Aruna POV
Hari ini aku benar-benar lelah. Ingin membuka mata saja aku tak sanggup rasanya. Ini gara-gara pesta tadi malam di rumah Gina, itu benar-benar membuat ku lelah tapi aku menikmatinya.
"Aruna! Wake Up Now!! " teriak Momy ku dari bawah.
"Five minutes Mom" kata ku dengan mata terpejam.
"No! Wake Up, Right Now!!. Kamu nanti terlambat sayang.. Ayo bangun! " kata momy tidak mau kalah.
"Okey. Berhentilah berteriak"
Aku bangun dengan malas, bergegas mandi dan turun dengan sedikit berlari di tangga kemduian menyandung lagu.
Aku ke dapur untuk sarapan, disana sudah ada Momy and Daddy ku.
"Good Morning dad, Good morning mom" kata ku lalu duduk di sisi dady.
"Morning honey" jawab dady.
"Kamu kenapa? Tidak biasa nya malas bangun pagi" kata Momy memberiku roti yang sudah di beri selai kacang kesukaan ku.
"Aku lelah. Pesta semalam benar-benar menguras energi ku" kata ku memakan roti pemberian momy.
"Memang nya apa yang kamu lakukan? " tanya dady.
"Kami bermain dan berjoget. Lompat sana sini" jelas ku.
"Itulah, terlalu menuruti teman ya seperti itu. Lihat anak bu Anti, mama baru masak dia udah siap. Enak banget punya anak seperti itu" kata momy.
Aku menghabiskan roti dan susu ku dalam diam. Sakit itu ketika momy bandingin aku dengan anak tetangga. Ini bukan pertama kalinya. Membuat mood ku down saja.
Kalau begitu tukaran saja sama bu Anti. Biar bu Anti yang jadi momy ku!
Ingin rasanya aku mengatakan itu, tapi apalah daya, aku hanya seorang anak yang takut akan kemarahan ayah nya karena dady jika marah, bangunan ini bisa runtuh.
"Aku berangkat yah. Bye" kata ku. Mencium pipi dady dan momy.
.....................
Ananta POV
"Ananta, ayo makan" kata bunda ku saat aku melewati dapur.
"Good morning" kata ku lalu duduk.
"Sayang, kamu punya pacar?" tanya bunda ku. Aku yang tadi nya memakan Roti kini tersedak.
"Kamu kenapa?" tanya bunda lagi."Kenapa bunda jika aku punya pacar?" tanya Ananta.
"Yah. Kamu seharusnya membawa nya kemari. Bertemu dengan ayah dan bunda"
"Iya bunda sayang. Nanti aku akan membawanya. Sekarang aku masih mencari yang pas"
"Jangan suka main-main sama perempuan. Ingatkan bunda juga perempuan. Jadi, kami harus menghormati perempuan seperti kamu menghormati bunda. Mengerti kan? " jelas bunda.
"Iya bunda. Aku akan selalu ingat kata-kata bunda. Aku janji" kata ku yakin.
"Good morning" terdengar suara ayah mendekat.
"Good morning Yah" kata ku membalas "Kalau begitu aku brangkat yah" kata ku lalu mencium punggung tangan Ayah dan Bunda ku. Lalu aku mecium perut Bunda yang sudah membuncit. Dengan bonus ciuman di dahi nya.
Bunda sedang hamil 5 Bulan. Menurut pemeriksaan. Bunda sedang mengandung anak laki-laki.
"Hati-hati sayang" kata bunda ku.
....................
Hari ini kelas Aruna dan Gina kedatangan siswa baru. Semua siswa telah duduk di tempat masing-masing menunggu kedatangan siswa baru dan guru yang akan mengajar
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Yang Kurindu (EDITING)
Teen Fiction"Aku ini istri mu" "aku tidak menganggap nya begitu" "aku capek kak" "terserah kau saja" ...... pemain yang hebat. disaat aku bersusah payah membesarkan anak kita. kau malah asik bermain dengan jalang sialan mu itu. aku berusaha menjadi istri yang...