Sorry For Typo°
▫ ▫ ▫
"New york!!"
Perempuan cantik ini merentangkan tangannya, sudah lama dia tidak menginjakkan kaki di sini, banyak kesibukan yang harus dia jalani, tapi sekarang dia sudah bisa menikmati liburan.
"Please deh jangan norak, kayak gak pernah jalan jalan aja" lelaki itu dengan mudahnya meneloyor kepala perempuan yang lebih tua darinya itu.
"Devano, lo emang gak ada sopan sopannya ya"
"Biarin, lagian lo jadi kakak malu maluin banget sih" Devano berjalan mendahului kakak nya.
"Verly apa lo mau diam aja di situ ?" Verly memutar bola matanya lalu mengamit tangan adek bungsunya itu, Verly dan Emilo mengikuti langkah Devano yang sudah jalan mendahului mereka berdua.
Verly, Devano dan Emilo masuk ke mobil yang sudah menjemputnya, mereka akan pergi ke hotel sekarang.
Sudah tau pastinya Verly kesini untuk apa, tentu saja dia akan mengunjungi keempat sahabatnya, sama seperti Verly, keempat cowok itu juga sangat sibuk sampai sampai tidak ada waktu untuk mengunjungi Verly, tapi tenang komunikasi mereka tidak terputus sama sekali.
"Oh ya jangan update apapun di sosmed, gue bakal buat kejutan buat mereka" ucap Verly sambil menghempaskan tubuhnya di tempat tidur, memang dia tidak memberi tau keempat sahabatnya kalau sekarang Verly sedang berada di negara yang sama dengan mereka, Verly ingin sedikit membuat surprise, Verly memandang sebuah tiket konser.
"Iya"
"Akhirnya gue bakal ketemu kalian" Verly memeluk tiket itu.
"Apa lo yakin Tigre dan Enfriar gak ngasih tau Amistad ?" tanya Emilo tiba tiba, Verly memposisikan dirinya menjadi duduk.
"Yakin, kan ini ide mereka, lo berdua mau ikut ?" Verly menunjukkan tiket yang dia pegang.
"Ya jelas lah"
• • •
"Alex minggir gue juga capek" cowok berjambul ini segera menarik tangan Alex agar pergi dari sofa, mereka sedang berebut untuk tidur di sofa padahal kamar mereka sudah terbuka lebar, memang flat ini hanya di tinggali 4 orang tapi setiap harinya flat ini ramai seperti di tinggali oleh puluhan orang.
"Bryan, bisa gak lo taruh ini di tempatnya ?" Bryan memutar bola matanya lalu dia menghampiri Erlando dan mengambil sneakers miliknya, kebiasaan Bryan selalu menaruh sesuatu dengan seenaknya.
"Udah kan ? gue mau tidur, ngumpulin tenaga buat nanti konser" ucap Bryan yang masuk ke kamarnya, Erlando menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu, lalu pandangannya tertuju pada dua orang yang masih berebut sofa.
"Kalian berantem gak ada gunanya, mending kalian berdua ke kamar dan tidur" suruh Erlando, mungkin hanya dia yang selalu menjadi kakak untuk ketiga nya, dia yang punya fikiran lebih dewasa.
Dengan malas Alex dan Delvin berjalan menuju kamar masing masing, Erlando menghela napas, dia memungut bungkus snack yang berantakan di sini, dia berhenti saat menemukan foto yang tergeletak di antara bungkus bungkus snack.
Senyuman Erlando muncul saat melihat foto itu, tangannya terulur untuk mengambil ponsel dan menelpon seseorang.
"Mungkin dia sibuk" Erlando kembali menyimpan ponselnya saat orang yang di telponnya tidak menjawab, setelah selesai membersihkan ruangan ini, dia pun pergi ke kamar nya dan beristirahat, dia juga harus mengumpulkan tenaganya seperti ketiga cowok tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BESTFRIEND [AMISTAD]
JugendliteraturTidak ada yang namanya persahabatan akan mulus begitu saja karena tentunya akan ada cobaan cobaan yang akan menguji persahabatan mereka. 1 Cewek 4 Cowok bersahabat sejak kecil, mereka sudah saling kenal satu sama lain, mengetahui sifat masing masing...