The Moment With You

21.8K 200 10
                                    

-Random: Ini adalah salah satu karangan gue yang udah tamat. totalnya 140 halaman dan akan gue upload per chapter. Dan gue gak ngedit isinya lagi. Ntar ah. males *bibit penyakit* ceritanya ini umum banget. dan cenderung berpeluang 1 dari 10 untuk terjadi. Ya maklum, inspirasi gue tinggi. :* 

OPEN THIS VIDEO, DAN KOMENTAR TENTANG VIDEO INI YA:) --> https://www.facebook.com/photo.php?v=2800991588520

https://www.facebook.com/photo.php?v=2800606018881

----------------------M-----------------------

Siang itu cuaca amat panas. Di Bandara Soekarno-Hatta, sebuah pesawat dari Singapura baru saja mendarat di sana. Para penumpang bergegas masuk ke dalam bandara dan menuju suatu tempat untuk mengambil bawaan masing-masing. Seorang gadis remaja, dengan pakaian kaus putih bergambar klasik, blazer hitam, celana legging hitam, dan sepatu hak tinggi ia melangkah. Ia segera mengambil kopernya yang berjumlah 3 buah, 2 besar dan 1 kecil. Ia mengambil koper itu dengan mudahnya seakan koper itu tidak ada isinya. Gadis itu menyibakkan rambutnya yang panjang bergelombang, bewarna coklat pirang.  Ia menaruh bawaanya yang banyak itu di sebuah troly.

Gadis itu seperti mencari sesuatu, tapi yang dicari tidak ditemukan. Ia bergegas mengambil tasnya dan mengambil sebuah HP dari tasnya dan memencet sebuah nomor.

“ Hallo ? mom ? aku udah sampai nih di Jakarta, katanya ada yang jemput, yang jemput mana ?” tanya gadis itu pada ibunya di telepon.

“Tante Lydia bilang, yang jemput kamu bawa papan nama kamu.”  Ujar ibunya.

“Oh, oke, aku liat kok.” Kata gadis itu cepat, ia menemukan sebuah papan, bertuliskan, “ Welcome to Indonesia, Feidita Via !” Gadis itu mendekati seorang bapak-bapak yang mengangkat papan itu. “Neng, yang namanya Via bukan ?” tanya bapak-bapak itu.

“Iya, bapak suruhan Ibu Lydia kan?” tanyanya ramah. “Iya, neng. Ayo, tak bantuin, bawaanya banyak sekali, mari ikut saya.” Tawar bapak itu. Mereka berdua lalu meninggalkan bandara.

“Oh iya nama bapak siapa ?” tanyanya lembut.

“ nama saya pak Dodo. Saya supir pribadi bu Lydia.” Terangnya.

”Oh.” balas Via.

“Neng dari singapur ngapain ?” tanya nya dengan logat sunda.

“Oh, saya tinggal disana. Papa sama mama pengennya stay disana, soalnya perusahaan punya mereka letak paling kuat Cuma di singapura, ya isitilahnya jantung diurus dulu. Dulu saya juga tinggal di Indonesia Cuma sampai umur 10 tahun aja, hehehe.” Kenang Via.

“Lalu perusahaan di Jakarta diurus sama siapa ?” tanya Pak Dodo seakan bisa membaca pikiran Via.

“Oh, diurus sama orang adiknya papa, yang semestinya sih masih kuliah, Om Fadil. Tadinya Mama nyuruh aku tinggal bareng Om Fadil, tapi karena tante lydia mau aku tinggal di rumahnya, jadi sekarang gini deh. Lagian aku aja gak tau Om Fadil itu gimana, hehehe. Yang pasti waktu mama kasih lihat fotonya, dia masih muda, katanya baru 25 tahun. N’tar malem aku mau ketemu sama Om Fadil, pak. Eh kok jadi curhat gini ya ?” jelas Via.

“Ah gak apa neng, sebenernya sih Bu Lydia maksa ibunya si neng, karena bu lydia pengen punya anak cewek, anaknya yang cowok cuek banget, tapi ya nurut sih. Pokoknya neng tau deh semuanya. Moga betah ya neng ! udah kita sekarang neng !”

Akhirnya mobil Mercedes Benz E-Class sampai di sebuah rumah megah yang ditutupi pagar putih tinggi. Seorang satpam membukakan pintu pagar bercat abu-abu dengan model minimalis, terlihatlah rumah megah yang benar-benar besar, bergaya modern minimalis. Mobil mewah itu berhenti tepat di depan pintu rumah. Di pintu rumah itu terdapat seorang wanita. Via turun dari mobil itu, ia membukanya sendiri. Wanita yang tadinya berdiri di depan pintu langsung berjalan menuju mobil

The Moment With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang