SS:Plan A-The Secret

2.5K 46 11
                                    

Random: Haiiiii semua! lama benjet ya gak upload lagi. over sibuk minggu ini. MOP lah, dan penutupan MOP itu bikin kangen bangettttt, dan gue sekarang jadi putih abu-abu, masuk kelas 10-5. So pasti SMA harus lebih berprestasi *honestly, gue masih bingung mau masuk jurusan mana* lalu kemaren saudara gue yang paling gede itu nikah. Pas lagi misa pemberkatannya, ntah kenapa gue jadi mau nangis denger lagu 'doa anak pada orang tua' Gaje kan ya emang-__- terus...Serius, lokasi resepsinya itu bikin inspirasi mengalir, enjoy banget kemaren disaana. Lokasinya di Alam Sutera Sport Centre, di serpong. Terakhir... SELAMAT BERPUASA YAAA BAGI YANG MENJALANKANNYA! jangan sampe batal puasanya:3 oke, langsung aja, check cerita yang dibawah ini!

Hari yang cerah untuk hari Sabtu.

Tapiiiiii, gak cerah bagi Darren, soalnya Via lagi diajak jalan sama mamanya, Tante Runa, keluar, mau beli barang alasannya. Padahal, malam minggu gitu mah, bisa dimanfaatkan untuk pacaran. Tapi, tumbennya lagi, ada mama dan papanya di rumah. Tumben banget, biasanya mereka kan sibuk banget sama kerjaan.

Ketimbang bosen di kamar sendirian, Darren memutuskan untuk bergabung dengan mama papanya yang ada di ruang keluarga. Sibuk nonton TV.  

Begitu melihat anak tunggalnya ikut bergabung nonton TV, Tante Lydia bingung. Soalnya, jarang banget Darren mau nimbrung gitu kalau mama dan papanya di rumah dengan situasi santai, alias gak sibuk.

“Tumben, Darr, kamu ikut gabung sama mama dan papa.” Ucap Tante Lydia.

Darren nyengir kuda, “Lebih tumben lagi sama mama papa yang gak kerja. Biasanya kan Sabtu masih pada kerja.” Sindirnya. Khas

Alhasil, Tante Lydia dan Om Cipta tertawa miris. Benar juga sih apa yang dikatakan anaknya itu. Tapi, sebenarnya ada alasan dibalik tinggalnya Tante Lydia dan Om Cipta. Dan ini semua sudah direncanakan ‘baik-baik’.

Tante Lydia dan Om Cipta memperhatikan anaknya dengan saksama, sedari ia berdiri sampai ia duduk di sofa yang satu lagi. Dan skenario pun dimulai. Skenario yang sudah baru dibuat-buat baru-baru ini. Skenario yang levelnya juga hampir menyamai skenario sinetron epek-epek tanpa ada adegan tabrak-lari, kawin lari, rebutan harta warisan, anak tiri, maupun gajah tiri.

“Darr, kamu tau gak? Kalo pacaran sama cewek, kita harus lakuin apa untuk langkah selanjutnya?” tanya om Cipta. Pertanyaan yang sedikit membingungkan.

Darren mendadak bingung. Papanya gak pernah tuh yang namanya nanyain model begitu. Pasti deh, pasti banget papa dan mamanya ini punya maksud terselubung.

“Gak. Gak tau. Ada apaan sih emang? To the point aja, mama, papa.”

Memang Darren banget ya, langsung ke inti permasalahan.

Om Cipta pun membalas, “Duh, ini penting, kamu itu, harus naklukin papa dari si cewek.” Jelas Om Cipta dengan suara menggebu-gebu. Ini bener-bener gak biasa. Sangat tidak biasa.

Dannn, Darren pun mulai mengerti maksud papanya ini. Yang juga kemungkinan ada campur tangan mamanya.

“Oh, jadi maksud papa ini, aku harus naklukin Om Karta? Gitu?”

“Betul sekaliiii!” jawab mama dan papanya dengan kompak dan keras. Ampun-ampun.

“Yaelah, paaaa, gampang kali taklukin papanya Via!” dengan enteng Darren mencibir. Padahal, dia gak tau apa-apa dan memang gak dekat sama papanya Via. Jarang lihat pula, dia kan seringnya lihat Tante Runa saja.

Om Cipta ternyata memang gak menerima pendapat Darren mentah-mentah gitu saja, dia juga ikut ‘curhat’ menceritakan pengalamannya dulu.

Om Cipta sengaja menggeser sisi ketenangannya. Ikut menyatu agar bisa memahami sifat anaknya yang dominan Tante Lydia.

The Moment With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang