5w 1h

4K 326 4
                                    

Nama ku Park Hye Jung. Gadis cantik berusia 30 tahun yang belum menemukan tambatan hatinya.

Ibu ku nyonya Park, selalu memaksa ku untuk menikah, bahkan ia sampai menjodohkan ku dengan anak dari teman-temannya itu. Tapi tetap saja pernikahan yang ibu ku idam-idam kan sejak dulu selalu di gagal kan oleh ku hanya karena 5w 1h.

1. Mengapa kau mau menikah denganku?

2. Apa yang akan kau berikan pada ku ketika sudah menikah?

3. Siapa yang akan merawat anak-anak nanti ketika aku sakit?

4. Dimana kau akan mendidik anak-anak nantinya?

5. Bagaimana caranya kau meyakinkan aku kalau kau adalah laki-laki baik-baik?

6. Kapan terakhir kali kau menyatakan perasaan mu kepada seorang wanita?

Ya, aku selalu menanyakan hal itu kepada setiap laki-laki yang ibu jodohkan. Tapi entah mengapa semua jawaban yang mereka berikan tidak membuatku untuk mengiyakan perjodohan tersebut. Alhasil ibu selalu saja mengomel ketika sampai dirumah, ya seperti saat ini.

"Ya! Mau sampai kapan kau seperti ini terus? Apa kau tidak lelah mempermalukan ku di depan teman-teman ku?!"

"Aku tidak pernah meminta eomma untuk menjodohkan ku dengan anak dari teman-teman mu itu. Kalau eomma lelah, berhenti lah. Tunggu sampai aku mendapatkan namja yang cocok untuk ku." Balas ku sambil mengambil air mineral di dalam kulkas dan meneguknya.

"Ya! Pakailah gelas! Kau ini tidak ada sopan santunnya sama sekali." Ocehnya sambil memukul kepala ku pelan namun tetap saja membuat ku tersedak.

"Uhuk.. uhuk.. ya! Eomma! Kau ingin anak mu ini mati hah?" Kata ku sambil teriak karena ibu sudah masuk ke dalam kamarnya.

***

Tiga minggu setelah perjodohan terakhir itu. Tiba-tiba ibu datang ke kantor ku padahal aku sedang rapat, tapi untungnya rapat itu sudah selesai berbarengan dengan ibu ku yang datang tiba-tiba.

"Ada apa eomma kemari?" Tanya ku dengan malas.

"Hari ini aku akan memperkenalkan mu dengan laki-laki baik-baik. Aku yakin kau akan menerima nya." Ucapnya antusias.

"Eomma? Apa kau tidak lelah menjodohkan ku terus menerus seperti itu? Lagi pula hari ini aku sedang sibuk sekali. Kau kan tahu kalau sedang ada proyek besar yang aku tangani." Kataku sambil melihat berkas laporan yang ada di meja kerja ku.

"Ya! Apa kau tidak malu? Sebagai salah satu CEO perusahan besar dan ternama di Korea Selatan ini belum menikah juga? Apa kau tidak malu dengan bawahan mu yang sudah berumah tangga? Oh ayolah anak ku yang cantik, menurut lah pada eomma mu ini." Katanya merajuk.

"Baik. Jam 7 di Emerald Hotel. Aku akan datang kesana, sekarang eomma pulang lah, masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan." Kata ku pasrah.

"Nah, ini baru anak ku yang cantik." Kata nya sambil mencium pipiku dan meninggal kan ku pergi.

***

Tepat jam 7, aku sudah berada di restaurant yang sudah ku pesan. Tepat nya di hotel milik sahabat ku, Hani.

Aku mengenakan dress bewarna hitam selutut tanpa lengan dan membiarkan rambut ku terurai kebelakang.

5 menit kemudian ibu ku datang bersama dua orang yang ku ketahui dia adalah temannya dan anaknya yang ingin di jodohkan kepada ku.

Aku bangkit dari kursi dan menundukkan diri ku untuk memberi hormat kepada mereka. Setelah itu aku berjabat tangan dengan teman ibu ku dan anaknya. Betapa terkejutnya aku saat melihat dari dekat laki-laki yang berada di depan ku ini.

Dia adalah Minghao. Sahabat masa kecil ku saat aku tinggal di China bersama kakek dan nenek ku dulu. Tapi aku tidak pernah tahu kalau ibu ku dan ibunya ternyata bersahabat.

"Annyeong Hye Jung-ah. Lama tidak bertemu dengan mu." Katanya menyapaku.

"Ne, annyeong Hao-ya. Senang bisa bertemu denganmu lagi." Jawabku membalas sapaan nya.

"Jadi Hye Jung-ah dan anak ku Minghao. Tujuan kami disini adalah untuk menjodohkan kalian. Jadi, Hye Jung-ah mungkin ada yang ingin kau tanyakan kepada anak ku?" Tanya ibu Minghao.

"Ne, ahjumma. Ada beberapa pertanyaan yang ingin aku tanyakan kepada Minghao. Mengapa kau mau menikah denganku Hao-ya?" Tanya ku langsung menatapnya tepat di manik matanya.

"Tidak ada jawaban khusus. Mungkin kau adalah jawaban dari segala doaku selama ini." Jawabnya dengan tenang.

"Baik pertanyaan selanjutnya. Apa yang akan kau berikan pada ku ketika sudah menikah?"

"Tentu bukan hanya sekedar harta, mengingat kewajiban ku sebagai suami nanti nya akan mencari nafkah. Aku akan memberikan mu seluruh cinta dan kasih sayang ku yang sebelumnya hanya aku berikan kepada eomma ku." Jawabnya lagi dengan mantab. Hal itu semakin membuat ku ingin terus bertanya, karena biasanya dari yang sudah-sudah, aku hanya memberi mereka 2 pertanyaan dan itu saja sudah membuat ku tak tertarik untuk menikah dengan nya. Tapi berbeda dengan Minghao.

"Lalu siapa yang akan merawat anak-anak nanti ketika aku sakit?" Lanjut ku untuk pertanyaan ke tiga.

"Tentu aku yang akan menggantikan mu untuk merawat mereka."

"Dimana kau akan mendidik anak-anak nantinya?"

"Tentu nya sampai umur mereka siap untuk bersekolah layak nya anak-anak biasanya. Aku akan mendidik nya bersama ibunya. Karena orangtua adalah guru pertama bagi setiap anak."

"Lalu, bagaimana caranya kau meyakinkan aku kalau kau adalah laki-laki baik-baik? Mengingat kita sudah tidak bertemu hampir 23 tahun lamanya."

"Bila kau ragu padaku saat ini. Mungkin aku bisa kembali di lain waktu untuk memperbaiki diri ku ini terlebih dahulu." Jawabnya dengan mantab.

"Baiklah, kapan terakhir kali kau menyatakan perasaan mu kepada seorang wanita?" Menurut ku ini adalah point yang sangat penting. Karena dari sini aku akan tahu kalau dia adalah laki-laki baik-baik. Karena laki-laki baik-baik bukan yang suka ganti-ganti pasangan kan?

"Tepat 23 tahun yang lalu, sebelum gadis kecil yang mengenakan topi bewarna merah muda pergi meninggalkan ku tanpa menjawab pernyataan cintaku." Jawabnya. Dan aku ingat, 23 tahun yang lalu saat itu usia ku masih 7 tahun, dan aku pergi meninggalkannya tanpa menjawab pertanyaan nya. Dan ternyata setelah itu, dia tidak pernah mengatakan cintanya pada siapapun.

"Jadi Hye Jung-ah. Aku kembali untuk menagih jawaban mu atas pertanyaan ku 23 tahun yang lalu. Mau kah kau kembali padaku dan hidup bersamaku selamanya?" Tanya nya yang membuat jantung ku berdegup kencang.

Tanpa sadar aku mengangguk pelan sebagai tanda mengiyakan jawabannya. Dan terlihat ibu ku tersenyum dengan ceria.

"Akhirnya, setelah sekian lama. Terimakasih Hao-ya, telah kembali untuk putri ku ini." Kata ibu ku antusias. Dan aku lihat Minghao

hanya tersenyum sambil memandang ibu nya. Mungkin dalam hatinya berkata seperti, 'eomma anak mu ini berhasil menjemput cinta pertamanya.'

*

*

*

*

*

Ahhh bagaimana dengan yang ini? Semoga suka ya

Jangan lupa vomment nya ya

감사합니다

IMAGINE SEVENTEEN aka SEBONG (CLOSE REQUEST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang