Part 38

11.5K 292 14
                                    

💦Rumah sakit

beberapa waktu lalu, Olive merasakan sakit yang luar biasa, hingga dirinya dibawa kerumah sakit. semua menunggu diluar kamar bersalin. Ricky yang khawatir kini berjalan kesana kemari didepan Anto dan Taya. rasa khawatir  memang  melanda Ricky, bagaimana tidak, mengingat banyak diluar sana yang terjadi selama proses persalinan.

"suami pasien?" tanya seorang suster.

"ada apa suster?" tanya Ricky.

"pasien membutuhkan anda tuan" kata suster

"masuklah Ky..." kata Taya dan Anto mengangguk

"tapi..." . "baiklah..." kata Ricky kemudian masuk kedalam.

kegelisahan kini melanda Taya, Anto hanya bisa merangkul Taya. tak lama kemudian, terdengar suara tangisan bayi, Taya yang mendengar itu langsung manangis di pelukan Anto.

......

Olive masih tertidur karena kelelahan. Ricky masih saja menggendong bayi mungil itu. Bayi berjenis kelamin laki-laki dengan kombinasi wajah Olive dan Alberth. Masih terlihat merah karena hanya seberat 3,2 kg. Ricky meletakkan bayi Olive di samping Olive. Mungkin kerena pergerakan bayi nya, Olive terbangun dan mendapati bayi nya di samping nya, air mata Olive pun jatuh tanpa ia sadari.

Yang difirkan Olive sekarang adalah sekarang ia sudah melahirkan. Tapi yang menemaninya bukan suaminya. Tapi orang lain, sangat di sayangkan memang.

"Olive... " panggil Taya kemudian memeluk Olive kemudian mencium nya dan bayi nya. "Selamat Untuk mu" kata Taya.

"Terimakasih. Kau akan merasakan nya nanti" kata Olive membelas pelukan Taya

"Tapi siapa nama keponakan ku ini? " tanya Anto.

"Hmm... " gumam Olive memikirkan nama yang pas.

"Bagaimana jika Azka Misdaq?" tanya Ricky.

"Yah.. Nama itu bagu" kata Anto. Taya menyetujui.

"Hmm.. Menurut ku nama Ananta Abdiel Justin sangat Bagus" kata Olive.

"Aku setuju! " kata Taya.

.......

Hari demi hari berlalu. Kini Olive sudah bisa kembali kerumah nenek nya. Ricky,  Anto maupun Taya tetap saja menemani Olive. Olive sangat senang karena dia sudah bisa menggendong Ananta pasalnya, Olive sangat takut dengan sesuatu yang rapuh. Sama halnya bayi. Ia takut akan menjatuhkannya.

Olivia POV

Menjadi orang tua tunggal. Apakah menurut kalian itu suatu pekerjaan yang mudah. Memang, ada banyak orang di sekitar ku,  tapi aku tetap kehilangan karena yang aku butuhkan adalah suami ku. Sudah hampir setahun sejak aku terakhir kali melihatnya. Aku merindukan nya. Aku harap dia tau bahawa beberapa hari lalu adalah hari kelahiran anak nya. Anak yang selama ini dia tunggu-tunggu.

"Sedang melamun? " tanya Ricky yang membuyarkan lamunan ku

"Hanya sedang berfirkir" kata ku yang menggendong Ananta.

"Ananta sangat mirip dengan mu. Tidak. Tidak. Dia mirip ayah nya" kata Ricky. Aku hanya tersenyum karena senang jika anak ku mirip dengan ayah nya.

"Kebahagiaan selalu datang dari mana saja" ucap ku ambigu.

"Tapi aku tau kau merasa kosong sekarang" kata Ricky.

"Kau selalu mengerti aku" kata ku. "Hmm, aku mohon kau keluar, Ananta ingin minum Asi" kata ku.

"Tidak bisakah aku melihat Ananta minum Asi? " tanya Ricky sarkas.

"Apa?  Dasar Mesum! " kata ku kemudian tertawa. "Keluarlah! " ucap ku.

Luka Yang Kurindu (EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang