~Celine Dion - Eyes On Me~
°°°
"Aaaa..." Senja menyendok bubur di mangkuk yang ada di meja kecil di depannya dan mengangsurkan sendok berisi bubur itu ke arah mulut Anya yang terbuka. Anya membuka mulutnya patuh dan sesekali tersenyum ke arah Senja, sedangkan Senja hanya fokus menyuapi Anya dengan wajah datarnya.
"Abis ini, aku balik ke rumah sakit. Jangan bikin ulah, jangan berontak, selama aku pergi nurut sama dokter! Nanti siang Aden akan ke sini dan nungguin kamu, hari ini aku nggak bisa ke sini. Malamnya aku ada jadwal jaga di RS," ucap Senja menasehati Anya.
Anya diam saja, tapi matanya awas mengikuti setiap gerakan yang dilakukan Senja.Senja membereskan bekas makan Anya dan menyempatkan diri untuk masuk ke dalam toilet. Sedikit merapikan penampilannya dan mengecek ponselnya.
From : Caca
Pengin makan belut goreng pake sambal terasi yang pedes.Senja mengernyit, “emang ada apa belut goreng pake sambal terasi pedas?” gumamnya pelan takut jika orang di luar akan mendengar gumamannya. “Ck Caca ada-ada aja sih, tapi gue sayang, masa iya gue tega anak gue entar ileran,” Senja terus bermonolog sendiri seperti orang gila.
Caca tengah hamil dan yang ada dalam kandungan Caca itu adalah anaknya, jadi walaupun tak ada belut goreng sambal terasi, Senja tetap akan mengusahakan makanan itu ada untuk Caca.
Dengan cepat tangannya bergerak lincah membalas pesan dari Caca itu.
To : Caca
Ok sayang, belut goreng sambel terasi otw ke sana :*Tak ada balasan lagi dari Caca. Akan tetapi Senja tak masalah, bersyukur Caca masih mau memberinya kesempatan. Walaupun dengan terpaksa Senja membiarkan Caca tetap menjalin hubungan dengan Bintang, Senja tak apa-apa. Dia juga belum bisa terbebas dari Anya. Jadi impas kan? Walau di sini dia terpaksa menemani Anya, tapi Senja juga tak bisa mengikat Caca semaunya, gadis itu bebas memilih. Dan Senja cukup tau diri jika nantinya dia tak bisa mendapatnya Caca, yang terpenting sekarang adalah dia berusaha membuktikan kesungguhannya pada Caca.
Senja keluar dari toilet dan mendapati Anya sudah tertidur. Senja menghela napas lega, jika Anya terbangun maka dia juga yang akan kesulitan apalagi jika Anya sudah histeris dan meneriakinya untuk pergi.
Dokter bilang, Anya trauma dengan segala macam bentuk pukulan dan kekerasan fisik. Senja tentu tau bagaimana Anya diperlakukan saat Deon masih hidup karena dampaknya jelas sekarang. Gadis itu selalu ketakutan setiap saat. Terlebih dia juga baru saja kehilangan anak dalam kandungannya.
Senja menyempatkan diri membenahi selimut Anya sebelum dia benar-benar dia meninggalkan Anya. “Cepet sembuh Nya,” biar gue bisa cepet balikan sama Caca.
Setelah pintu benar-benar sudah tertutup rapat, Anya membuka matanya. Menatap sinis ke arah pintu keluar dan segera menyentak selimut yang menutupi tubuhnya. Dia terlihat baik-baik saja sekarang, apalagi mendengarnya terus mendumel bahkan menyumpah, dia tak terlihat seperti orang yang sedang sakit.
°•°°•°°•°
Caca tertawa dan memukul lengan kokoh di depannya pelan. Tak peduli jika ada yang melihat kemesraan mereka, lelaki berlengan kokoh itu menarik Caca dalam pelukannya dan tertawa bersama Caca. “Jadi, si Vendra sekarang jadi tukang bangunan dong?” tanya Caca dan langsung disambut tawa lepas dari lelaki di depannya.
“Tau nggak-“
“Enggak,” potong Caca cepat dan kembali tertawa.
Lelaki yang tengah memeluk Caca itu juga ikut tertawa lalu dengan gemas menggigit hidung mungil Caca hingga yang punya hidung mengaduh kesakitan. “Orang belum selesai ngomongnya udah dipotong aja,” gerutu lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Temper
Random[SEQUEL 30 DAYS] [DIREVISI] Senja Retama Putra dan Raisa Inara Putri Mereka akhirnya di pertemukan lagi setelah hampir lima tahun tak bertemu. Caca seorang model dan Senja seorang dokter. Saat sebuah kejadian memaksa Caca berhenti dari dunia m...