[ Best Friend • 40 ]

2.5K 142 1
                                    

Sorry For Typo°

▫ ▫ ▫


Verly masih tertidur pulas, acara tadi malam membuatnya sangat lelah.

"El, pakai ini aja" Devano menunjukkan lipstick milik Verly, Emilo tersenyum lalu mengangguk, dia langsung mengambil alih lipstick dari tangan Devano dan mendekat pada Verly, begitu juga Devano yang mengambil lipstick yang lain.

"Ayo kita mengambar" Devano dan Emilo hendak mendaratkan lipstick itu di pipi Verly tapi tiba tiba ada yang menahan tangan mereka, Devano dan Emilo pun langsung menoleh dan mendapati Axel.

"Mau apa kalian ?" tanya Axel, dengan kompak Devano dan Emilo hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Axel mengambil alih lipstick yang ada di tangan Devano dan Emilo.

"Dia lagi ada masalah, kalian jangan buat dia marah" ucap Axel lalu dia berjalan menuju meja rias Verly untuk menaruh lipstick tadi ke tempatnya.

"Tapi Xel kan seru kalau ngerjain Verly" kata Devano, Axel mendengus, untung saja dia datang tepat waktu kalau enggak mungkin wajah Verly sudah penuh dengan coretan lipstick.

"Ngerjain liat kondisi dulu Van, dia lagi ada masalah sekarang"

"Kalian main di luar aja" lanjut Axel, dengan terpaksa Devano dan Emilo pun keluar, rencana mereka untuk mengerjai Verly gagal total yang ada mereka yang kena ceramahan Axel.

Setelah Devano dan Emilo pergi, Axel menatap Verly yang masih tertidur, matanya bengkak, Axel yakin kalau Verly menangis lagi tadi malam, tangan Axel terulur untuk mengusap rambut Verly.

"Air mata lo terlalu berharga buat turun Ver, gue gak bisa lihat lo nangis tapi gue sendiri pernah buat lo nangis" ucap Axel, dia duduk di tepi tempat tidur.

"Gue udah yakin cepat atau lambat ini pasti terjadi, lo itu terlalu dekat sama mereka"

Tiba tiba Verly mengeliat lalu perlahan membuka matanya "Sorry, gue udah ganggu tidur lo ya ?"

"Enggak kok gue emang udah pengen bangun" jawab Verly saat sudah mengumpulkan nyawanya

"Yaudah sekarang lo mandi terus kita sarapan bareng" Verly tersenyum lalu mengangguk.

Axel turun ke bawah, makanan sudah di siapkan oleh Elyn "Eh apa apaan ini"

Axel menggeram kesal saat tubuhnya di jadikan Emilo benteng agar tidak tertangkap oleh Devano.

"Hahahaha" suara tawaan terdengar dengan keras di telinga Axel, Axel mengumpat dalam hati karena Blake hanya menertawakannya bukan membantu Axel agar terlepas dari Emilo.

"Devano! Emilo! Stop!" sontak Devano dan Emilo langsung diam dan menatap tajam pada Axel, sekarang mereka tidak ada takut takutnya dengan Axel.

"Lo dari tadi marah marah mulu" kata Devano.

"Lagian kalian berdua mainnya yang aneh aneh aja" ucap Axel yang menarik kursi di meja makan dan duduk di sana, di ikuti Blake yang duduk di sebelah Axel.

"Terus kalian ngapain matung di sana ?" tanya Axel saat melihat Devano dan Emilo yang masih berdiam di tempat.

"Suka suka kita lah" kata Emilo yang kemudian duduk, di susul Devano, mereka mencoba mengabaikan tatapan tajam yang di berikan Axel.

"Pengen gue congkel tuh mata" bisik Devano pada Emilo.

"Iya, udah jarang di rumah sekali di rumah marah marah mulu" bisik Emilo balik.

"Gue denger Riley, Rival"

"Sengaja biar sekalian lo denger" kata Devano dengan santai, perdebatan mereka terhenti saat Verly duduk dengan tidak santai di sebelah Emilo, tanpa bicara Verly mengambil roti dan mengolesnya dengan selai coklat, padahal ada makanan yang lebih membuat nya kenyang tapi Verly hanya mengambil Roti saja.

BESTFRIEND [AMISTAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang