnya terlepas.

Dia menyalakan lampunya. Kami sekarang saling berhadapan. Wajahnya tidak berubah. Hanya saja terdapat bulu-bulu halus di sekitar dagu dan pelipis nya.

"Aku membenci mu! " kata ku.

"Aku tau... "

"Kenapa kau kembali?! " tanya ku.

"Karena aku merindukan mu" dia terlihat sangat santai, sedangkan aku dengan sekuat tenaga menenangkan hati ku.

"Omong kosong!  Berhentilah berpura-pura" kata ku mendorong tubuh nya.

Bukannya menjauh, dia malah mendekatkan tubuhnya hingga aku berjalan mundur, punggung ku menabrak tembok namun dia tidak juga berhenti. Aku hanya bisa memejamkan mata.
Tiba-tiba aku merasakan bibir nya dia perut ku. Aku membuka mataku. Tanpa sadar aku kembali menangis. Menangis bahagia mungkin.

Dia terus saja mencium perut ku yang membesar sambil sesekali mengusap nya. Dia juga menempelkan telinga nya di perut ku.

"Aku bisa merasakan Pergerakannya" kata nya tidak lepas dari perut ku. Aku hanya diam membisu mendengar perkataan nya.
"Jangan sakiti Bunda mu, kau mengerti?" kata nya didepan perut ku. Aku terbelalak mendengar perkataan nya.

Dia kembali mensejajarkan tubuh nya. Menatap ku dalam. Aki hanya bisa menangis. Entah aku senang karena bisa melihatnya melihat nya kembali atau aku harus sedih kerena keberadaan nya membuat ku ingat akan perlakukan nya dulu .

"Ayo.. Kembali kekamar mu, kau harus istirahat" pinta nya. Aku masih berdiri di tempatku.
"Kau tidak ingin kekamar mu? Kau ingin tidur disini?" tanya nya lagi.

Aku langsung berjalan kearah pintu dan membukanya. Suara nya berhasil menghentikan ku.

"Tunggu... Tolong jaga anak kita"  katanya. Aku hanya berlalu menuju kamar ku.

......

Keesokan harinya.

Aku bangun sangat pagi. Ralat. Aku tidak tidur,  memikirkan kedatangan Alberth. Dengan malas aku berjalan kearah dapur dan sempat melihat kearah kamar Alberth. Entah kenapa kaki ku malah melangkah kekamar Alberth.

Aku terus berjalan hingga tepat didepan pintu kamar nya dengan sangat pelan aku membuka pintu itu dan hanya menampakkan kepala ku. Kososng. Kamar itu kosong dan masih terlihat rapi. Kemana dia pergi

"Olive... " panggil Ricky dari arah belakang ku.

"Iya. Aku ada didapur Ky..." kata ku

Saat aku tiba di dapur. Ricky pun sudah datang.

"Kau tidak bisa tidur? " tanya Ricky.

"Apakah sangat terlihat? " Tanya ku. Sambil mengusap kantung mataku yang memang menghitam.

Luka Yang Kurindu (EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang