- Wah wah up yah? Ya' seneng karena ig lama udah balik. Thx pihak ig aaah -
Jam belajar mengajar berlangsur lancar, dengan Bu Zakinah yang bertugas mengajar pelajaran matematika. Cara mengajar Bu Zakinah membuat semua para siswa dan siswi cepat mengerti dan paham. Bintang hanya diam memperhatikan Bu Zakinah, soal pelajaran matematika dia sudah khatam meski sistem belajarnya berbeda dengan sekolahnya dulu. Fokusnya masih terpusat pada Bu Zakinah yang menjelaskan cara kerja memecahkan soal, Bu Zakinah duduk di kursi setelah memberi soal pada siswa-siswi. Bintang memperhatikan gerak gerik Bu Zakinah yang sesekali melemparkan pandangan pada seseorang di sampingnya yang tengah sibuk mengerjakan soal, orang tersebut adalah Revan.
Tatapan Bintang kini tertuju pada Revan, Revan terlihat begitu fokus mengerjakan soal tapi sesekali matanya tertuju ke arah Bu Zakinah. Bintang menyimpulkan jika kedua manusia itu tengah jatuh cinta, senggolan di bahunya menyadarkan Bintang. Ia berbalik dan melihat Bumi menatapnya tak suka.
"Lo suka sama Epan?" tanya Bumi tak suka.
"No, Revan sama Bu Zakinah pacaran?" Bintang menatap Bumi menanti jawaban yang menambah keabsahan bukti-bukti yang telah ia kumpulkan.
"Nggak, Epan yang suka Bu Zakinah tapi Bu Zakinah enggak." ucap Bumi berbisik.
"Lo yakin?" Bumi menatap Bintang bingung dan akhirnya mengangguk.
"Gue sih gak yakin, karena Bu Zakinah positif suka sama Revan." ujar Bintang santai dan ikut mengerjakan soal yang di berikan Bu Zakinah. Bumi masih fokus menatap Bintang, ia belum sepenuhnya mengerti ucapan Bintang yang menyatakan jika Bu Zakinah memiliki perasaan yang sama dengan Revan.
"Lo tahu dari mana?"
"Insting dan biasanya insting gue selalu benar,"
"Tapi kenapa dia menolak niat baik Revan untuk ta'aruf?" Bumi mendebat pernyataan Bintang
"Kalau gue jadi Bu Zakinah gue juga bakal nolak, karena Revan lebih muda dari gue."
Bumi mendelik tak setuju, "Gak bisa gitu dong," seru Bumi hingga membuat seluruh perhatian tertuju padanya.
"Rendahkan suaramu Bumi." tegur Bu Zakinah.
Bumi menggumamkan kata-kata maaf, Revan dan Rehan mendengus.
Bel istirahat berdenting, Bu Zakinah bergegas meninggalkan kelas. Bumi bangkit dari kursi di ikuti oleh Bintang, Revan dan Rehan.
"Lo heboh banget sih Nyet," ujar Revan berjalan keluar kelas.
Rehan dan Bumi mengekori Revan sambil menarik pergelangan tangan Bintang. Seluruh pandangan tertuju pada Bumi dan Bintang yang bergandengan tangan. Suatu kejadian langka melihat Bumi bersentuhan fisik dengan lawan jenis, pasalnya Bumi sangat menghindari sentuhan fisik dengan lawan jenis dan jug Bumi, Revan, dan Rehan sangat anti dengan pacaran. Yang menurut mereka adalah hal sia-sia.
"Gimana gue gak heboh kalo Bintang ngomong Bu Zakinah suka sama lo." langkah Revan terhenti, ia berbalik menghadap Bumi, Bintang dan juga Rehan.
"Maksud lo Bie?" tanya Revan penuh minat."Menurut insting gue Bu Zakinah suka sama lo." jawab Bintang sembari melepaskan tangan Bumi yang menggenggam pergelangan tangannya.
Revan menghela nafas kasar "kenapa lo bisa menyimpulkan seperti itu?"
"Gue daritadi merhatiin Bu Zakinah dan gue beberapa kali mendapati dia natap lo dengan tatapan sayang,"
"Are u kidding me?!" seru Rehan mengagetkan mereka bertiga.
"Ibab diam lo, ini urusan hidup dan mati kembaran lo." tegur Bumi menjitak kepala Rehan.
"Lo yakin?" Revan masih ragu dengan ucapan Bintang.

KAMU SEDANG MEMBACA
(BS #1) B
Подростковая литература| status: selesai | Bumi suami Bintang, Bintang istri Bumi. Mereka harus menikah di usia 17 tahun. Ini bukan hanya cerita tentang Cinta, tapi di sini juga ada beberapa cerita tentang keluarga.