part 19

7.4K 204 0
                                    

💦kediaman Muarthque

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat Alberth dan Olive bersamaan menatap kearah pintu, pasalnya mereka sedang menonton tv dengan Alberth yang merangkul olive.

Olive berdiri untuk membuka pintu brsamaan dengan datang nya bibi Ani arah dapur.

"Biar saja aja Bi," pinta olive. Bibi Ani mengangguk.

Olive membuka pintu dan mendapat sosok... Kevin? Dengan seorang wanita?

Sejak kapan?
Bagaimana bisa?

Olive memang tidak pernah melihat Kevin dekat dengan wanita apalagi berniat mengencani nya. Dan yang dilihat olive sekarang, mereka sangat. Dekat.

"Vin.. Silahkan masuk" ajak Olive.

Olive melihat wanita itu dan memikirkan kapan dia melihat wanita itu.

Aku pernah melihat wanita ini sebelumnya, tapi dimana?

Astaga. Dia Dea! Sekertaris Alberth dulu.

Olive berjalan mengikuti Kevin dan Dea.

"Hai Al..." sapa Kevin membuat Alberth terperanjat kaget. Kevin terkekeh lalu mereka semua duduk.

"Wah..wah.. Ada angin apa kau kesini dan ini? Astaga!!!" pekik Alberth melihat Dea bersama Kevin.

"Apa? Aku lelaki normal bukan?" tanya Kevin.

"Tapi,...."."Dea, jangan bilang ini alasan mu mengundurkan diri dari perusahaan" tebak Alberth.

"Iya pak, maafkan saya" jawab Dea.

"Shit! Apa-apaan ini" sahut Al mengacak-ngacak rambut nya. "Ah! Dan jangan panggil aku bapak. Aku bukan bos mu lagi, dan kita nantinya akan menjadi teman, mungkin". Sambung Al.

"Kau kenapa Al. Aku yang menyuruh nya" sahut Kevin. "Dan kita akan menikah seminggu lagi" seru Kevin senyum-senyum.

Alberth dan Olive membulatkan matanya dan menatap kearah Kevin.
"Astaga... Kalian akan menikah dan Dea akan bekerja di perusahaan mu. itu membuat perusahaan mu maju bagaimana dengan perusahaan ku?" seru Alberth frustasi.

"Astaga Al. Tenanglah, Dea tidak ku izinkan bekerja lagi dan dia pun setuju. Jadi kau jangan khawatir. Rating perusahaan mu akan baik-baik saja" jelas Kevin cengar-cengir.

"Ah! Itu yang ingin ku dengar"

"Ayo.. Ini minuman nya?" Sergah Olive tiba-tiba dan meletakkan tiga gelas jus.

"Hei.. Sejak kapan aku mengizinkan mu ke dapur saat bersama ku?" tanya Alberth yang memang tidak mengizinkan Olive kemana-mana saar sedang bersamanya.

"Tenanglah kak, mereka pasti kehausan" ucap Olive. "Kalian pasti dari rumah Ricky dan tidak diberi apa-apa?" sambung nya.

Alberth, Kevin dan Dea langsung menatap Olive bersamaan. Olive yang sadar akan apa yang dikatakan nya langsung menatap semua nya satu persatu dan terakhir menatap Alberth. Olive langsung tersenyum lebar kearah Alberth. Memperlihatkan deretan gigi putihnya dan menyipitkan matanya.

"Yah, kau benar Olive bagaimana bisa kau tau?" sahut Dea.

"Ah!.. Itu... Anu.. Aku... Hmm..." olive tidak bisa berkata-kata.

"Kenapa kau bisa tau Olive!" tanya Alberth penuh penegasan.

"Baiklah... Aku pernah ke rumah Ricky sekali dan kalian tau, kulkas nya sangat kosong. Makanya aku berkata begitu" jelas olive. Alberth hanya menyipitkan matanya.

Luka Yang Kurindu (EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang