-Situation

7.1K 108 0
                                    

Random: Oke, lanjutin ini dulu ya. Haduh pusingg, biar kata seminggu gak ada ulangan, tapi mulai latihan intensif untuk drama kolosal lustrum 5 sekolah gue tercinta --> SMP Mater Dei. Tambah lagI suruh main angklung. Oke. tangan gue dipakein koyo sekarang. Hohoho banget ya. 

-------------M-------------

"Heh monster bangun! bentar lagi sarapan nih! kebo banget sih lo!".

Via langsung terbangun dan melihat siapa yang membangunkannya, dan Via langsung shock.

"Ih mesum! mesum! ngapain sih lo kesini?!" bentak Via melemparkan sebuah bantal, dan tepat sasaran kena wajah Darren yang niat membangunkan Via.

"Eh tau diri kek, gue udah niat bangunin lo, gue disuruh nyokap tau! gak maksud mesum. dah, ayo sekarang ikut gue ke bawah!" Darren langsung menarik tangan Via, tetapi Via menepis tangan daren.

"gue belum mandi tau!" tepis Via.

"Gue juga belum kali, udah tenang aja badan lo gak bau ini kok!" balas Darren dan langsung menyambar kembali tangan Via. Via hanya bisa mengikutinya dengan menghela nafas kesabarannya yang nyaris habis itu.

"Pagi Via!" sapa tante Lydia tersenyum cerah melihat Via datang.

"Pagi om, tante" balas Via tersenyum.

"Oh, ini Via ya? wah sudah besar ya! beda dengan yang 9 tahun lalu, sekarang manis sama cantiknya bertambah! kamu masih ingat om tidak? Om Cipta nih!" kenal om cipta, suami tante lydia, bokapnya darren.

"Ah om cipta lebay, iya masih kok!".

"Acara sungkem sama perkenalannya udah selesai belum ya ? aku dah laper nih! apa aku makan duluan aja ya? pa, ma?" sindir Darren kesal karena dari tadi tidak diperhatikan, sebab kedua orang tuanya itu sibuk dengan pendatang baru di rumahnya yang menurut daren sendiri, gadis itu begitu menyebalkan.

"Aduh anak mama cemburu nih? yaudah yuk mulai makan!" terang tante lydia melihat anaknya kesal.

Suasana makan yang tadinya berjalan hikmat, mulai kembali ribut karena om cipta membicarakn soal Via lagi, yang kali ini Daren benar-benar manyun.

"Via, kamu mulai senin bisa mulai sekolah kok, baju, buku semuanya udah disiapin, kamu om masukin ke sekolah 'Pentara  Bintang' Daren juga sekolah disana kok, jadi kalo kamu ada kesulitan, kamu bisa minta tolong sama Daren." jelas om cipta, yang membuat Daren saat itu tersedak karena mendengar perkataan ayahnya itu.

"Uhuk, uhuk! kok bisa gitu sih pa? kenapa gak masukin sekolah lain aja?" tanya Daren masih tidak terima.

"Lah bukankah lebih baik kalau dia 1 sekolah dengan kamu? dia juga bisa bantu kamu kok, papa dengar Via itu anaknya pintar! lagian juga biar gampang, darren. sekolah itu kan yayasannya yang punya kakek kamu. sudahlah jangan menolak lagi, nanti kamu tersedak."

Dan perkataan Om cipta yang terakhir itu tepat! Daren yang sedang melahap cumi gorengnya, langsung tersedak begitu saja.

Via tertawa dengan kencangnya, hingga lepas kendali, diikuti Tante lydia dan om cipta. Daren langsung memunculkan ekspresi wajah malu.

"Jadi gimana Vi? kamu setuju kan masuk sekolah itu? 1 minggu lagi kegiatan sekolah akan diadakan, jadi kamu tenang saja ya?"

Via mengangguk manis, dan langsung menjawab "Setuju."

Siang itu cukup lenggang.

Via terlihat sedang menunggu di ruang tunggu. Ia duduk manis sambil sesekali melihat ke Handphonenya untuk membalas BBM. Tak lama keluarlah seorang pria dari sebuah ruangan bertuliskan 'MEETING ROOM'.

The Moment With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang