Sorry, My Ego Is Big

4.4K 65 6
                                    

RANDOM: Heyya, kembali lagi. Duh lelahnya hari ini abis ujian praktek seni tari + musik. seni tari ngambil lagu betawi, dan kostum kelompok guelah yang paling hebring karena butuh banyak peniti. dan gue udah kayak pengantin tinggal nunggu Enrique, si mempelai cowok dateng buat ngawinin *oke. stop it* dan hari ini... BADAN GUE LEBIH REMUK DARIPADA KEMAREN. Karena kemaren adalah UP OR. lari muterin lapangan gede 3 putaran = 85 detik. gerakan kombinasi, plus sit up dan.... SENAM LANTAI DENGAN PENGUASAAN HARUS 5/4. Kampret. Oke. ada beberapa adegan di chapter kali ini yang gue terinspirasi dengan kejadian sahabat gue. Dia punya kisah yang gue bilang cukup amazing. FYI, cerita ini sedang berjalan ke klimaks dan gak lama lagi akan TAMAT. 

Dan gue berencana mengemas cerita tentang sahabat gue itu untuk menjadi karya gue selanjutnya:) FYI adegan yang mirip sama cerita sahabat gue itu adalah adegan Kevin mengatakan 'sesuatu' yang berbentuk larangan pada Via. Dan sahabat guelah yang mengalami hal itu dengan cowok lain, pada saat masih pacaran sama cowoknya. SO HERE WE GO. NEED YOUR COMMENT GUYS! 

Judul chapter ini terinspirasi dari lagu Move Like Jagger, jadi kangen lustrum pas anak #GNX yang cowok nari pake lagu ini u.u 

---------------M---------------

Sejak gossip tentang ciuman Via dan Darren beredar, Via harus merasakan imbas dari game yang dibuat oleh Giselle.

Mulai di teror sama anak kelas 10 yang merupakan angkatan paling banyak ngefans daren, sampai dia harus kena ancaman dari Riri, mantan Darren yang masih sayang abis sama Darren.

Giselle yang tau situasi jadi gaduh demikian, langsung minta maaf beribu kali pada via.

“Aduh vi, maaf vi. Sorry banget. Gue baru denger kabar lo di teror anak kelas 10, sama si Riri, sorry ya?” Giselle memohon-mohon pada Via untuk dimaafkan.

“Gis, udah deh, gue gak marah, tapi gue masih kesel sama yang nyebarin gossip. Lagian elo juga sih, kasih skrip normal dikit kek! Adegan apa gitu, nampar muka Darren juga gue iyain deh.” Jelas via.

Giselle hanya mendengarkan saja. “Maafin kagak neh, vi?” ulang Giselle.

“Iya, iya gue maafin Giselle.”

Mendengar via, Giselle jadi tersenyum dan menghilang dari hadapan via.

Semejak kejadian di pesta itu pula, via jadi dekat dengan Giselle. Yah tidak lupa tiffany juga sih.

Kalau ingat kejadian di pesta Giselle itu, via jadi sering megangin bibirnya. Maklum itu first kiss-nya via. Tapi kenapa harus jatuh sama orang yang rada dikeselinnya? mana diliatin banyak orang pula. Mending disuruh peragain adegan ibu melahirkan deh daripada ciuman depan umum. Apalagi dia ciuman bukan sama orang yang disukainya. Suka sih tapi kan dikit, bukan pacar pula.

Belom lagi via merasa Kevin mulai sedikit berubah. Waktu nganter via dia Cuma diem aja. Ya istilahnya canggung gitu deh .

Daren sialan ! kenapa gak pura-pura aja sih?! sialan! first kiss gue melayang deh!

 batinnya. Jujur sampai sekarang via masih sangat malu ingat first kissnya. Belum lagi Kevin yang diem aja. Via kan jadi rada was-was. Apa mungkin Kevin marah sama via? tapi kok dia yang marah? apa dia cemburu ya? batin via lagi yang mulai ge’er.

Via duduk termenung di kursinya. Suasana kelas tidak terlalu ramai. Tadi ada putra dan daren, tapi mereka malah keluar kelas. Tiffany belum datang. Kevin apalagi. Lengkap deh kesepian via pagi itu. tapi sial emang gak bisa ditolak apalagi diusir. Via yang sendirian di kelas (ceritanya yang lain udah pada keluar) datanglah Kevin melewati via begitu saja! gak negur sama sekali! Kevin kan duduk di belakang via, dan pasti lewat via dulu, dan juga biasanya selalu nyapa, ini udah lewat gak negur dan gak senyum. Via jadi gak enak hati. Tanya? Nggak? Tanya? Nggak? Tany ? Nggak? Tanya? Ngga ? TANYA! batin Via.

The Moment With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang