Juny

4.2K 345 9
                                    

Nama ku Park Juny. Yap benar sekali, aku lahir di bulan Juni tepatnya tanggal 10. Saat ini aku berusia 18 tahun dan harusnya aku dan dia tidak disini sekarang.

*Flashback

Hari ini aku akan merayakan ulang tahun ku yang ke-5. Aku mengundang teman sekolah ku dan tetangga-tetangga ku. Kebetulan beberapa hari yang lalu aku memiliki teman baru bernama Jun. Keluarga nya baru pindah dan tinggal tepat disebelah rumah ku.

Setelah membagikan semua undangan kepada teman-teman ku, aku langsung bersiap-siap membantu ibu merapihkan rumah ku.

Hari sudah menunjukkan pukul 4 sore. Satu persatu teman ku datang dan memberikan aku banyak hadiah. Dan kulihat tetangga baru ku, Jun juga datang tetapi tidak membawakan ku hadiah.

"Mianhae Juny-ah. Aku tidak membawakan mu apa-apa. Tapi sebagai gantinya, mau kah kau pergi dengan ku besok?" Katanya.

"Gwenchana Jun-ah. Baiklah, kalau begitu. Ayo masuk, acara sudah mau di mulai."

Acara demi acara telah terlewati. Seperti acara ulangtahun anak-anak pada umumnya, menyanyikan lagu ulang tahun, meniup lilin, memotong kue dan lain sebagai nya. Karena hari sudah semakin sore, akhirnya teman-teman ku pamit untuk pulang kerumah nya. Tapi tidak dengan Jun.

"Jun-ah. Apa kau masih ingin tetap disini?" Tanya mu.

"Juny-ah, sebenarnya ini juga hari ulangtahun ku." Katanya sambil menundukkan kepalanya.

"Wah, mengapa kau tidak bilang Jun-ah? Seharusnya kita merayakan ulangtahun bersama bukan? Ah begini saja, pilih lah hadiah kesukaan mu, hitung-hitung sebagai hadiah dari ku." Balas ku menawarkan nya.

"Jinjja?"

"Ne."

"Gamsahamnida Juny-ah."

Dia langsung ketempat tumpukan kado. Dan dia mengambil sesuatu yang agak besar.

"Boleh aku memiliki ini?" Tanya nya dengan memegang bungkusan yang agak besar.

"Ya tentu saja jika itu mau mu. Tapi seperti nya itu mainan perempuan bukan?"

"Tak apa, aku anggap ini sebagai kenang-kenangan dari mu. Terimakasih Juny-ah, aku pamit pulang ya. Ingat besok kita harus pergi bersama."

"Baiklah."

Keesokan harinya pukul 4 sore Jun menjemputku dan dia membawa sepedanya.

"Apa kau punya sepeda?" Tanya nya.

"Tentu saja. Tunggu sebentar." Kata ku sambil menuju gudang dan mengambil sepeda ku.

Akhirnya kita bermain sepeda mengelilingi komplek perumahan. Dan dia mengajak ku untuk beristirahat di sebuah taman komplek.

Dia mengajakku ke jembatan gantung yang menghubungkan dengan block sebelah.

"Kita mau kemana Jun?" Tanya ku dan dia hanya terus berjalan dan menghiraukan pertanyaan ku.

Akhirnya dia berhenti di tengah jembatan dan mendudukan dirinya.

"Duduklah." Katanya mengajak ku duduk disebelah nya.

"Coba kau lihat pantulan dirimu disana." Katanya menunjuk  ke arah air danau.

"Wahh indah." Ya itu sangat indah. Bagaimana tidak. Aku melihat pantulan diri ku dibawah cahaya matahari yang akan terbenam.

"Kau tahu, kau adalah satu-satunya teman yang saat ini aku punya," Katanya tiba-tiba.

"Asal kau tahu, aku bukan dari keluarga Lee. Aku ini anak panti asuhan dan mereka mengasuh ku sejak aku bayi." Katanya lagi melanjutkan ceritanya.

IMAGINE SEVENTEEN aka SEBONG (CLOSE REQUEST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang