ABM 2 - Part 5

7.5K 90 0
                                    

Tinggal beberapa minggu lagi Pesta pernikahan Ananta dan Aruna di gelar. Namun sebelum itu, mereka berdua akan mengikuti ujian terlebih dahulu. Siapa yang menyangka bahwa kapten tim basket akan menikah dengan siswi terpintar di sekolah. Walaupun pada dasarnya Aruna tidak terlalu di kenal i oleh sebagian siswa.

........

Flashback

"Ada apa bunda?" Tanya Ananta saat sampai Dirumah nya.

"Hai Ananta, aku Aruna" kata seorang gadis yang pernah ku lihat dengan mengulurkan tangan nya.

Gadis ini... mau apa dia disini

Ananta membalas uluran tangan Aruna dana duduk di sebelah Gina.

"Jadi bunda ingin, kamu mengenal Aruna lebih dekat. Bunda sudah berbicara banyak hal dengan nya dan menurut bunda Aruna anak yang baik" Kata Oliv menjelaskan.

"Baiklah bunda. Aku akan mencoba nya" kata Ananta agak malas. Aruna hanya tersenyum.

"Baiklah. Ayah mu sebentar lagi pulang. Bunda harus memasak sebentar. Aruna, tinggal untuk makan malam mau kan?" Tanya bunda.

"Iya tante, boleh " kata Aruna.

"Jangan panggil tante, panggil bunda ya sayang" kata Olive dan Aruna mengangguk tersenyum.

"Aku bantu bunda" kata Gina dengan cepat.

"Aku juga bunda" kata Aruna

"Jangan, kamu sama Ananta saja disini atau ke taman belakang" kata Gina. Olive mengangguk tanda setuju.

ARUNA POV

saat ini kami berada di taman belakang. Cukup luas dengan kolam renang yang bersih dan suasana yang nyaman. Canggung rasanya duduk berdua dengan Ananta seperti ini, entah apa yang harus di bicarakan.

"Hmm, aku orang Jepang. Orang tuaku punya proyek di Indonesia jadi kami tinggal disini beberapa tahun" kata ku membuka pembicaraan.

"Yah, Gina banyak cerita tentang mu" kata nya dingin. Ternyata dia pria yang dingin.

"Kenapa awalnya kau menolak pernikahan ini?" Tanya ku takut-takut.

"Apa kau suka menikah muda? Kau tidak punya impian?" Tanya nya. Masih dingin menurut ku.

"Impian? Menurut ku dengan menikah impian lebih mudah di gapai karena aku punya lebih banyak  dukungan terutama dari suami ku" kata ku tersenyum menatap nya.

Ananta menatap ku dengan tatapan mengintimidasi nya. Mata kami bertemu, jantung ku berdegup kencang.

"Kau tidak menganggap ku murahan bukan?" Tanya ku dan dia hanya mengedikkan bahunya.

"Aku suka melihat mu bermain basket. Melihat keringat mu berjatuhan bersama dengan rasa gugup mu. Aku suka melihat mu yang tertawa karena bahagia" kata Ku

"Apa aku harus tertawa untuk membuat mu menyukai ku?" Tanya Ananta dingin.

"Tidak juga. Tapi menurutku kau terlihat seperti dirimu jika seperti itu" kata ku.

Off

AUTHOR POV

Mereka berbincang dengan Aruna yang mendominasi. Kedua nya tampak canggung terlebih lagi dengan sikap Ananta yang berubah jadi dingin.

"Kak Gina, Bantuin aku..." teriak Aileen kearah Aruna dan terhenti saat Aruna berbalik.

"Ah, maaf. Aku kira kau Kak Gina" kata Aileen malu.

Luka Yang Kurindu (EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang