Sakit

4.2K 342 5
                                    

"Hachii..."

Suara itu lagi-lagi terdengar begitu nyaring di apartment mu. Ya sudah tiga hari belakangan ini, Myunghao, kekasihmu tinggal di apartment mu karena kondisi tubuh nya yang sedang kurang sehat.

"Oppa. Ini sudah tiga hari. Apa kau tetap tidak mau ke dokter?" Tanya mu yang melihat nya khawatir.

Sudah tiga hari, Myunghao terkena demam dan flu, namun memang dasarnya kekasih mu itu keras kepala. Dia tidak pernah mau kau ajak ke dokter. Alasannya simpel, dia takut dengan jarum suntik.

"Oppa, percaya padaku. Kau tidak akan di suntik." Bujuk mu lagi.

Namun Myunghao masih diam dan memfokus kan dirinya pada layar laptop yang berisi tentang berbagai macam laporan perusahaan nya.

Kesal? Pasti. Bagaimana tidak, tiga hari dia menginap di apartment mu dalam keadaan sakit. Tapi dia tidak mau kedokter hanya karna takut dengan jarum suntik. Tapi kerjaan nya setiap hari hanya berkutat dengan laporan perusahaan.

"Oppa?!" Teriak mu kesal sambil menutup laptop nya.

"Ya!! (Y/n)-aa!! Pekerjaan ku bel-"

"Wae?! Kenapa kau lebih peduli dengan pekerjaan mu ketimbang kesehatan mu sendiri?!" Teriak mu memotong pembicaraan nya.

"Aish. Lagi-lagi kau bahas itu. Aku sudah merasa mendingan chagiya." Katanya sambil mencoba mengambil laptop yang kau bekap.

"Palliwa. Aku masih harus mengerjakaan laporan itu, kalau tidak appa ku bisa marah." Bujuk nya lagi.

"Oppa! Appa mu tidak akan marah hanya karena laporan ini. Justru dia malahan akan marah padaku karna tidak membawa anak kesayangan nya ini kerumah sakit." Jelas mu.

"Ah. Ayolah chagiya, laporan itu penting buat ku." Bujuknya lagi.

"Kau rela mati hanya demi laporan ini?!" Teriak mu lagi dengan kesal.

Lalu dia menghembuskan nafas nya berat dan langsung menuju kamar mu.

"Ya!! Oppa!!" Teriak mu.

"Aish, kenapa dia menjadi sensitif semenjak sakit." Gerutu mu lalu pergi menghampiri nya.

Sebelumnya kau hanya mengintip, melihatnya dari pintu kamar mu, dan ternyata dia sedang berbaring diatas kasur sambil selimutan. Lalu kau hampiri dan memegang puncak kepalanya.

"Panas."

Satu kata yang keluar dari mulut mu.

"Oppa! Suhu badan mu semakin panas. Kita harus kerumah sakit segera!!" Kata mu mencoba membangunkannya. Tapi, seperti nya Myunghao sudah benar-benar lemas sehingga dia tidak mampu membalas ucapan mu.

Langsung saja kau menelpon 911 dan membawa nya kerumah sakit terdekat.

"Sudah berapa hari dia seperti ini?" Tanya Mingyu sahabat mu yang menjadi dokter untuk kekasihmu.

"Sudah tiga hari belakangan ini. Tapi hari ini panasnya lebih tinggi dari sebelumnya." Jelas mu.

"Dia hanya sedang kecapekan dan dia harus mendapatkan perawatan." Jelas Mingyu

"Ne, aku mengerti. Gomawo Mingyu-ah."

Setelah itu kau langsung menuju kamar dimana kekasihmu dirawat.

"Sudah ku bilang berulang kali, jangan terlalu kau forsir tenaga mu itu." Kata mu mengomel sendiri sambil melihatnya yang sedang berbaring diatas ranjang rumah sakit.

Dan malam ini seperti nya kau akan bermalam di rumah sakit ini.

Keesokan paginya, kau bangun lebih dulu dari kekasihmu. Kau langsung ke kamar mandi untuk membersihkan dirimu. Setelah itu kau keluar dengan membawa segayung air hangat dan handuk kecil untuk membersihkan sebagian tubuh kekasihmu.

Dengan telaten kau membersihkan bagian-bagian yang terlihat oleh mu. Setelah itu beralih ke wajahnya. Jarak wajah mu dan wajahnya hanya selisih sedikit.

"Aku tahu aku terlewat tampan." Tiba-tiba terdengar suara yang mengejutkan mu.

"Morning chagiya." Kata Myunghao sambil membuka matanya dan mata kalian saling bertemu dengan jarak dekat membuat mu terkejut dan hampir terlompat kebelakang. Namun sebelum hal itu terjadi, Myunghao sudah menarik mu lebih dulu kedalam pelukannya.

"Aish aku merindukan aroma rambut mu ini." Katanya sambil mencium lembut puncak kepala mu.

Langsung saja kau bangun dari pelukannya, tapi lagi-lagi dia menahanmu dan kembali membuat mata kalian bertemu.

Entah siapa yang memulai duluan, bibir kalian saling bertemu dan beradu secara lembut.

"Ah, begini rasanya morning kiss itu." Katanya ketika menyudahi ciumannya.

Mukamu langsung memerah bagaikan kepiting rebus yang menjadi makanan favorite kalian berdua.

"Ouh, kemana kekasih ku yang selalu marah-marah ini, eoh? Jadi itu kah caranya untuk memberhentikan amarah mu?" Katanya sedikit menggoda mu.

"Aish!!" Langsung saja kau melemparkan handuk basah yang sedari tadi kau pegang ke arah wajahnya.

"Eisshh, ini kah yang pertama kali kau lakukan setelah aku sembuh." Gerutu Myunghao.

"Ya!! Kalau kau tidak ku bawa kerumah sakit, mungkin kau sudah menjadi mayat di dalam kamar ku tau." Balasmu.

"Aigoo, kekasihku yang galak ini balik lagi rupanya. Sini mendekatlah." Katanya sambil memajukan bibir nya untuk menggoda mu.

"Aish, kenapa kekasihku mendadak gila setelah dia sakit." Katamu lebih ke dirimu sendiri dan dia hanya tertawa melihat mu menggerutu seperti itu.

***

Selesai 😆

Maap ya ceritanya dikit terus gak jelas 😂
Ku sedang pusing babe 😢

Semoga kalian suka ya 😗😗😗
Req? Di kolom request ya 😊

Vomment please ❤

IMAGINE SEVENTEEN aka SEBONG (CLOSE REQUEST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang