You and I

4.4K 56 6
                                    

-RANDOM: I CAN'T BREATH FOR THIS MONTH! 

-----------------------------

“Fadil, ehm, boleh tanya?” Krystal menegur fadil untuk pertama kalinya dalam mobil.

Sejak tadi mereka berdua hanya diam. Fadil sibuk menyetir dengan ekspresi serius. Sedangkan krystal diam karena masih memikirkan kata-kata via.

“Apa?” jawab fadil, dia masih sibuk menyetir. Krystal merasa aneh dengan Fadil. Padahal baru dilihatnya Fadil tertawa sebelum mendapat telpon tentang Via. Gak mungkin banget Fadil diam karena Via.

“Hmm. Tapi bener gak akan marah kan?”  Krystal ingin memastikan semuanya. Tapi dia takut fadil bakal marah atau depresi.

“Krystal, elo mau nanya apa aja bakal gue jawab kok.” Fadil membalas sambil tersenyum, tapi dia kembali ke posisi semua, dan kembali pada ekspresi tegang. “Hmm, dulu elo itu pernah punya pacar ya?” seakan buminya nyaris dienyahkan fadil mengerem mobil itu dengan kencang, hingga tubuh krystal dan fadil terkaget. Untung mereka lewat jalanan sepi. Kalau gak... krystal gak tau mau apa lagi. Krystal menengok kearah Fadil. Ekspresinya tegang. “Kalo lo gak mau jawab juga gak apa kok. Sorry bikin lo kaget gini.” Krystal jadi ngerasa bersalah, ia mengutuki dirinya sendiri.

“Gak kok. Gue akan jawab semuanya. Tapi gak disini.” Fadil kembali menyetir mobilnya. Ia mengajak krystal ke taman dekat jalan sepi itu. Mereka duduk di bangku taman bewarna cokelat.

“Lo tau gak, krys? gue udah berhasil nyembunyiin semuanya. Semua tentangnya. Tapi elo berhasil mengorek itu semua lagi. Padahal, gak pernah ada yang berani bahas ‘dia’ depan gue lagi.” Fadil membuka pembicaraan. Krystal jadi gak enak mendengar kata-kata fadil, serasa fadil gak suka krystal ngorek kabar tentangnya terlalu dalam. Krystal kan juga baru kenal sama fadil. Krystal diam. Tenggorokannya terasa kering banget.

“Sorry kata-kata awal gue kasar. Gue gak tau harus ngomong apa dulu. Gue gak maksud kok, krys. Gue rasa emang sekarang gue harus cerita semua. Karena gue udah nyembunyiin semuanya, tapi itu gak ilang.” Ucap fadil lagi. Krystal masih diam. Dia hanya ingin menjadi pendengar yang baik saja.

“Namanya Selena. Umurnya 25 tahun. Sekilas wajahnya itu rada mirip sama lo. Gue sayang banget sama Selena. kita udah mau tunangan waktu itu. Sayang jauh sebelum semuanya jadi impian. Dia udah dipanggil Tuhan. Gue cukup ngerasa bersalah saat itu. Karena kalo gue nggak batal jemput dia di kantornya, dia gak akan kayak gini. Dia meninggal karena kecelakaan beruntun. Dan gue merasa bersalah karena gue gak bisa jemput dia dan nganterin dia lewat jalan lain. Tapi semuanya terlambat....”

“Makanya semejak kejadian itu, gue nutup diri dari yang namanya cewek. Paling cuma via aja. Dan lo tau? sejak ngeliat elo, gue ngerasa elo kayak selena. tapi ternyata lo beda banget sama selena.” fadil tau pasti krystal hanya mendengarkan dari tadi, tanpa ada minat memotong sedikitpun.

“Yaiyalah, mana ada sih orang yang sama.” Balas Krystal terkekeh.

“Tapi, gue yakin lo sekarang belum bisa lupain dia.” Entah kenapa kata-kata itu memaksa krystal untuk bicara demikian. Fadil menatap krystal. Tatapannya tidak menduga.

“Nggak juga kok. Akhir-akhir ini gue udah bisa ngelupain selena. Lebih cepat dari perkiraan gue malah. Lagian life must go on. Gue harus nyari cewek buat jadi istri gue. Emang lo pikir gue gak bosen apa jadi jomblo melulu. Hahahaha.” jawab fadil tersenyum cerah. Krystal hanya bisa diam. Dia gak yakin kalo fadil bisa secepat itu melupakan cintanya. Krystal berpikir sebentar. Iya sih miris banget kalau jadi Fadil. Udah mau tunangan tapi malah naas begitu akhirnya. Tapi melihat semangat hidup Fadil, Krystal percaya, Tuhan memang selalu menyiapkan rencana terbaiknya.

The Moment With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang