Semua orang di buat terpaku oleh perubahan Bintang yang memilih menutup aurat, rasa kagum terlihat begitu nyata pada penghuni sekolah diam-diam para mahluk buaya memuji kecantikan Bintang dan mulai menyusun strategi untuk mendekati Bintang. Berbagai pujian terlontar begitu Bintang menginjakkan kaki di kelas, Bintang tersipu malu dan melayangkan kata terimakasih.
Pelajaran matematika dimulai, bu Zakinah masuk ke dalam kelas dengan wajah yang terlihat berantakan. Kedua matanya terlihat bengkak, wajahnya pun terlihat pucat. Para penghuni kelas tak ada yang berani menegur karena sepertinya bu Zakinah tak ingin di ganggu. Bintang memusatkan perhatiannya ke Revan yang berkutat dengan handphonenya, seolah tak peduli dengan kondisi Bu Zakinah saat ini.
Bintang melempar pulpen di tangannya dan tepat mengenai jidat Revan membuat sang korban menatapnya nyalang, Bintang hanya mengacungkan kedua jarinya berbentuk lambang peace.
"Dia kayaknya lagi sakit," bisik Bintang yang hanya di balas Revan dengan gumaman "egepe."
Bintang berdecih kesal karena Revan sudah kembali fokus dengan handphonenya yang ia letakkan di dalam buku. Bintang menoleh pada Bumi yang sedang fokus memperhatikan penjelasan Bu Zakinah tentang materi yang mereka pelajari sekarang, mencolek lengannya agar ia bisa di perhatikan untuk sebentar saja.
Bumi menoleh padanya menaikkan satu alisnya seolah bertanya kenapa, Bintang dengan wajah serius mulai berbicara. "what the meaning of egepe?"
Bumi hampir saja menyemburkan tawanya jika tak mengingat jika guru tengah berada seruangan dengannya. Dengan menggeleng pelan ia mulai mendekatkkan diri pada Bintang, "egepe is emang gue pikirin."
"Kamu kok jahat banget sih, kalo gak mau jawab ya udah gak usah kasar kayak gitu." Bintang bersedekap memalingkan wajahnya dari Bumi.
Bumi lagi-lagi harus menahan tawanya, istrinya kadang-kadang bisa bego juga. Bisa-bisanya dia berfikir ia tengah berbuat kasar padanya. Dengan menggenggam jemari Bintang Bumi kembali berbisik, "egepe itu singkatan dari emang gue pikirin."
Bintang menatap Bumi dengan raut menggelikan, wajah Bintang bersemu merah tanda ia sedang malu. Bumi mengangguk dan tersenyum menenangkan.
"Kamu tau egepe dari mana?" tanyanya.
Tanpa menjawab ia mengarahkan telunjuknya pada Revan, Bumi hanya bisa menggeleng pelan entah apalagi yang sudah istrinya katakan pada Revan hingga mendapat balasan kata egepe.
***
Waktu istirahat tiba, lagi-lagi keempat manusia itu memilih ke kantin. Bintang masih kepo dengan Revan yang memilih cuek dengan bu Zakinah si pujaan hatinya.
"Kok lo gak khawatir sama bu Zakinah?" tanyanya.
"Perlu banget? Dia bukan siapa-siapa gue Bie," jawabnya tersenyum tak peduli.
"Katanya cinta lah peduli kagak," ujar Bintang yang di hadiahi Revan pelototan tajam.
"Bintang Najmuz Dirgantara gue cuma akan ngomong sekali doang, gue udah move on dari Kinah."
Bintang bertepuk tangan memasang senyum ceria mengundang tanda tanya pada Bumi dan Rehan yang baru saja datang dari toilet.
"Kenapa?" tanya Rehan.
"Revan move on yeayy!!" seru Bintang yang hanya di tanggapi biasa aja oleh Bumi dan Rehan.
Bintang menghentikan seruan bahagianya, "kok biasa aja?"
Bumi menggenggam jemari Bintang, "kan udah aku bilang Revan akan move on sebelum kamu mengedipkan mata," Bumi mengedipkan mata genitnya pada Bintang yang mengundang decihan jijik dari Revan dan Rehan.
Bintang melepas genggaman tangan Bumi, "ngeri banget mas."
"Ngeri-ngeri gini kamu suka kan?" Bumi mengedipkan mata menggoda.
Bintang, Revan dan Rehan bangkit dan segera meninggalkan Bumi sendirian.
"Gila suami lo gitu amat ya!" seru Rehan yang langsung di sambut gelengan kepala oleh Bintang, "bukan suami gue!"
***
Mama, mami dan bunda sudah duduk anteng di ruang makan menunggu para bocah yang belum menampakkan diri padahal mobil yang mereka tumpangi sudah terparkir di garasi. Ketiga mom jaman old itu sedang menikmati makanan buatan mba', bertukar cerita tentang berbagai hal uh ibu-ibu dengan dunianya.
Ucapan salam terdengar dari para bocah yang mereka nantikan, mba' segera menghampiri dan menyuruh mereka segera ke ruang makan.
Bumi, Revan dan Rehan hanya bisa menghela nafas begitu tahu para mom jaman old telah berkumpul sudah pasti yang akan menjadi santapan mereka ya mereka bertiga. Bintang dengan semangat menghampiri ketiga wanita itu mengecup jemarinya dan tak lupa memeluknya. Mau tak mau Bumi, Revan dan Rehan ikut melakukan hal yang sama minus pelukan, ya kali para mom jaman old mau dipeluk oleh mereka yang sedang keringatan.
"Waah Bintang cantik banget pake jilbab." puji mereka yang buat sang empunya nama malu-malu singa.
"Makasih," ujarnya masih dengan semburat merah di kedua pipinya.
"Beda lagi sama mereka, duh sana mandi badannya keringetan banget sih." kata mami dengan raut wajah jijik, tanpa menunggu lama ketiganya segera bergegas ke kamar meninggalkan Bintang bersama para mom jaman old.
"Sejak kapan kamu mulai berhijab honeyBie?" tanya mama mengelus kepala Bintang yang berbalut jilbab.
"Baru kemarin Ma," jawabnya sambil memeluk sang mama, betapa rindunya ia pada mama yang memilih pulang balik Jakarta London karena papa yang belum bisa meninggalkan London.
Mama membalas pelukan Bintang, sesekali menciumnya. Anak tunggalnya sudah dewasa, Putri yang selalu ia jaga sepanjang hidupnya. Mami dan bunda sudah saling berpelukan karena merasakan keharuan yang menyelimuti acara temu kangen ibu dan anak itu.
***
150 lagi ya dear 💋Maaf karena telat up, idenya lebih dominan ke cerita Epan sih wkwk.
Vote dan comment itu mood booster.
Satu pelajaran yang aku dapat hari ini, "terkadang orang yang berpendidikan tinggi malah tak mencerminkan dia cerdas. Karena ia mau saja di perbudak oleh uang dan kekuasaan."
"Bertemanlah dengan penjual parfum agar Wangi parfumnya ikut melekat padamu, jangan berteman dengan pemakan bangkai karena bau bangkai akan ikut melekat padamu."
Ini bukan maksud menyinggung perasaan orang lain, cuma lucu sih ngeliat orang yang berpendidikan tinggi malah nyuruh papaku ikut mendukung koruptor dan membiarkan jika koruptor nantinya bersalah biar papaku ikut bersalah karena tlah mendukungnya. Ya kali kita mau ikutan bau bangkai cuma karena ngedukung orang salah, duh mikir dong. (Papaku berusaha ngelawan koruptor ini dengan berbagai cara termasuk ke tipikor, DPRD)
Assalamualaikum
Ya' 💋
![](https://img.wattpad.com/cover/88030760-288-k124989.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(BS #1) B
Teen Fiction| status: selesai | Bumi suami Bintang, Bintang istri Bumi. Mereka harus menikah di usia 17 tahun. Ini bukan hanya cerita tentang Cinta, tapi di sini juga ada beberapa cerita tentang keluarga.