Sorry For Typo°
▫ ▫ ▫
"Bangun Ver"
"Arghhh" Verly menggerang sambil memegang lengannya, dia masih merasakan nyeri, Verly mengeliat sambil memegang lengannya itu, sakit itu membuat Verly terus merintih.
"Gak tega gue liat dia kayak gini" ucap Delvin, Bryan berinisiatif menaruh tangannya ke kening Verly.
"Dia demam" kata Bryan, Alex ikut mengecek suhu badan Verly, lalu akhirnya dia pergi untuk mengambil kain dan juga air hangat.
Mata Verly masih tertutup tapi air matanya terus turun, dia menahan rasa sakit yang ia rasakan.
Alex datang sambil membawa air hangat dan kain, dia mulai menaruh kain itu di air hangat lalu memeras nya, setelah itu Alex menaruh kain itu di kening Verly, berharap jika itu bisa membantu menurunkan suhu panas yang ada di badan Verly.
"Dia kegores kayak gimana sih sampai kayak gini ?" tanya Erlando yang membuka perban di lengan Verly, dia mengobati lagi luka goresan itu lalu mengganti perbannya.
"Ver bangun dulu coba"
Perlahan Verly membuka matanya, Bryan menghapus air mata yang turun membasahi pipi Verly, ia meraba keningnya lalu mengambil kain tadi.
Verly menyandarkan badannya di kepala tempat tidur dengan bantuan Delvin, Verly kembali memegang lengannya.
"Sakit" rintih Verly
Andai saja jika dia tidak menguping kemaren pasti dia tidak akan seperti ini.
Dulu waktu masih kecil, Verly pernah jatuh dari sepeda, lutut nya luka dan berdarah sehingga membuat Verly menangis tidak berhenti henti, dia nangis hampir seharian, merekalah yang terus menenangkan Verly saat Verly menangis, sama seperti dulu sekarang pun mereka mencoba menenangkan Verly saat Verly sedang kesakitan.
Pintu kamar Verly terbuka dan munculah sosok Axel yang membawa semangkuk bubur untuk Verly, tadi saat Alex ke bawah mengambil air dia bertemu saudara saudara Verly yang sedang sarapan dan mereka sempat menanyakan keadaan Verly.
Tidak lama munculah Blake, Devano dan juga Emilo, mereka mendekat ke tempat tidur Verly.
"Kalian mandi sama makan aja dulu biar kita yang jagain Verly" ucap Axel.
"Yaudah kita balik ke rumah dulu" kata Erlando
Ke empat lelaki itu pamit pulang untuk membersikan tubuhnya sekalian makan.
"Makan dulu" Axel menyodorkan sendok yang berisi bubur, Verly menatap itu dengan jijik, dia pun menggelengkan kepalanya.
"Sedikit aja" ucap Axel, Verly menggelengkan kepalanya lagi, dia tidak mau memakan makanan itu.
"Ayo Ver makan" ucap Axel lagi, tapi tetap Verly menolak untuk makan.
"Makan dong Ver, kalau lo gak mau gue yang makan nih" Blake yang berdiri di belakang Devano langsung meneloyor kepala adeknya itu.
"Aww" rintih Verly saat lengan Emilo tidak sengaja menyentuh lengan Verly yang terluka.
"Sorry gue gak sengaja" ucap Emilo sambil menyatukan tangannya seperti yang dilakukan semua orang saat meminta maaf.
"Permintaan maaf di terima"
Axel masih terus memaksa Verly untuk memakan bubur yang susah payah dia buatkan.
"Fine"
Mereka tersenyum menang karena akhirnya Verly menyerah dan mau memakan bubur ini walaupun dengan terpaksa setidaknya Verly mau memakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BESTFRIEND [AMISTAD]
Fiksi RemajaTidak ada yang namanya persahabatan akan mulus begitu saja karena tentunya akan ada cobaan cobaan yang akan menguji persahabatan mereka. 1 Cewek 4 Cowok bersahabat sejak kecil, mereka sudah saling kenal satu sama lain, mengetahui sifat masing masing...