15. Dikurung!!!

59.4K 6.4K 184
                                    

Mas, Lala izin ya, SAKIT.

*deleted*

Mas, Lala pusing nih. Mas sih, ngasih kerjaan suka nggak berperikemanusiaan.

*deleted*

Mas, kaki Lala digigit tikus. Jadi nggak bisa jalan.

*deleted*

Mas, Lala muntah-muntah.

"Kayak orang hamil aja sih." katanya lalu menekan tombol delete untuk menghapus semua pesannya.

Hari masih pagi, masih sangat-sangat pagi. Matahari belum nampak. Ayam peliharaan tetangga sebelah juga belum berkokok. Tapi Lala sudah terduduk di ranjangnya. Memikirkan cara untuk memberitahu Ilham bahwa hari ini ia berniat sakit dan tidak masuk ke kantor.

Tapi kenyataannya dari tadi ia hanya mengetik lalu menghapus dan belum mendapatkan kalimat yang tepat.

Lala: Mas, Lala sakit, sakit banget, jadi nggak bisa masuk kantor. Jangan telepon ataupun balas pesan ini ya, Mas. Soalnya kata Haji Ardhana, Lala butuh istirahat yang banyak dan nggak boleh diganggu gugat.

Lala : Eh, nggak boleh digangguin maksudnya.

Send.

Setelah memastikan pesan itu terkirim, ia mematikan ponselnya lalu menaruh benda persegi itu di atas nakas dan menyembunyikan diri dibalik selimut dengan kelegaan luar biasa.

***

"La, kamu nggak kerja?" Seperti biasa, Ayumi masuk ke kamar anaknya yang masih tertidur.

"Libur, Ma." jawabnya asal dengan mata yang masih terpejam.

"Lho, libur apaan?"

"Hari karyawan nasional. Jadi semua karyawan diliburin."

"Ha? Memang ada hari kayak gitu? Kok Mama baru dengar."

"Iya, harusnya Papa juga libur. Kalau Papa masuk patut dicurigai tuh, Ma." jawaban Lala membuat air muka Ayumi langsung berubah.

Langkah kaki yang semakin menjauh menyadarkan Lala bahwa ibunya sudah keluar dari kamarnya. Setelah beberapa detik ia sadar bahwa ia baru saja menjatuhkan bom mematikan ke kedua orangtuanya.

"Lala!!!" Kali ini gantian suara Aris yang menggelegar.

"Mana ada hari karyawan nasional terus semua karyawan diliburin." kata Aris sambil menyingkap paksa selimut anaknya.

Lala membuka mata sambil tersenyum kaku.

"Mama kamu marah-marah. Dikira Papa kerja main-main." katanya lagi.

Lala bangun dari ranjang. "Maaf, Pa. Lala salah kayaknya." katanya sambil nyengir kuda.

***

Ayumi menyiapkan sarapan saat Aris masih memberikan ceramah untuk anak semata wayang mereka. Menanyakan alasan kenapa ia tidak mau masuk ke kantor sementara keadaannya sehat wal'afiat.

BiangLala [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang