- Random: HAY KAWAN! MAAF KEMAREN TAK UPLOAD, SIBUKL GLADI BERSIH LUSTRUM SEKOLAH GUE! you know? PENAMPILAN LUSTRUM SEKOLAH HARI INI KECE ABIS! NGANGENIN BANGET:$ muka gue digincu tebel. btw, inilah lanjutan chapter yang ditunggu-tunggu:)
------M-----------
“Jadi vi, lo pernah pacaran waktu di Singapura?” tanya Kevin saat mendengar via curhat.
“Iya, tapi udah putus sih.” jawabnya cuek sambil menikmati bistik di depannya.
Kevin sengaja mengajak Via makan siang dulu, soalnya dari tadi anak itu mengeluh kelaperan. Via memesan banyak makanan, dari bistik, kentang goreng dan mini burger. Sedangkan Kevin hanya memesan bistik dan kentang goreng.
Kevin melihat wanita di depannya seperti monster rakus. Iyalah makannya aja gentong.
“Vi, lo gak makan berapa hari sih?” tanyanya heran melihat Via memesan banyak makanan.
“Ah nggak kok, terakhir gue makan pas istirahat. kenapa sih? udah tenang gue bayar sendiri kok!” menjawabnya saja Via sibuk dengan memakan kentang goreng.
“Gue rakus ya? hehehe. Fadil sama Darren juga ngomong gitu ke gue.” Seolah bisa membaca pikiran Kevin, via terus menjawab. Dan untuk penyebutan nama Fadil, Kevin gak usah nanya lagi soalnya emang dia udah dekat dari dulu.
“Hahaha, salut gue sama lo. biasanya kan cewek-cewek pada jaga makan banget, yang udah kurus kayak papan cucian aja masih pake diet. say no to jaim kan?” tebaknya. Via mengangguk, karena mulutnya penuh makanan.
Via sudah menyelesaikan bistik dan bakmi gorengnya. Ia merasa nyaman setelah melewati hari pertama. Baru masuk 1 hari sudah dekat dengan Tiffany, kevin, Adin, dan frio. Ya walaupun untuk Frio, dia gak dekat-dekat banget.
Tiba-tiba HP Via berbunyi. Muncul nama “Tante Lydia”.
“Ya hallo? tante? aku lagi sama teman kok. Iya tante tenang aja, aku juga udah mulai hafal jalan pulang kok. Aduh tante juga jangan nyalahin Darren, dia sih emang nyuruh. Yaudah deh tante. Okay.” Via langsung menutup HP-nya Kevin melihatnya bingung.
“Hm, gue nyulik elo ya? langsung pulang yuk” ajaknya polos.
“Nggak kok vin. Tanggung nih burgernya belum....” tiba-tiba HP via berbunyi lagi. Kalo ini dari “Fadil”. Kevin melihat muka bete Via.
“Ya halo? apa? gue sama temen! ih elo, orang Darren yang minta sama dia. Aduh emang lo pikir gue udik banget gak tau jalan pulang? oke deh, bye fadil!”.
“ Om lo nelpon ya Vi?” tanyanya lagi.
“Kok tau ?” tanya Via bingung.
Kevin menceritakan semuanya panjang lebar, dari awal ketemu Fadil, bestie sama Fadil dan Darren, sampai terakhir fitness.
“Gue gak nyangka loh Vi, lo tuh sama Fadil, hubungannya om-keponakan. Beda gitu. Ya cocoknya jadi kakak adik sih.” Ceritanya.
“Makanya gue gak panggil dia Om, kevin.” Dengan gemas Via mencubit pinggang kevin. Mereka itu lagi HTS-an atau pacaran sih?
“Anjir! pinggang gue jangan di cubit kek! emang gue bandel apa?!” bentak Kevin dengan gaya sok imut.
“Iya, bandel banget! sampe minta disabet.” ejek Via.
Darren tengah duduk di kursi dalam kamarnya.
Dia sedang memikirkan bagaimana caranya mengerjai Via. Tapi gimana? kalau salah-salah keterlaluan bisa di bunuh mamanya. Dia berprinsip, pokoknya gak boleh ada yang tau rencananya. Tapi dia butuh pertolongan Adin, Kevin, Putra, Frio, dan Yoga. Hmm.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Moment With You
Novela JuvenilKesel gak sih kalau kita harus didepak ke negara lain? Hal inilah yang dialami oleh Via. Ia didepak orangtuanya, dan dipulangkan ke Indonesia. Apalagi kedua orangtuanya menyuruhnya tinggal di rumah Tante Lydia, teman baik mamanya, yang mempunya anak...