With You ~~~

4.8K 60 6
                                    

Sepulang sekolah Via dan tiffany kembali berjanjian mau ke mall lagi. Untuk menghilangkan suntuknya saat pelajaran tadi. Di mall saat itu memang banyak anak sma masih berkeliaran dengan seragamnya, untung Via dan tiffany suka membawa baju ganti di mobilnya. Dan via dengan cerdasnya membawa tas ganti yang khusus dibawa jalan-jalan.

Saat tengah berjalan-jalan menyusuri mall. Via melihat sesosok manusia yang sangat dia kenal. Fadil.

 “Eh tiff, bentar deh. Gue rasa tadi gue lihat om gue deh.” Via langsung berjalan meninggalkan tiffany yang masih bertanya-tanya. Via berlari menghampiri fadil yang sedang berjalan berduaan dengan seorang gadis yang tak dikenalnya.

“Fadil!” teriak via. Fadil menoleh kebelakang. Krystal yang saat itu sedang bersama fadil langsung menoleh kebelakang juga. Dilihatnya via berlari kearah mereka.

“Cie fadil, sama siapa lo?” ledek via. Melihat gadis yang disebelah fadil. Fadil tertawa.

“ hahaha, oh dia, ini krystal, teman kok. Krystal ini Via, keponakan.” Kenal fadil. Krystal mengulurkan tangannya. Ia takjub melihat via. Mukanya itu lho. Udah cantik, imut pula.

 “Krystal.”

Via dengan ramah membalas. “Via.”

“Ya udah deh, selamat ngedate ya fadil. Gue balik dulu ke temen gue, oke?” via langsung berlari kearah tiffany yang dari tadi menunggu. Melihat via sudah pergi krystal langsung menoleh kearah fadil,

“Sumpah ya, keponakan elo itu cantik banget.” Puji krystal kagum. Fadil hanya geleng-geleng kepala.

“Vi, itu siapa yang lo samperin tadi? Kok kece semua dah.” Tiffany kebingungan. Mereka berdua kembali menyusuri jalan di mall.

“Oh yang cowok om gue. Yang cewek? tau deh, mungkin ceweknya.” Jawab via. Tiffany hanya angguk-angguk. Tiba-tiba via menarik tangan tiffany kencang. Tiffany langsung tertarik oleh tangan via. Mereka masuk ke sebuah butik kecil yang bajunya bagus-bagus.

“Tiff, lihat ini deh !” Via memberikan sebuah mini dress warna kuning emas dari bahan sifon yang dibagian dadanya terdapat pita besar bewarna serupa. Lekukan gaun bagian bawah sangat rapi, tidak kaku tapi sesuai. Mata tiffany berbinar. Ia merebut baju itu dari Via.

“Wow, gimana cocok gak ?” tanya tiffany sambil mengepas baju itu, tapi hanya dipas depan tubuh* via mengacungkan kedua jempolnya. Dan lebih untungnya baju itu pas untuk tiffany.

Selanjutnya via memilih-milih gaun untuknya dan tiffany mencari aksesori sendiri. Via menemukan sebuah mini dress hitam, dengan pita warna silver meliliti bagian pinggang, dan membuat sebuah simpul. Via memilih gaun itu. Dan kemudian membayarnya di kasir, sementara tiffany membeli beberapa kalung.

Benar-benar siang itu diisi kegiatan belanja. Ya, hasrat wanita kalau melihat barang-barang favoritnya tak pernah bisa ditahan. Walaupun hasrat wanita seperti itu, tapi bukannya bermaksud matre atau apa.

Via pulang dengan beberapa kantung belanjaan. Sudah akhir-akhir ini via pulang dengan beberapa kantung belanjaan. Kebetulan saat via berjalan melewati tangga, daren keluar melintasi dapur, membawa sebuah minuman. Dilihatnya via dengan banyak barang.

“Darimana lo?” tanya daren sambil menyusul via yang sibuk menaiki tangga. Via memandang kearah daren. Wow jantungnya kembali nye-tuck.

“Oh belanja, sama tiffany.” jawab Via tidak memandang kearah daren.

“Oh.” Balas daren pendek.

“Kenapa gak kasih tau gue, kan gue sekalian nyari barang di mall.” Tambahnya, kali ini bukan Via aja yang jantungnya nyetuck tapi juga daren, sampai-sampai gelas ditangannya ikut gemetar karena gemetaran. Sementara Via memilih mempercepat kakinya dan masuk ke kamar. Daren gak mikir kalau Via cepat-cepat karena takut padanya. Dan bodohnya sejak jalan bareng via, daren suka salah ngomong dan asal ceplos seperti tadi.

The Moment With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang