[ Best Friend • 48 ]

2.4K 132 0
                                    

Sorry For Typo°

▫ ▫ ▫

"Aduh Verly lo kenapa ketularan Livia sih"

"Bodo amat" Verly terus memakan snack yang ada di tangannya, dia benar benar kesal.

"Gila tuh anak"

Verly tidak memperdulikannya dia memakan snacknya lagi, Livia hanya menggelengkan kepalanya sambil mengetikan sesuatu di ponsel nya.

"Udah deh kesel sampai segitunya" Alice merampas snack yang ada di tangan Verly.

"Lo kalau kesel gak ada serem serem nya" ucap Alice saat Verly menatapnya tajam.

Verly mendengus lalu menopang dagunya, moodnya ancur sekarang, tau sendiri kan Verly tidak bisa terus terusan di perlakukan seperti itu oleh Alex, Delvin dan Erlando.

"Verly bukain pintunya" suruh Livia saat suara bel berbunyi.

"Lo tuh ya sepupu lagi kesel malah di buat tambah kesel"

"Udahlah cepetan"

Dengan kesal Verly berjalan ke arah pintu.

"Gavin ? ngapain lo di sini ?" tanya Verly saat melihat sosok yang sangat familiar di matanya.

"Sejak kapan lo manggil gue Gavin ?" tanya cowok itu balik.

"Yaelah serah gue dong mau gue manggil lo Gavin, Bryan atau Floyd itu kan hak gue"

"Ya ya terserah lo" ucap Bryan.

'"Lo belum jawab pertanyaan gue Bry, lo kenapa ada di sini ? lo nyariin Livia ?" tanya Verly.

"Gue mau ketemu lo dan mau ngajak lo pergi, yuk" tanpa persetujuan Verly, Bryan langsung menarik Verly dan membawanya masuk ke dalam mobil, lalu dia melajukan mobilnya tidak peduli dengan Verly yang sedang mengoceh karena Bryan menculiknya begitu saja.

"Serah lo aja deh" Verly menyerah karena Bryan tidak menjawab apa yang dia tanyakan dari tadi, belum lagi Bryan juga tidak memperdulikan ocehan yang keluar dari mulut Verly.

"Wait, ini kan ?...

Verly menggantungkan ucapannya lalu melihat ke Bryan yang sedang tersenyum lalu mengangguk, Bryan keluar dan membukakan pintu untuk Verly.

"Gue kangen tempat ini" ucap Verly yang berputar putar saat sudah sampai di danau, Bryan mengajak Verly ke danau .

"Tapi tunggu, lo kenapa tiba tiba ada di rumah Livia ?" tanya Verly dia duduk di samping Bryan.

"Livia bilang kalau lo lagi kesel sama Alex dan dia nyuruh gue buat ngembaliin mood lo" jawab Bryan, Verly memutar bola matanya.

"Dasar tenes" gumam Verly, dia menatap danau yang dulu sering ia kunjungi dengan Amistad.

"Verly lo gak perlu mikirin ucapan Alex, gue emang gak tau apa yang Alex bilang ke lo tapi lo kan tau mereka gimana jadi lo gak perlu peduliin ucapan mereka yang seperti itu"

"Tapi gue kesel Bry, kalau Alex kayak gitu"

"Maksud nya kalian berempat" ralat Verly.

"Nih luapin semua kekesalan lo" Bryan memberikan kerikil kerikil kecil pada Verly, Verly menerimanya lalu mulai melempar kan ke danau.

"Tapi tunggu, lo, Alex, Delvin, Erlando lagi gak ada masalah kan ?" tanya Verly, Bryan menoleh sebentar lalu menatap ke depan lagi, bibirnya membentuk senyuman.

"Gak, lo tenang aja"

"Baguslah" Verly memejamkan matanya membiar kan angin menerpa wajah nya.

"Jangan khawatir, lo gak bakal sendiri, lo gak bakal laluin keadaan yang seperti itu lagi"

BESTFRIEND [AMISTAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang