[ Best Friend • 9 ]

4.2K 217 2
                                    

Sorry For Typo°

▫ ▫ ▫


Mereka melanjutkan makan malam dengan hening, tapi itu tidak lama, Devano dengan jahilnya menendang kaki Verly.

"Aww" pekik Verly lalu menatap tajam ke Devano, sedangkan Devano, dia tersenyum miring.

"Kenapa Ver ?" tanya Axel, Verly mengadu kesakitan, Verly memegang kakinya seakan akan dia sangat kesakitan padahal tendangan itu tidak terlalu keras.

"Kaki gue sakit, ada yang sengaja nendang kaki gue sampai lecet" adu Verly sambil terus memegang kakinya, Devano langsung melotot karena aduan dari Verly yang sangat berlebihan.

"Bohong"

"Dih lo kan sad-

Belum sempat Verly melanjutkan kata katanya, pembantu di rumah ini datang.

"Maaf, den Blake sudah ditunggu den Grae" ucap bibi, pembantu dirumah ini.

"Oh iya bi" Blake pun berdiri dan berjalan ke ruang tamu, Verly mendengus karena tau pasti Blake akan membicarakan tentang band nya itu.

"Xel, lo gak rapat juga sama band lo ? Terus lo Van, lo gak pemotretan ?" ucap Verly dengan ketusnya, Axel dan Devano langsung saling tatap karena ucapan Verly, sedangkan Verly dia langsung ke kamar.

"Kenapa tuh anak ?" tanya Devano yang bingung dengan perubahan sikap Verly yang sangat cepat.

"Xel, Van kita ke kamar Verly" ucap Erlando yang mendapat anggukan dari Axel dan Devano.

Mereka pun pergi ke kamar Verly, Verly sendiri sedang berada di balkon kamarnya, dia menatap bintang bintang yang membuat langit menjadi lebih indah, Angin terus menerpa wajah Verly, Verly tidak peduli dengan rambutnya yang sudah berantakan dan menutupi wajahnya.

Sebuah tangan terulur untuk merapikan rambut Verly, tangan itu menyelipkan rambut Verly di belakang telinganya.

"Lo kenapa ?"

"Gak papa" Verly memejam kan matanya, dia menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya lagi.

Tapi tidak lama Verly membuka matanya lalu memilih duduk di hanging chair.

"Bryan, itu coklat gue" ucap Verly, dia masih sempat sempatnya mengurusi coklat miliknya itu.

"Coklat gue hampir habis gara gara lo" ucap Verly

"Masih banyak itu" kata Bryan sambil menunjuk coklat yang di pegang Verly.

"Enggak ini tinggal dikit" Verly menunjukan coklat yang tinggal setengah, Bryan memutar bola matanya.

"Supermarket masih banyak"kata Bryan, Verly mendengus kesal.

"Beliin!" Bryan memutar bola matanya lagi, tapi kemudian Bryan menarik tangan Verly, mengajaknya untuk pergi.

"Bryan yang banyak" ucap Verly saat Bryan mengambil beberapa coklat untuk Verly.

"Yaudah kalau gitu lo ambil aja sendiri, gue mau ambil minuman" Verly mengangguk dengan senang, dia pun mulai mengambil beberapa coklat sedangkan Bryan mengambil beberapa minuman soda mungkin untuk Delvin, Erlando dan Alex juga.

Setelah selesai Bryan menaruh semua belanjaan itu di kasir dan membayarnya.

"Hay" sapa Verly pada ketiga laki laki di sana.

Delvin, Erlando dan Alex sedang ada di ruang tamu rumah Verly, mereka sedang sibuk dengan ponsel nya masing masing.

"Astaga Ver, kenapa makanan lo coklat mulu sih ?" ucap Alex saat melihat isi kantong plastik itu.

BESTFRIEND [AMISTAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang