9. Accident

7.2K 463 76
                                    

~HIVI - Pelangi~

















🎆🎆🎆🎆🎆🎆🎆🎆🎆

Pagi ini, hujan turun begitu derasnya. Caca berdiri di sebelah Dave dengan badan menggigil kedinginan, sedangkan Dave sejak tadi menatap kosong ke arah lantai dua di mana kamar tunangannya berada. Sudah dua jam Caca berdiri di sana, dan saat ini jam yang melingkar di tangan kanannya sudah menunjukkan pukul 05.00.

Sekali lagi, Caca menoleh ke arah Dave. Cowok itu terlihat begitu kacau dengan rambut lepek dan wajah pucat, tentu Dave juga pasti merasa kedinginan.

"Dave lebih baik lo pulang dulu, ini udah pagi," ucap Caca mencoba meluluhkan pendirian Dave.

Sekali lagi, Dave menggelengkan kepalanya. Andaikan gadis itu Caca, pasti Caca tak akan tega membiarkan Dave semalaman di depan rumah apalagi hujan turun dengan derasnya.

"Semua akan baik-baik aja Dave, gue yakin itu! Lo nggak bisa nyakitin diri lo kaya gini," Dave menoleh dengan mata memerah dan bibir gemetaran.

"Gue harus gimana lagi Ca?" tanya Dave frustasi.

"Sekarang lo balik, gue anter, kita akan cari cara supaya pertunangan lo nggak jadi batal."

Dave masih menatap Caca dengan pandangan sedih, Caca tak bisa berbuat banyak. Dengan sebuah senyum, Caca menarik Dave dari sana dan keluar dari gerbang rumah besar itu. Dave masuk ke dalam mobilnya diikuti oleh Caca.

"Lo ikut ke apartment gue kan?" tanya Dave pada Caca, yang disambut anggukan singkat oleh Caca. Caca sudah mengirim pesan pada Senja, bahwa kemungkinan besar dia akan bersama Dave. Semoga saja Senja akan paham.

Akhirnya Caca dan Dave pergi ke apartment Dave dengan keadaan basah kuyup. Sampai di apartment Dave, Caca langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi, sedangkan Dave menggunakan kamar mandi lain di apartmentnya. Sebelumnya Caca sempat mengirim pesan lagi pada Senja, juga mengirim alamat apartment Dave dan menyuruh Senja untuk menjemputnya, tapi masih tak ada balasan dari Senja.

Selesai mandi, Caca langsung mencari pakaian-yang katanya milik tunangan Dave di tempat pakaian. Caca menemukan sebuah dress berwarna biru, juga lengkap dengan dalamannya. Rambutnya dia keringkan dengan hair dryer yang ada di sana, setelah kering Caca membiarkan rambutnya tergerai, dan segera keluar dari kamar itu.

Di dapur, Caca menemukan Dave yang sepertinya sedang memasak. Aroma mie instant langsung tercium saat Caca melangkah lebih dekat ke arah Dave.

"Lo bikin mie Dave?" tanya Caca sambil melongok apa yang dimasak oleh Dave.

"Hm, adanya Cuma ini. Biasanya tunangan gue yang masak," jelas Dave tanpa menoleh ke arah Caca.

"Ohh gue bisa masak, mau gue masakin?" tanya Caca tenang tanpa beban, padahal belum pernah dia menawarkan itu pada Senja tapi dia dengan tenang menawarkan itu pada Dave. Dave menoleh pada Caca, matanya menyipit dengan dahi berkerut. Caca hanya tersenyum pada Dave, tapi tanpa diduga, Dave menghilangkan semua kerutan di dahinya dan menatap dengan pandangan berbeda ke arah Caca.

Caca yang melihat itu langsung awas, sesuatu tengah terjadi pada Dave dan Caca merasa hal itu buruk. Caca bergerak mundur secepat yang dia bisa, tapi Dave lebih dulu menahannya, memojokkan Caca, membuat Caca langsung mencoba mendorong Dave untuk menjauh.

"Mella..." ucap Dave tepat di depan wajah Caca.

Caca membelalakkan matanya, dengan sekuat tenaga dia mendorong Dave hingga Dave terjatuh.

Bad TemperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang