24. Jangan Mimpi!!!

59.6K 6.1K 319
                                    

Gadis itu menatap tampilannya di cermin. Dress warna salem selutut dan high heels sudah melekat dengan pas di tubuhnya. Ia berbalik saat mendengar pintunya diketuk pelan.

"Udah belum, La?" Suara Ayumi terdengar dan tak lama sosoknya terlihat di balik pintu.

"Ma, Lala nggak usah ikut deh ya. Lala jaga rumah aja." kata Lala dengan nada merajuk seperti biasanya. Lala cenderung malas mengikuti acara-acara dari kolega-kolega ayahnya. Dan hari ini, Aris mendapat undangan pernikahan dari anak salah satu temannya sesama anggota DPR.

Bagi Lala, mending dia di rumah. Nyatronin anak perjakanya tante Linda.

"Udah ada Yuni yang jaga rumah. Ayo buru, Papa kamu udah ngomel-ngomel daritadi." kata Ayumi sambil berbalik dan Lala mengekor di belakangnya.

"Kamu dandan gitu aja lama banget sih, La." gerutu Aris.

"Kan Lala dandan juga biar cantik. Biar nggak malu-maluin Papa." jawab Lala.

"Nggak usah cantik- cantik, nanti banyak yang naksir aja."

***

Ilham: La, jalan yuk.

Lala: Lala nggak di rumah, Mas. Mau ke Bogor, Papa dapet undangan dari temennya.

Ilham menghela napas membaca pesan yang masuk ke ponselnya. Itu kondangan apa arisan keluarga? Anaknya sampai dibawa-bawa segala.

Ilham: Pulang jam berapa?

Lala: Belum tahu.

Ilham tidak punya banyak kegiatan saat libur selain membantu pekerjaan rumah tangga ibunya, ataupun menyelesaikan pekerjaan kantor yang tertunda. Tapi minggu ini, sepertinya tidur seharian menjadi pilihan yang terbaik.

***

Wina menatap bangunan tempat ibadah di depannya. Sebelah tangannya megang botol minuman. Sebelah tangannya lagi terayun untuk menyisir rambutnya yang terbang terbawa angin.

Elisa: Wina, lagi di mana?

Ia membuka pop up pesan dan membalasnya.

Wina: Lagi nunggu Made ibadah sore nih. Kenapa?

Elisa: Jemput aku dong. Aku ada di kafe deket rumah nih.

Wina: Yaelah, manja banget nih putri Solo.

Elisa: Bukannya gitu. Aku abis makan di sini, baru sadar ndak bawa dompet. Buruan ya. Jangan lama-lama. Soalnya ada cowok daritadi ngeliatin aku. Aku takut diculik.

Wina mendelik mendapati pesan yang masuk.

"Yaelah, siapa juga yang mau nyulik elo, El. Hidup lo kan nyusahin." gerutu Wina. Ia melirik ke arah pintu gereja. Menimang sebentar hingga akhirnya memutuskan untuk kembali ke mobilnya.

Saat kakinya bergerak menekan pedal gas, ban mobil berputar dan saat ia melihat ke samping, dilihatnya Made berlari ke arahnya. Kakinya tergerak menekan rem.

BiangLala [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang