Haiiii!!! Maafin gue ya baru sempet update. Things have been going crazy and stressing me out. And finally baru bs update skrg. Maaf ya! Hope u enjoy it. Happy weekend!
***
Audrey akhirnya diperbolehkan kembali masuk sekolah setelah kondisinya dinyatakan sudah membaik. Ia merasa senang sekaligus takut. Senang karena akhirnya ia tidak perlu berdiam diri di kamar terus, namun takut karena tidak tahu bagaimana reaksi teman-temannya jika bertemu dengannya. Terakhir kali ia berada di sekolah adalah saat rahasianya terbongkar oleh orang yang tidak diketahui identitasnya. Untungnya sampai sekarang, orang itu sudah tidak pernah menganggunya lagi.
Saat ia sampai di depan gerbang sekolah, ia tidak langsung turun dari mobil. Melihat keramaian yang ada membuatnya seketika merasa takut. Ia takut kalau ia akan jadi bahan omongan lagi karena apa yang terjadi dua minggu lalu. Tanpa sadar, ia mengigit bagian bawah bibirnya dengan kencang.
"Non, nggak papa. Non pasti bakal baik-baik aja kok," ucap Pak Donny, menenangkan Audrey yang mulai terlihat panik.
Audrey menatap supirnya dan mengangguk. "Iya, Pak. Aku cuma perlu waktu bentar buat tenangin diri aku," balasnya sambil mengatur napasnya sendiri.
Semua bakal baik-baik aja. Bisik Audrey dalam hati sebelum akhirnya memberanikan diri untuk keluar dari mobil.
Seluruh murid langsung menatap Audrey yang sudah lama tak terlihat batang hidungnya. Audrey berusaha untuk tidak mempedulikan semua mata yang tertuju padanya dan berjalan menuju kelasnya dengan cepat. Ia terus mengucapkan kalimat-kalimat menenangkan dalam hatinya agar ia tidak panik.
"Drey!" teriak Bev dari persimpangan di koridor.
Audrey langsung menghembuskan napasnya dengan lega begitu menangkap sosok Bev yang sedang berlari menghampirinya. Setidaknya ia tidak lagi sendirian.
"Lo kok nggak bilang-bilang kalau lo masuk hari ini?" tanya Bev dengan heran. "Gue kan bisa nungguin lo di depan gerbang."
Audrey tersenyum tipis dan menggeleng pelan. "Biar jadi kejutan dong."
"Audrey!!!" teriak Thea dengan heboh dari arah belakang Audrey. Sedetik kemudian, Audrey merasakan seseorang memeluknya dengan erat.
"Welcome back! Gila, gue kangen banget sama lo," ucap Thea dengan kegirangan. "Terakhir kali gue ke rumah sakit, lo masih lemes banget."
"Thankyou, Thea," ucap Audrey disertai senyuman.
Tidak lama kemudian, muncullah Dodo dan Levin. Mereka berdua terlihat sangat antusias melihat kembalinya Audrey.
"Yay, Audrey is back!" Levin memberikan cengiran lebar.
"Halo, Vin. Lama nggak ketemu," sapa Audrey. "Halo juga, Do."
Dodo tersenyum dan menepuk pundak Audrey. "Halo juga, Drey. Udah muak sama rumah sakit?"
Audrey mengangguk dan tertawa pelan. "Banget, Do, banget."
"Tapi, glad to have you back, Drey," tambah Dodo.
"Kok nggak bilang-bilang kalau masuk hari ini?" tanya Riel yang entah muncul darimana.
Dodo dan Levin berbalik badan untuk menatap Riel. "Cie, pujaan hatinya telah datang," ucap Levin disertai batuk yang dibuat-buat. "Do! Cepet jauhin tangan lo dari Audrey kalau nggak mau berurusan sama Lucas."
"Cie," ucap Thea dan Bev secara bersamaan.
Dodo segera menarik tangannya dari bahu Audrey dengan cepat. "Hehe, maaf ya, Cas. Nggak maksud apa-apa."
![](https://img.wattpad.com/cover/79142167-288-k50029.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lesson To Learn
Teen Fiction"When you think everything's going so well but then all of a sudden everything starts to fall apart." ••• Audrey selalu berpikir bahwa hidupnya sudah sempurna. Pacar yang tampan, dua sahabat yang selalu ada bersamanya, dan juga keluarga yang bahagia...