[ Best Friend • 41 ]

2.5K 142 0
                                    

Sorry For Typo°

▫ ▫ ▫


"Kok balik lagi ?" tanya Keenan saat Verly tiba tiba balik dan duduk di tempat semula.

"Males jalan" jawab Verly dengan santai, Keenan mengelengkan kepalanya melihat kelakuan Verly sekarang, tidak lama Keenan kembali melanjutkan pembicaraan dengan ketiga band itu.

Verly memainkan jari kuku tangannya, tidak ada hal penting yang bisa di lakukan Verly sekarang, Devano dan Emilo pun tiba tiba tidak terlihat, Verly mengedarkan pandangannya, pandangan nya terhenti saat mengarah ke arah Delvin, Delvin melamun, dia sama sekali tidak mendengarkan apa yang sedang di katakan Keenan, Verly hanya menghela napas.

"Aduh" keluh Verly sambil memegang kepalanya, tadi bola kasti mendarat tepat di kepala Verly, itu yang membuat Verly meringis sambil mengusap kepalanya.

"Verly sakit gak ? Kepala lo gak ada yang luka kan ? Pusing gak ? Atau perut lo sakit ?" kata Devano dengan panjang lebar, dia terlihat panik karena itu adalah ulah dia dan Emilo.

"Lo mau minum ? Kali aja lo kaget ?" ucap Emilo.

"Atau makanan ? Mungkin aja rasa pusing gue bisa hilang kalau makan" ucap Verly sambil melirik ke arah Amistad, mereka tersentak dengan perkataan Verly, Verly masih ingat kejadian saat bola voli mendarat ke kepalanya sewaktu dia masih sekolah, Verly juga masih ingat betul bagaimana kepanikan Alex, Bryan, Delvin juga Erlando, tapi sekarang ? Mereka bahkan tidak bertanya apa Verly baik baik saja atau tidak.

"Tenang aja Dev, El gue gpp" kata Verly dengan senyuman.

"Emang benar udah gak ada yang peduli sama gue ya, bilangnya aja gak mau di jauhin tapi gue yang tiba tiba di jauhin" Verly tersenyum miris lalu berdiri dan pergi ke kamarnya.

Keenan menatap bingung kepergian Verly, menurut Keenan tingkah Verly benar benar aneh sekarang, pandangan Keenan tertuju pada Erlando, anak itu menunduk sambil menutup mukanya dengan kedua tangannya, lalu Keenan beralih melihat Bryan yang sedang mengusap wajahnya dengan kasar, Keenan tidak perlu melihat Alex dan Delvin karena dia sudah menyimpulkan kalau putri satu satunya itu sedang ada masalah dengan Alex, Bryan, Delvin dan Erlando.

"Boys"

Semua pun langsung melihat ke arah Keenan lagi "Kayaknya pembicaraan kita sampai di sini dulu, percuma kalau di lanjutin karena sebagian dari kalian pasti ada yang gak fokus"

Keenan pun ikut meninggalkan mereka, Keenan mengikuti Verly, dia masuk ke kamar Verly dan mencari putri kesayangannya itu, Keenan menemukan Verly sedang melamun di balkon "Sayang"

Verly tersentak saat Keenan menepuk bahunya dan memanggilnya, Verly pun berbalik dan menatap Keenan "Kamu nangis ? Kenapa ? Ada masalah ?"

Dengan reflek Verly menyeka air mata yang turun "Enggak ini tadi kelilipan mangkannya air mata aku turun"

"Anak papa udah pandai bohong ya sekarang" ucap Keenan yang mengacak acak rambut Verly.

"Kamu ada masalah apa sampai kayak gitu ?"

"Apa ? Aku gak ada masalah apa apa, papa aja yang salah nebak" ucap Verly.

"Oh ya ? Kalau gitu papa tanya langsung aja ya ke Alex" Verly terkenjut tapi kemudian dia mengalihkan pandangannya.

"Yaudah kalau kamu emang gak mau cerita gak papa, tapi jangan bersikap gitu terus, kalau kamu jutek cantiknya ilang loh" Verly mengerucutkan bibirnya.

"Apa ini masalah cinta Verly ?" tebak Keenan dengan tiba tiba membuat Verly terkejut bukan main, tapi itu tidak lama karena Verly mengontrol kembali ekspresinya.

BESTFRIEND [AMISTAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang