Sorry For Typo°
▫ ▫ ▫
"Hey, wake up" teriak seseorang, dia sedang membangunkan gadis cantik yang sedang tertidur pulas, gadis itu hanya mengeliat kecil tapi kemudian dia tidur lagi.Cheverly Riney Aldrich, Gadis ini sangat mengilai coklat, dia juga punya kebiasaan aneh, dia suka sekali tidur tanpa mengenal tempat kalau dia sudah sangat mengantuk.
"Wake up" teriak seseorang itu lagi, kali ini dia berteriak tepat di telinga Verly, membuat tidur Verly sangat terganggu.
"Gue masih ngantuk Xel, gue mau tidur dulu" ucap Verly yang masih menutup matanya.
"Bangun atau gue siram pakai air" ancam Axel, Verly langsung membuka matanya, dia tidak mau jika Axel menyiramnya dengan air lagi.
Axel sebelumnya memang pernah menyiram Verly dengan air, karena Verly yang tidak mau bangun.
"Nih gue udah bangun" ucap Verly sambil melotot kan matanya ke Axel.
"Bagus"
Axel Rieger Aldrich, cowok yang mempunyai wajah tampan ini adalah kakak pertama Verly, Axel sangat pintar jika diberikan soal soal pelajaran apapun, dia juga jago dalam memainkan alat musik.
Verly memutar bola mata nya, dengan langkah yang malas dia berjalan menuju kamar mandi, dia benar benar ingin tidur seharian tanpa harus di ganggu oleh Axel atau yang lain.
Setelah selesai mandi, Verly menuju ruang makan, di sana ada mama, papa, kedua kakaknya dan adeknya.
"Pagi Ma, Pa"
"Pagi"
"Gak ada niatan nyapa kita juga ?" ucap seorang laki laki di samping Axel.
"Enggak sama sekali"
Selain Axel, Verly mempunyai satu lagi kakak laki laki dia bernama Blake Riland Aldrich, umurnya dan Verly hanya terpaut 1 tahun saja, dia juga tidak kalah tampan dari Axel.
Dan juga Verly mempunyai adik bernama Devano Riley Aldrich, dia mempunyai sifat yang sangat jahil dan yang selalu menjadi sasaran kejahilannya itu adalah Verly.
"Itu roti gue" protes Devano saat Verly menyambar roti miliknya yang sudah ia olesi selai coklat kesukaannya.
"Kan bisa buat lagi" Verly langsung memakan roti itu, Devano mendengus melihat Verly sudah mulai melahap roti miliknya, setelah memakan roti itu sampai habis dia meminum susu yang sudah dibuatkan mama nya itu.
"Ma, Pa aku mau ke rumah Delvin" pamit Verly
Dia langsung keluar rumah dan menuju rumah yang ada di sebelahnya, itu adalah rumah Delvin sahabatnya sejak kecil.
Verly menekan bel rumah Delvin, tidak lama kemudian munculah sosok Delvin dengan wajah khas baru bangun tidur "Kenapa lo baru datang ?"
"Gue tadi malam ketiduran" ucap Verly, ya sebenarnya dia harus datang ke rumah Delvin tadi malam dan menginap di sana tapi dia sudah terlanjur ketiduran di rumahnya.
Tanpa menunggu Delvin mempersilahkannya masuk, Verly sudah menyerobot masuk duluan.
"Ini seperti kapal pecah" ucap Verly saat melihat keadaan ruang tamu rumah Delvin
Ada 2 orang yang sedang tidur dengan posisi acak acak an belum lagi bungkus bungkus snack yang ada di mana mana, stick ps yang di biarkan dan tidak di gulung dengan rapi juga ada baju yang berserakan.
"Lebih baik lo mandi Vin" ucap Verly sambil melempar asal baju ke arah Delvin.
"Itu bukan baju gue bego"
"Ya mana gue tau yang mana baju lo" ucap Verly, dia menatap kedua orang yang sedang tertidur pulas ini.
"Bryan, Erlando" teriak Verly
Delvin reflex menutup telinganya, suara Verly sangat melengking saat berteriak.
"Bisa gak, lo gak usah teriak teriak ?" ucap Delvin, Verly hanya mengangkat kedua bahunya acuh
"Verlyyyyy" teriak seseorang saat kakinya tidak sengaja di injak oleh Verly
"Hah ? Apa ?" tanya Verly dengan polos nya, dia tidak tau apa yang dia lakukan sampai sampai membuat cowok itu meneriaki namanya.
"Kaki lo"
"Hehehe, sorry Bryan, gue gak sengaja" ucap Verly yang langsung mundur agar tidak menginjak kaki Bryan lagi.
"Aw Verlyy" pekik cowok dengan suara yang berbeda, itu suara lelaki beenama Erlando.
Verly memang mencoba menghindar agar tidak menginjak kaki Bryan tetapi kali ini dia malah menginjak tangan Erlando.
"Bagus Ver, lo baru datang tapi membuat kekacauan yang luar biasa" ucap Delvin, kini semua nya sudah bangun karena ulah Verly.
"Namanya juga gak sengaja" Verly duduk di sofa yang ada di ruang tamu rumah Delvin.
"Ver, gue laper" ucap Bryan sambil memegang perutnya.
"Terus gue harus masak gitu ?" tanya Verly.
"Iyalah, lo gak usah sok polos deh" ucap Bryan yang kesal dengan Verly, Verly memutar bola matanya dia menggeleng.
"Gak, sebelum kalian mandi"
Tanpa banyak bicara Bryan langsung lari ke kamar Delvin tentu saja untuk mandi, mungkin dia benar benar lapar, sedangkan yang lain menunggu Bryan selesai baru mereka bergantian untuk mandi, sebenarnya bisa saja mereka mandi di kamar tamu atau di toilet yang lain tapi mereka masih malas mandi.
Verly sedang memasakan makanan untuk sahabat sahabatnya itu, dia memasak pasta karena di rumah Delvin hanya ada Pasta saja.
Setelah pasta itu matang, dia membawanya ke ruang makan, tidak lama kemudian mereka bertiga datang dengan wajah yang segar sehabis mandi, rambutnya masih basah dan mereka terlihat sangat tampan.
"Kok cuman masak pasta ?" tanya Delvin, Verly memutar bola matanya.
"Di dapur lo cuman ada itu Vin" ucap Verly dan Delvin hanya ber Oh ria, dasar cowok selalu tidak peduli dengan dapur.
Mereka mulai melahap pasta buatan Verly sampai habis "udah kenyang kan ?"
Mereka mengangguk "ok sekarang waktunya untuk bersih bersih"
"Gak, lo aja yang bersiin" tolak Erlando dengan cepat.
"Kalian yang buat kacau kenapa juga gue yang harus bersiin ?"
"Ayolah Ver, lo aja yang bersiin" kata Bryan.
Bryan terlihat enggan membersikan ke kacauan di ruang tamu, padahal dia yang lebih banyak membuat kekacauan, Bryan yang sudah banyak memakan snack dan setelah selesai memakan dia tidak membuangnya ke tempat sampah, sangat jorok.
"Kalian yang harus bersiin"
▫ ▫ ▫
👇 Tekan Bintang :)
KAMU SEDANG MEMBACA
BESTFRIEND [AMISTAD]
Teen FictionTidak ada yang namanya persahabatan akan mulus begitu saja karena tentunya akan ada cobaan cobaan yang akan menguji persahabatan mereka. 1 Cewek 4 Cowok bersahabat sejak kecil, mereka sudah saling kenal satu sama lain, mengetahui sifat masing masing...