💦 Kediaman Antony.
"Pa, aku merasa kasihan pada Ananta" kata Gina membuka percakapan.
"Kenapa?" tanya Mama nya.
"Maksud ku. Dia setiap hari termenung di pinggir lapangan. Memikirkan pernikahannya" jelas Gina.
"Benarkah? Apakah separah itu?" tanya mama nya lagi.
"Pa, ayo katakan sesuatu" kata Gina.
Anto melipat koran yang sedari tadi di bacanya. "Papa harus mengatakan apa? Itu keputusan paman mu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa"
"Tidak bisa kah papa membujuk nya lagi?"
"Sudah. Sekarang kamu tidur. Jangan keluar malam lagi" kata Anto.
"Eh, bilang saja papa mau mesra-mesra an sama mama" kata Gina ketus.
"Nah, itu kamu tau. Sana! " kata Anto lalu merangkul Taya.
"Begitu saja terus. Tapi mama tidak hamil juga" kata Gina ketus. Lalu berdiri hendak kemar nya.
"Apa kamu bilang!!? " teriak Anto syok dengan reaksi Anaknya.
Gina yang mendengar itu langsung lari ke kamar nya. Taya hanya bisa tertawa.
"Kau menertawakan ku?" tanya Anto pada Taya."Tidak" kata Taya sedikit menahan tawa nya.
"Itu salah mu. Kau tidak ingin bercinta dengan ku" kata Anto.
"Apa?!. Itu karena aku lelah" kata Taya dengan merona.
"Apa kau sekarang lelah?" tanya Anto.
"Tidak. Aku sangat sehat" kata Taya.
"Jadi kita bisa melalukan nya sekarang? " tanya Anto yang semakin mendekat ke Taya.
Taya hanya mengedikkan bahunya kemudian tersenyum lalu melangkah ke dapur.
"Sayang... " teriak Anto frustasi.
..........
Rumah ArunaGina masuk ke kamar Aruna karena memang sudah terbiasa, menganggap rumah Aruna, rumah nya sendiri.
"Na... Kamu dimana?" teriak Gina lalu duduk di sofa kecil dekat jendela.
"Di kamar mandi, tunggu sebentar" balas Aruna yang ternyata ada di kamar mandi.
"Oke... " kata Gina.
Tak lama kemudian Aruna sudah keluar dengan pakaian lengkapnya. Pikir nya Gina akan membawa nya ke sebuah tempat yang Indah.
"Ayo berangkat" kata Aruna yang sontak membuat Gina berbalik kearah nya.
"Eh, tunggu dulu" kata Gina menahan tangan Aruna.
"Kenapa? Ada yang ketinggalan?" tanya Aruna.
"Bukan. Kemarilah duduk dulu" kata Gina. Aruna mengikuti instruksi Gina.
"Sebernarnya, aku ingin membawa mu kerumah Ananta" jelas Gina takut.
"Lalu?"
"Bukan kah kau akan bertanya alasannya? " tanya Gina heran.
"Ya, yah, apa alasannya? " tanya Aruna
"Masalah rapat keluarga ku, mereka sebenarnya membicarakan tentang pernikahan Ananta" jelas Gina.
"Apa??! Dengan siapa?! Dengan mu?! " tanya Aruna bertubi-tubi.
"Hei, aku tidak segila itu menikah dengan ananta"
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Yang Kurindu (EDITING)
Teen Fiction"Aku ini istri mu" "aku tidak menganggap nya begitu" "aku capek kak" "terserah kau saja" ...... pemain yang hebat. disaat aku bersusah payah membesarkan anak kita. kau malah asik bermain dengan jalang sialan mu itu. aku berusaha menjadi istri yang...