Sorry For Typo°
▫ ▫ ▫
"Kenapa diam ?" tanya Verly saat Amistad hanya bungkam.
"Ver masuk, udara nya dingin apalagi lo cuma pakai baju kayak gitu, gue gak mau sampai lo sakit" ucap Alex, dia memilih bicara setelah lama diam, Verly tersenyum kecut Alex mengalihkan pembicaraan.
"Bahkan hati gue udah sakit duluan" kata Verly, Alex menghela napas, Verly pasti masih membahas itu.
"Kenapa sih kalian gak jujur aja, ada apa sebenarnya ? Tunggu, biar gue tebak apa karena gue kalian sampai musuhan ?"
"Itu bukan karena lo Ver" ucap Erlando.
Verly berdecak "Omong kosong"
"Please jangan buat gue mati perlahan seperti ini, kalian sebenarnya kenapa ? Apa kalian udah gak anggap gue saha-
"Lo ngomong apa sih, mana mungkin gue gak nganggap lo sahabat"
"Sahabat apa yang tega jauhin sahabatnya sendiri ? Gue capek tau gak kalian kayak gini, kalian bilang apa ? Gak mau liat gue nangis ? Kalian sendiri udah buat gue kayak gini, dua kali" Verly terduduk di lantai dengan air mata yang terus keluar.
"Kalau emang mau kalian gitu, gue bakal terima, gue bakal jauhin kalian juga" Verly menenggelamkan wajahnya di kedua lututnya, Verly terisak, melihat itu Amistad menatap Verly dengan tatapan bersalah lalu dengan kompak mereka masuk ke kamar sendiri sendiri dan menutup pintu balkon.
Tidak, mereka tidak meninggalkan Verly sendiri tapi mereka memilih menghampiri Verly langsung.
"Verly" panggil Axel saat sudah sampai di balkon kamar Verly.
Verly yang mendengar suara Axel dari dekat pun langsung mengangkat kepalanya, Verly menatap keempat cowok itu bergantian.
"Ayo masuk, lo bisa sakit kalau terus terusan di sini" Delvin mengulurkan tangannya untuk membantu Verly berdiri, Verly langsung menepisnya.
"Apa peduli lo sama gue ?" ucapan Verly bagaikan jarum yang menusuk untuk Delvin, Delvin mencoba menghiraukan perkataan tajam dari Verly.
"Dan buat apa kalian kesini ?" Verly berdiri dan menyeka air mata sialan yang terus turun, sungguh Verly sendiri juga tidak ingin terus menangis.
"Lebih baik kalian pergi, gue ngantuk pengen tidur" Verly berjalan masuk tapi Alex langsung menariknya.
"Apa sih, jangan pegang pegang" Verly menghempaskan tangan Alex dari tangannya, Alex memang melepaskan tangan Verly tapi dia malah memeluk Verly, Verly tentu terkejut, tangan Verly yang terhampit pelukan Alex pun mencoba mendorong badan Alex agar menjauh.
"Jangan peluk gue, lepasin, gue benci lo Alex" dengan sekuat tenaga Verly mendorong Alex dan itu berhasil, Verly berhasil terlepas dari Alex, lalu mereka berdua saling tatap, tentu saja tatapan yang di berikan Verly adalah tatapan tajam.
Erlando yang dari tadi diam langsung menarik tangan Verly dan membawa Verly masuk ke dalam, di ikuti yang lain, tidak lupa Delvin menutup pintu balkon kamar Verly dan lagi lagi Verly menghempaskan tangan Erlando.
"Apa sih mau kalian, ngapain kalian di sini, bukannya kalian mau ngejauhin gue ?"
"Verly stop, ok kita akuin kalau kita salah, gue sama yang lain minta maaf" kata Bryan yang mencoba memegang tangan Verly, tapi Verly melepasnya langsung.
"Minta maaf ? Buat apa ? Gue gak butuh kata maaf dari kalian" Verly mengalihkan pandangannya ke arah lain, Amistad menghela napas melihat sikap Verly yang seperti ini, mereka memang harus sabar jika menghadapi Verly.
![](https://img.wattpad.com/cover/50911904-288-k824297.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BESTFRIEND [AMISTAD]
Teen FictionTidak ada yang namanya persahabatan akan mulus begitu saja karena tentunya akan ada cobaan cobaan yang akan menguji persahabatan mereka. 1 Cewek 4 Cowok bersahabat sejak kecil, mereka sudah saling kenal satu sama lain, mengetahui sifat masing masing...