Saham

4.1K 379 3
                                    

"(Y/n)-aa aku pulang." Ucap suami mu saat masuk kedalam apartment kalian. Saat dia melihat mu, dia langsung berlari kecil kearahmu untuk memelukmu. Tidak, lebih tepat nya memeluk perut mu yang sudah membesar.

"Annyeong anak appa. Bagaimana keadaan mu hari ini? Apakah eomma mu memberikan mu makanan yang sehat? Maafkan appa yang akhir-akhir ini sibuk bekerja dan tidak bisa menemani mu dan eomma mu dirumah." Kata suami mu sambil mengelus dan berbicara kepada bayi yang ada di perutmu.

"Oppa. Apa kau tidak menyapa istrimu dulu?." Katamu sambil memajukan bibir bawah mu.

"Ya. Masa kau cemburu dengan anak mu ini sih. Ada-ada saja." Katanya sambil mencubit hidung mu lembut dan langsung berjalan meninggalkan mu kekamar. Lalu kau mengikuti nya dari belakang.

"Oppa! Peluk." Katamu merajuk sambil melebarkan tangan mu.

"Aishhh. Sini-sini." Katanya.

"Aku rindu oppa. Kapan kau tidak sibuk dengan pekerjaan mu? Aku sudah mau melahirkan. Jangan sampai saat aku melahirkan kau tidak ada disisi ku." Kata mu dalam pelukannya dan tanpa sadar kau meneteskan air matamu.

"Mianhae chagiya. Aku sedang berjuang memberesi masalah perusahaan ku. Jeongmal mianhae chagiya." Balasnya sambil mengelus lembut rambut mu dan mencium puncak kepala mu lembut. Lalu dia melepaskan pelukannya dan menatapmu.

"Akan aku pastikan, aku akan berada disisi mu saat kau melahirkan anak kita nanti." Kata suami mu sambil tersenyum.

Suami mu, Choi Seungcheol adalah seorang CEO perusahaan ternama di Korea Selatan. Namun saat ini, perusahaan yang ia dirikan sendiri sedang mengalami masalah yang tidak kau mengerti. Intinya akhir-akhir ini dia sangat sibuk menyelesaikan masalah perusahaan nya itu.

Sebenarnya kau mengerti mengapa akhir-akhir ini dia sangat sibuk, hanya saja kau kasihan padanya karena hampir setiap malam dia masih melanjutkan pekerjaan nya dan bahkan berangkat kerja saat pagi buta. Untungnya dia tidak pernah pulang larut malam.

"Oppa, ayo makan. Aku sudah memasak makanan untuk mu." Katamu dari luar. Akhirnya dia keluar dari kamar dengan pakaian santainya.

Kau menarik kursi untuknya dan menyiapkan makanan di atas meja.

"Gomawo istriku yang cantik." Katanya sambil tersenyum. Dan kau hanya membalas nya dengan senyuman juga.

(Disela-sela makan malam)

"Oppa. Apakah pekerjaan mu sudah selesai?" Tanya mu sedikit ragu untuk membahas pekerjaan nya.

"Belum. Kenapa?" Katanya masih sambil mengunyah makanan yang ada di mulutnya.

"Ahh tidak, maksud ku kau tidak pernah bercerita padaku tentang masalah perusahaan. Apabila perusahaan mengalami penurunan saham, kau bisa mengambil saham ku seutuhnya." Katamu sambil menundukkan kepala. Dan kau lihat dia memberhentikan aktifitas makan makan malamnya dan menatapmu.

"Maafkan aku yang tidak pernah bercerita tentang masalah yang terjadi di perusahaan. Hanya saja, aku tidak ingin membuatmu khawatir ikut memikirkan perusahaan. Tugasmu hanya fokus pada kandungan mu saja. Masalah saham, jangan pernah kau memberikan sahammu untuk perusahaan ku sepersen pun. Karena aku yakin bisa menyelesaikan ini sendiri bahkan sebelum kau melahirkan. Mengerti?" Katanya panjang lebar.

Dan kau hanya mengangguk sebagai balasan dari pertanyaan nya. Begitu lah suami mu. Keras kepala, dingin, dan selalu merasa tidak perlu bantuan orang lain padahal dia membutuhkannya. Entahlah, sampai saat ini kau belum bisa merubah sifat nya yang satu itu. Tapi lebih dari itu semua, dia sangat sayang dan cinta padamu.

"Besok jadwal mu terakhir kali kedokter bukan?" Tanya nya sambil melanjutkan makan malam nya.

"Ne"

IMAGINE SEVENTEEN aka SEBONG (CLOSE REQUEST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang