Audrey menatap pintu kamar kakaknya yang tertutup rapat. Sudah hampir lima menit ia berdiri di sana, tapi ia masih tidak tahu harus masuk atau tidak. Ia ragu jika kakaknya mau berbicara dengannya saat ini. Tapi, ia juga tidak bisa berpura-pura bahwa ia tidak merasa kakaknya mendiamkannya. Sudah seminggu mamanya meninggalkan rumah. Dan sudah seminggu juga ia tidak berbicara dengan papa dan kakaknya. Mereka terlihat sibuk dengan dunia mereka masing-masing. Jika pagi, mereka berangkat ke kantor sangat awal. Lalu, begitu pulang kantor, mereka langsung masuk ke kamar masing-masing. Entah apa yang mereka lakukan di kamar.
Audrey pun akhirnya memantapkan diri untuk mengetuk pintu kamar kakaknya. Begitu mendengar suara kakaknya yang menyuruhnya masuk, ia pun memegang gagang pintu.
"Kak?" panggil Audrey begitu ia melihat kakaknya yang sedang duduk di depan meja kerjanya. Di atas mejanya terlihat tumpukan kertas.
Max sama sekali tidak berbalik badan. "Kenapa, Drey? Kakak lagi sibuk nih banyak kerjaan."
Audrey menatap punggung kakaknya dengan sedih. Kakaknya sudah berubah sekarang. Dahulu, sesibuk apapun kakaknya, ia pasti memiliki waktu untuk mendengarkan curhatan Audrey. Tapi sekarang untuk berbicara saja kakaknya tidak punya waktu.
"Oh, kakak sibuk ya? Yaudah deh, nanti aja aku ngomongnya," ucap Audrey dengan sedih dan berjalan keluar dari kamar kakaknya.
Ia menghembuskan napasnya dengan berat lalu kembali ke kamarnya. Begitu sampai di kamarpun, ia tidak melakukan apa-apa. Rumahnya terasa sangat amat sepi sekarang. Ia melihat foto keluarganya yang terpajang di meja belajarnya. Ia menarik kursi belajarnya dan duduk di atasnya. Tangannya terulur untuk mengambil foto tersebut. Di dalam foto tersebut, ia tersenyum dengan lebar. Saat itu, ia sangat bahagia karena ia merasa hidupnya sudah sangat amat sempurna.
Tanpa sadar, ia menitikkan air mata hanya dengan mengingat kenangan-kenangan manis yang ia punya dahulu. Kenangan ia dan mamanya memasak bersama. Kenangan makan malam mereka yang seru dan penuh tawa. Kenangan mereka berlibur bersama. Semua kenangan-kenangan indah bersama keluarganya.
Ia merindukan mamanya. Tapi ia juga benci dengan apa yang telah diperbuat oleh mamanya. Sampai sekarang, ia masih belum terpikirkan alasan mamanya untuk berselingkuh. Papanya selalu mempunyai waktu untuk mamanya. Mereka berdua selalu terlihat bahagia. Tapi, kenapa hal seperti itu bisa terjadi? Kenapa mendadak keluarganya bisa hancur?
Dan malam ini hanya seperti malam-malam dimana ia berbaring di atas tempat tidur tapi tidak bisa tertidur. Malam-malam dimana berbagai macam pikiran dan kenangan muncul dalam benaknya. Malam-malam dimana ia menangis sampai tertidur.
***
Bisa dibilang setelah Audrey tidak berteman lagi dengan Lucy dan Claire, ia malah mendapat lebih banyak teman. Banyak wajah-wajah baru yang tiba-tiba saja muncul dan mengajaknya mengobrol. Walaupun begitu, Audrey belum ingin terlalu dekat dengan siapapun. Ia lebih nyaman sendiri karena ia tidak perlu memalsukan senyum. Ia lebih nyaman sendiri karena artinya ia tidak perlu mengatakan ia baik-baik saja pada siapapun.
Yang paling dekat dengannya sekarang hanyalah Riel. Semenjak ia memutuskan hubungannya dengan Marco dan Marco mengancam Riel, Audrey tidak menjauhi Riel sama sekali seperti yang ia janjikan pada Riel. Ia malah merasa nyaman jika Riel berada bersamanya. Hanya Riel yang tahu bagaimana perasaan Audrey saat ini.
"Lo nggak makan lagi?" Suara itu tiba-tiba saja mengagetkan Audrey dari belakang.
"Nggak ah. Gue nggak laper," jawab Audrey sambil lanjut membaca novel.
Riel menaruh kotak makannya di meja dan duduk di samping Audrey. Memang sudah menjadi kebiasaan mereka untuk bertemu di perpustakaan saat jam istirahat walaupun terkadang mereka tidak berbicara sama sekali. Mereka merasa perpustakaan adalah tempat yang paling tentram dan nyaman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lesson To Learn
Fiksi Remaja"When you think everything's going so well but then all of a sudden everything starts to fall apart." ••• Audrey selalu berpikir bahwa hidupnya sudah sempurna. Pacar yang tampan, dua sahabat yang selalu ada bersamanya, dan juga keluarga yang bahagia...