What The Hell With This!

4.3K 63 11
                                    

Random: Akhirnya upload lagi. Gue jarang online sekarang karena ujian beruntun. abis try out 2 langsung ujian praktek full seminggu. duh gue takut sama khotbah + toefl. abis itu ujian sekolah. abis itu ujian nasional. dan seminggu setelah itu gue FREE! Langsung deh perpisahan ke Jogja. Doain gue biar nilai gue bagus semua ya:D

OPEN THIS VIDEO, DAN KOMENTAR TENTANG VIDEO INI YA:) --> https://www.facebook.com/photo.php?v=2800991588520

https://www.facebook.com/photo.php?v=2800606018881

---------------M----------------

Akhirnya pesta ulang tahun Giselle tiba juga.

Siang itu Via dan Tiffany menyempatkan diri untuk ke salon menata rias wajah mereka yang memang dari sananya sudah cantik. Pulang dari salon, via langsung mengambil sebuah tube mini dress yang pernah dibelinya bersama tiffany dan sepasang  stilleto merah.

rambutnya diatur serapi dan semenarik mungkin oleh capster salon. Rambutnya yang panjang memang dibiar digeraikan, tetapi kedua sisi rambutnya diikat simpul. Benar-benar cocok untuk wajahnya dan tube mini dressnya itu. Setelah mengecek penampilannya yang sudah rapi dan menarik, via langsung menuju ke kamar daren.

Di depan kamar daren, via agak ragu untuk membuka pintu kamar daren. Takut kejadian pertama terulang lagi. Bisa-bisa via melihat tubuh daren topless lagi yang udah berbentuk itu. Jadi setelah berpikir agak keras, via langsung mengetuk pintu kamar daren pelan.

“dar, udah belum ?” tanyanya dari luar pelan. Sedikit diliriknya jam tangannya. Pukul menunjukkan 6 sore, tapi karena via sudah menguasai jalan dan beberapa fakta mengenai jakarta di malam minggu, maka ia meminta daren untuk datang awal. Kalo macet kan bisa stress mereka. Dan bukannya datang dalam kondisi baju bagus, tapi sudah lecek dan kusut saking macetnya perjalanan.

Setelah diketuk untuk ke-3 kalinya daren tidak menyahut sedikitpun dari dalam kamarnya. Via lama-lama keki. Ingin didobraknya pintu itu sampai hancur. Kalau gak inget dia lagi numpang di rumah orang pasti pintu kamar itu akan hancur dalam waktu sekejap. Via yang lama-lama merasa Cuma jadi batu di depan kamar daren akhirnya nekat membuka pintu kamar daren, and here we go..

 via melihat daren masih dalam keadaan top-less alias belum pakai kemejanya. Oke, sekali lagi.

VIA MELIHAT DARREN DALAM KEADAAN TOPLESS (LAGI).

Memang firasat tak boleh dilawan. Via langsung menutup pintu kamar daren pelan. Via juga sempat melihat ekspresi darren. Ekspresi itu tenang dan tidak kaget walaupun daren sedikit mempertajam pandangannya. Tuh kan bener kan! liat lagi dah gue tuh badan! batin Via kencang dalam hati. Wajahnya memerah.

Tiba-tiba pintu kamar darren terbuka. Sang empunya kamar sudah keluar dari peraduan dengan mengenakan sebuah kemeja, jas yang tidak dikancingkan dan jeans. Benar benar good looking deh daren.

“ehem, mata lo gak juling kan liat gue topless dua kali?” ejek daren. Wajahnya gak terlihat seperti menyesal malah senang.

“Apa sih?! cerewet banget! Bangga ya punya badan kaya gitu? Dasar papan setrika! dah ayo berangkat sekarang!” bentak via. Wajahnya merah sekali. Daren melihat ekspresi itu dengan jelas dan tertawa.

“Ah, elo, udah ngaku aja. Gue sih tau badan gue bagus. Mau liat lagi? Gue kasih gratis deh. 3 kali liat kan seru, bisa dapet piring cantik.” Goda Darren.

Via langsung menginjak kaki Darren hingga cowok itu berteriak kencang sambil memegangi kakinya.

“Najis deh lo. Liat aja sih, kalo ampe gue dapet piring, bakal gue lempar ke muka lo!” balas Via sambil menuruni tangga.

The Moment With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang