14. Bohong atau Mati?

56.8K 5.9K 362
                                    

Dan Lala memang dapet ceramah panjang kali lebar kali tinggi selepas diantar pulang oleh Choky.

"Kenapa kamu malah pulang sama orang yang nggak jelas. Kenapa nggak pulang sama Ilham aja?" kata Aris sambil menatap tajam ke arah anak semata wayangnya. 

"Papa tahu istilah obat nyamuk nggak?" tanya Lala akhirnya.

"Obat nyamuk? Baygon?" jawab Aris dengan seraut wajah bingung.

"Bukan. Obat nyamuk yang ini bukan membunuh nyamuk, tapi membunuh hati." katanya dengan nada dramatis.

"Lagian Lala kenal kok siapa yang nganterin Lala. Dia itu anak buahnya Mas Ilham." jelas Lala. "Pokoknya, Lala nggak mau jadi obat nyamuk. Papa nggak akan ngerti. Lala capek nih, Pa. Lala tidur dulu ya." katanya sambil mencium punggung telapak tangan Aris lalu berlalu dari hadapannya.

"Anak jaman sekarang istilahnya aneh-aneh aja. Segala obat nyamuk dibawa-bawa." kata Aris sambil geleng-geleng kepala.

***

Sabtu pagi seharusnya membuat Lala bebas dari yang namanya bangun pagi, tapi nyatanya nyonya besar di rumah itu tidak punya belas kasihan.

"Bangun, La. Anterin Yuni ke Bang Mamat sana." Ayumi memerintah.

"Lala nggak denger." katanya sambil menutup telinganya dengan bantal.

Ayumi membuka tirai kamar Lala dan membuat sinar menyusup masuk. Mengganggu ketenangan tidur gadis itu.

"Anak gadis nggak boleh bangun siang, nanti rejekinya dipatok ayam."

"Dipatok naga terbang juga nggak apa-apa, Ma. Lala ikhlas. Orang Ikhlas kan rejekinya malah banyak. Lala ngantuk banget ini." keluhnya. Masih menyembunyikan tubuhnya di bawah selimut.

"Anak perawan kalo dibilangin ada aja sautannya." 

"Kata Yuni, kamu dicariin Bang Mamat. Ditanyain kenapa lama nggak kelihatan" kata Ayumi lagi.

"Yaelah Bang Mamat doang. Kalau Lala di cariin Adam levine tuh baru... kasih tahu Lala." katanya dan tanpa sadar matanya sudah terbuka sepenuhnya.

"Bang Mamat juga mirip Adam kok." kata Ayumi, "Adam suseno tapi." Ayumi terkikik sendiri sementara Lala memunculkan wajahnya dari balik selimut.

"Kok keluarga kita absurd banget sih." keluh Lala, lalu bangun dari ranjangnya dan pergi ke kamar mandi.

***

"Aduh Neng Lala, ke mana aja? Lama nggak keliatan." sapa bang Mamat saat melihat Lala dan Yuni menghampiri gerobaknya yang sudah dikerubuti ibu-ibu.

"Lala lagi jadi orang sibuk akhir-akhir ini." katanya Lalu tersenyum dan menyapa Linda yang kebetulan ada di sana.

"Masih nyari pejantan, Neng.?Tuh ada satu nganggur." Mamat menunjuk ke arah tukang bubur yang berada tak jauh dari gerobaknya. Lala mengikuti arah pandang bang Mamat dan melihat Ilham sedang asik dengan mangkuk buburnya.

"Gimana Bu Linda? Udah jodohin aja mereka berdua. Kapan lagi besanan sama anggota DPR low profile kaya Pak Aris. Lala juga cantik kok." kata salah satu ibu-ibu di sana. Tak urung membuat Lala bersemu.

BiangLala [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang