11. Dosa huh?

7.7K 410 147
                                    

~Adele - I Miss Yo




Dave membanting botol vodka terakhir di tangannya dan langsung menarik Caca ke tempat tidur. Entah sudah berapa jam sejak Dave menenggak vodkanya yang pertama sampai berbotol-botol persediaan di apartment Dave ludes oleh Dave sendiri. Beruntung Caca tak meminum setetespun minuman haram itu hingga kesadarannya masih utuh.

"Mella..." nama itu lagi yang Dave lontarkan sebelum tangannya dengan ganas menarik dress yang dikenakan Caca dengan kasar hingga menimbulkan bekas kemerahan di leher Caca. Caca meringis pedih saat merasakan goresan kasar kuku Dave di lehernya.

"Dave jangan macam-macam!!" perintah Caca dengan tegas. Dave menyeringai lalu menahan tangan Caca di kedua sisi kepala Caca.

"Aku akan bikin kamu hamil, supaya orang tua kamu setuju dengan pernikahan kita," ucap Dave dengan suara desahan di akhir kalimatnya, membuat Caca semakin ketakutan dengan apa yang akan Dave lakukan padanya.

"Dave sadar," suara Caca melemah. Dan hal itu mengundang hasrat Dave.

"Kamu cantik."

Bukan ini yang Caca harapkan, saat Dave mencium keningnya lembut, bukan desiran hangat yang dia rasakan. Sepenuhnya rasa takut akan perlakuan Dave yang di luar kesadaran cowok itu.

Saat Dave memajukan wajahnya untuk menciumnya, dia mendorong dada Dave. Dave tertawa sumbang, "jangan malu sayang." Caca bukannya malu, dia muak.

Sekali lagi Dave mendekat, dan kali ini dorongan Caca cukup kuat membuat Dave terhuyung ke belakang dan jatuh ke lantai.

Caca menggunakan kesempatan ini untuk segera membenahi pakaiannya lalu mengambil ponselnya. Dengan cepat Caca mendial nomor Senja, sambil melangkah menjauhi Dave yang sudah bangkit dari jatuhnya.

Dave menyeringai menakutkan, tangannya membuka setiap kancing kemejanya secara perlahan. "Kenapa kamu takut gitu sih? Aku cuma mau mempermudah semuanya, lagian ini bukan yang pertama buat kita kan, sayang?"

Caca bergidik ngeri melihat seringaian Dave, dan menggelengkan kepalanya sambil tetap menunggu teleponnya terhubung dengan Senja. Saat Caca lengah, Dave melangkah cepat ke arah Caca, memojokkan Caca ke tembok dan mencoba mencium Caca. Caca terus menggelengkan kepalanya mencoba untuk menghindari mulut Dave, tapi usahanya sia-sia saat Dave mencengkeram dagunya dengan tangan dan memaksa Caca untuk berhenti menghindari ciuman Dave.

Caca menangis saat bibirnya dipagut dengan kasar oleh Dave, itu ciuman pertamanya. Mulutnya terasa sakit saat jari-jari tangan Dave yang mencengkeram dagunya terasa menusuk ke dalam mulutnya.

Dave menjauhkan kepalanya dan tersenyum ke arah Caca, benang saliva diantara mereka membuat Caca mual dan merasa jijik.

Saat Dave mendekatkan kembali bibirnya ke arah bibir Caca, sambungan telepon pada Senja terhubung membuat Caca dengan cepat menendang selangkangan Dave dengan kuat membuat Dave terhuyung sambil memegang selangkangannya. Caca yakin itu hanya akan membuatnya semakin kesulitan untuk keluar dari siksaan Dave.

"Senja... hiks Dave jahat, dia cium aku hiks," teriak Caca mendekatkan teleponnya dengan mata yang masih awas memperhatikan pergerakan Dave.

Tak ada jawaban dari Senja, tapi telepon masih terhubung.

Dave yang sudah reda rasa sakitnya, bergerak ke arah Caca dan menarik tangan Caca dengan kasar lalu membanting tubuh mungil Caca ke tempat tidur. Kali ini Dave tak main-main, dia dengan keji merobek dress Caca, melepaskan helai pakaian yang masih tersisa di tubuh Caca dan hanya meninggalkan dress Caca yang sudah koyak di area pinggang Caca.

Bad TemperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang