Sorry For Typo°
▫ ▫ ▫
▫ V E R L Y ▫
"Verly gue capek bangunin lo" keluh Blake, gue tertawa dalam hati, ya sebenarnya dari tadi gue udah bangun, entah kesambet setan apa gue bisa bangun pagi.
"Verly" panggil Blake lagi.
"Gue masih ngantuk"
"Yaudah lo tidur aja lagi, gue mau berangkat, gue udah terlambat" ucap Blake sambil memperlihatkan jam yang ada di pergelangan tangannya.
Gue langsung melompat begitu saja dan pergi ke toilet, Blake benar ini sudah terlambat, bisa bisa nya gue gak lihat jam dan malah enak enak an ngerjain Blake, hanya untuk mandi tidak membutuhkan waktu lama buat gue, setelah gue selesai dengan semuanya, gue langsung turun.
"Kenapa udah sepi ?"
Gue mengumpat dalam hati, rumah sudah kosong, gue tau kalau mama pasti sedang ada di butiknya, apa pernah gue bilang kalau mama gue seorang Desainer ? Kalau belum maka sekarang gue kasih tau, mama gue seorang Desainer yang terkenal, sedangkan papa gue ? Dia pemilik Ald Entertainment.
"Bahkan Axel gak ada batang hidung nya" gue berdecak, gue melangkahkan kaki untuk mengecek mobil Axel dan Blake.
Benar saja mobil itu tidak ada, gue di tinggal, Tega sekali.
"Wahh, keberuntungan berpihak sama gue" gumam gue saat melihat mobil paman Azril .
"Unclee" gue berteriak sekeras mungkin agar paman Azril mendengar teriakan gue, mobil paman Azril berhenti di depan gue.
"Uncle bisa gak anterin Verly ke sekolah ? Verly di tinggal sama Blake" ucap gue yang sok melas, sumpah gue enek denger suara gue sendiri, oh ya paman Azril adalah kakak papa jadi wajarlah kalau gue kenal.
"Yaudah masuk aja, lagian kita juga searah"
Tanpa banyak tanya gue langsung masuk dan paman Azril menjalankan mobil nya, tanpa gue beri tau dia udah tau letak sekolah gue di mana karena anaknya juga sekolah di sana, tapi gue emang gak terlalu dekat sama anaknya, walaupun gue akui anaknya ganteng.
"Thanks uncle" gue turun dan langsung masuk ke sekolah, lingkungan sekolah sudah sepi karena ini memang sudah jam pelajaran.
Gue berjalan dengan santai "Maaf bu saya terlambat"
Bu Qiya hanya melihat gue dan langsung menggangguk, gue langsung berjalan ke tempat duduk yang biasa gue tempati, gue menatap tajam Blake yang sudah menunjukan cengiran khas nya, gue tau lo ganteng tapi lo sadis ninggalin cewek cantik kayak gue sendirian.
"Sorry, Devano yang tadi ribut minta di anterin"
Gue mendengus dan memalingkan wajah lalu fokus dengan papan tulis di depan, ini sudah sedikit di ajarkan Axel kemaren, jadi gue langsung paham.
"Verly, ini gimana ?" tanya Blake saat bu Qiya keluar, ya sebelum keluar, bu Qiya memberikan beberapa soal yang harus di kerjakan dan gue dengan senang hati mengerjakan soal itu.
Blake terus manggil gue tapi gue masih melanjutkan aksi ngambek, untung gue seorang Verly Aldrich yang pintar dan berprestasi jadi bu Qiya tidak terlalu mempermasalahkan keterlambatan gue.
"Verly, Gue gak tau ini gimana ?"
Gue tertawa dalam hati, gue gak mau ketawa langsung karena gue mau melihat wajah melas Blake sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BESTFRIEND [AMISTAD]
Fiksi RemajaTidak ada yang namanya persahabatan akan mulus begitu saja karena tentunya akan ada cobaan cobaan yang akan menguji persahabatan mereka. 1 Cewek 4 Cowok bersahabat sejak kecil, mereka sudah saling kenal satu sama lain, mengetahui sifat masing masing...