Random; HEYYYY! UDAH LAMA BANGET YA GUE GAK UPLOAD?! hehehehe. maklum. sibuk. selama ini gue sedang dibingungkan sama pilih jurusan. tadinya mau ips tapi akhirnya pilih ipa. salah satu alasannya sih simple, karena gue bakal kangen sama perhitungan anak ipa kalo gue masuk ips. semoga itu pilihan yang bijaksana ya dan lalu masih banyak hal-hal yang gue pertimbangkan. hehehe. kali ini gue upload cerita yang cukup panjang, so enjoy it.. even if this story lil'bit boring, tapi bersiaplah karena gue bakal bikin chapter khusus *lagi* Darren dan Kevin ya, hohoho. Btw, gue merekomendasikan lo semua untuk nonton 'Reply 1997' SUMPAH ITU SERU BANGET! ceritanya bagus, rada mirip sama How I Met Your Mother tapi gak serumit HIMYM ini sih. dan dari drama korea itulah gue terinspirasi untuk bikin beberapa chapter yang menarik. hehehehe:) btw *lagi* selamat menikmati liburan ya semuanyaaa:):):)
-------------M-----------
BETE.
4 huruf dan 1 kata. 2 huruf vokal dan 2 huruf konsonan.
Kata itu terus terngiang-ngiang dalam pikiran Darren. Sekalipun sekelilingnya sedang ramai. Ya maksudnya ada Via, kedua orang tua Via, dan kedua orang tua Darren.
Yaiylah! gimana gak bete kalau apa yang kita masak *walaupun gak seluruhnya kita yang masak* malah ditolak sama target sasaran?
BETE BETE BETE!
"Aduh, Darren.. maaf ya, maaf banget. Om emang suka seafood, tapi untuk cumi-cumi, emm enggak deh. Oom tuh paling pantang sama cumi-cumi "
CRASH! rasanya hati Darren itu kayak abis kejatuhan teropong refraktor ganda zeiss yang beratnya 17 ton itu ditambah sama ditiban paus yang beratnya 40 ton .... BETE.
Lalu.. siapa yang menghabiskan cumi-cumi blangsak itu *ini menurut Darren, karena sudah ditolak oleh Om Karta*?
Ya, Via.
Tapi, gitu-gitu ya ada hikmahnya. Tanpa Om Karta memakan masakan Darren, Darren sudah dapat restu langsung dari Om Karta. Itu juga kalau bukan Tante Lydia yang 'bocor' ke Om Karta.
Betapa kagetnya Darren saat mendengar mamanya itu 'bocor'.
"Itu lho, Ta, Darren nih pengen dapat restu dari kamu sama Raina. ngerti kan?" bocor Tante Lydia.
Darren menunduk malu. tapi kemudian mengangkat kepalanya lagi. Baginya, jadi laki-laki harus jujur dan berani. Dan ini saatnya dia berani.
"Betul, Om, saya mau minta restu. Jadi apa pun yang Oom ajukan sebagi tantangan, saya siap menerima!" ujar Darren. serasa kayak dia itu adalah Leonidas dari film '300'
Kontan para 'orang tua' tertawa. Via tidak termasuk karena cewek itu lagi sibuk mangap saking shocknya sama kata-kata Darren itu. Walau dia tahu kalau cowoknya itu termasuk orang nekat.
Om Karta menghentikan tawanya begitu melihat wajah serius Darren.
"Oke, oke. Sebenarnya, tanpa kamu ngelakuin apa-apa juga saya sudah setuju-setuju saja. Kalian sama-sama saling suka, dan Via jadi bahagia karena kamu...."
sejenak kata-kata Om Karta itu benar-benar menyejukkan hati Darren.
senyum penuh makna yang mengembang 181 derajat di bibir dan hatinya itu memang tak bisa ditutupin, tapi untuk kata-kata selanjutnya yang dikeluarkan oleh Om Karta membuatnya hening untuk sejenak.
"Tapi, kalau kamu ngecewain Via, putri tunggal saya, kamu tinggal pilih. mau dijadiin ampas tahu apa rujak?"
"HAHAHAHAHAHA" lelucon Om Karta itu membuat Om Cipta dan Tante Lydia tertawa keras. didukung dengan senyum Darren yang langsung lenyap begitu mendengar hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moment With You
Подростковая литератураKesel gak sih kalau kita harus didepak ke negara lain? Hal inilah yang dialami oleh Via. Ia didepak orangtuanya, dan dipulangkan ke Indonesia. Apalagi kedua orangtuanya menyuruhnya tinggal di rumah Tante Lydia, teman baik mamanya, yang mempunya anak...