[ Best Friend • 38 ]

2.7K 146 3
                                    

Sorry For Typo°

▫ ▫ ▫

"Huaaa rumahh" teriak Emilo saat memasuki rumahnya yang cukup lama ia tinggal.

"Apasih lo teriak teriak gak jelas" protes Devano

"Suka suka gue dong" kata Emilo.

"Ver, tumben lo diam aja dari tadi ?" tanya Devano.

"Gue sedikit pusing" Verly pun langsung pergi ke kamarnya, barang barangnya akan di bawakan oleh Elyn nanti, Verly merebahkan tubuhnya di tempat tidur, tadi dia sempat melihat Katya di dapur tapi Verly memilih untuk ke kamarnya langsung.

Axel dan Blake tidak kembali ke rumah bersama dengan Verly, Devano dan Emilo, tentu saja mereka kembali ke backstage.

Verly memeluk boneka stitch yang kebetulan ada di tempat tidurnya, Verly menatap langit langit kamarnya.

'Tok tok tok'

"Masuk" teriak Verly, Verly pun menatap pintu kamarnya menunggu orang yang akan masuk, dan saat pintu terbuka terlihatlah seorang cowok yang tampan, Verly langsung berdiri dengan tegak saat melihat cowok itu.

Verly kaget saat mengetahui siapa yang ada di hadapannya, cowok itu mendekat pada Verly.

"Neil ? Kok lo ke sini ?" tanya Verly yang mencoba santai, dia seperti bertemu pacar saja karena dia merasa gugup saat bertemu Neil padahal Neil sepupunya sendiri dan Verly juga lumayan sering mengobrol dengan Neil, mungkin Verly seperti itu karena pikirannya langsung tertuju pada perseteruan Neil dan Allen.

"Axel lagi gak ada di rumah Neil" lanjut Verly yang menebak kalau Neil ke sini karena mencari Axel.

"Gue gak lagi nyari Axel, gue cuman butuh ketenangan di sini" ucap Neil yang menuju balkon kamar Verly, Verly di buat bingung oleh Neil, karena penasaran Verly pun mengikuti Neil yang sudah berada di balkonnya.

"Neil, apa masalah lo sama Allen belum selesai ?" Verly memberanikan diri untuk bertanya tentang masalah itu, dia ingin mendengar dari mulut Neil karena Verly sudah mendengar sendiri dari mulut Allen.

"Kenapa lo nanya itu ?" tanya Neil yang menatap ke Verly, Verly yang tadi menengadahkan kepalanya untuk menatap Neil sekarang Verly malah menunduk tidak berani menatap Neil, memang benar apa yang di bilang Allen kalau Neil orang yang terlalu emosional tapi percayalah kalau Neil tidak akan pernah menyakiti atau membentak Verly atau sepupu ceweknya yang lain.

"Gue cuman pengen tau Neil, apa salahnya ?"

"Jangan bahas itu Ver, gue ke sini niatnya buat ngelupain itu bukan malah mengingatnya" ucap Neil.

"Oh sorry" Verly masih setia menunduk, dia jadi takut kalau melihat mata Neil sekarang.

"No problem" setelah cukup lama menunduk akhirnya Verly menatap wajah Neil, wajah nya yang tampan masih mempunyai beberapa lukisan, Verly tidak menanyakan itu, karena sudah jelas itu karena pertengkarannya dengan Allen.

"Verly, menurut lo gue salah gak sih marah marah ke Allen ?" ucap Neil yang menaruh tangannya di atas pagar balkon.

Verly mengigit bibir bawahnya, dia tidak berani berbicara sekarang, karena takut kalau nanti dia salah bicara.

"Menurut gue sih lo salah, apalagi lo sampai berantem gitu sama Allen, tapi ya gue bisa apa kalau lo sendiri udah terlanjur kecewa sama situasi ini" ucap Verly setelah mengumpulkan keberanian.

"Verly, apa lo mau nemenin gue ke basecamp Axel ?" Verly terdiam sebentar, mengingat dia baru saja sampai di rumah, masa iya Verly harus pergi lagi apalagi untuk bertemu mereka lagi.

BESTFRIEND [AMISTAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang